Legenda Liverpool, Peter Crouch mengatakan bahwa Manchester United sekarang aslinya memang terkesan medioker di era Liga Primer Inggris modern.
Klaim tersebut muncul setelah Setan Merah secara mengejutkan dibantai habis 4-0 oleh tim papan tengah, Brighton and Hove Albion dalam partai yang berlangsung pada Sabtu (7/5) kemarin.
Kekalahan memalukan itu memicu amarah para pendukung United, dengan beberapa di antara mereka meneriaki para pemain dan menyebut mereka tidak pantas memakai jersey kebesaran klub.
Panen rekor buruk musim ini
Mimpi buruk di markas Brighton membuat Setan Merah secara matematis tersingkir dari perburuan zona empat besar atau tiket menuju Liga Champions musim depan.
Dengan satu pertandingan tersisa bagi United di musim ini, mereka telah mencatatkan rekor kebobolan yang luar biasa buruknya yakni sebanyak 56 kali, merupakan capaian terburuk mereka dalam sejarah kompetisi.
United juga sekarang menatap titik terendah baru dalam hal pencapaian poin selama satu musim mengarungi persaingan di Liga Primer.
Setelah melewati 37 pertandingan, mereka hanya berhasil mengumpulkan 58 poin, selisih enam lebih sedikit dari 64 poin yang dikoleksi United saat dilatih oleh David Moyes pada 2013/14.
Apa kata Crouch tentang kondisi Manchester United saat ini?
Crouch merasa bahwa United sekarang cuma berada di bawah bayang-bayang kesuksesan masa lalu mereka ketika ditangani Sir Alex Ferguson dan tim yang ada saat ini tidak ada lagi kaitannya dengan era tersebut.
"Mereka akan selalu dibandingkan dengan [masa lalu] yang hebat, karena klub itu memang akan selalu memiliki sejarah yang menakjubkan dan ekspektasi yang besar. Tapi itu adalah United-nya Sir Alex Ferguson. Yang sekarang sama sekali berbeda dan tidak ada hubungannya," tulis eks striker Liverpool itu dalam kolomnya di Daily Mail.
"United pasca-Ferguson adalah tim yang punya peluang kalah di Brighton pada hari tertentu. Kapan kita bisa berhenti kaget dengan hasil-hasil seperti ini?"
"Tentu saja tidak bisa diterima [bagi fans United] sekarang, tapi inilah aslinya United di era Liga Primer modern, cuma memiliki target lolos ke Liga Champions. Terkadang mereka bisa mewujudkannya, tapi di lain waktu gagal."
"Mereka kalah dan kemudian bangkit, dan saya tidak mendapat kesan bahwa ada evaluasi hebat yang dilakukan di ruang ganti mereka. Tidak ada yang marah-marah menyikapi performa mereka. Saya merasa para pemain hanya berbicara di belakang satu sama lain, dalam kelompok-kelompok kecil. Mereka cuma membuka media sosial, meminta maaf dan janji bangkit, seperti itu saja dan terulang."
"Fans sepertinya sudah merasa cukup [lelah mendukung]. Banyak yang meninggalkan Amex Stadium [kandang Brighton] jauh sebelum pertandingan berakhir, pemandangan yang sangat tidak biasa ketika mereka bertandang."
"Cukup banyak yang akan menyalahkan Ralf Rangnick atas musim yang buruk dengan tim kemungkinan akan tampil di Europa Conference League musim depan. Itulah yang dilakukan para pemain, dan masih banyak yang harus dilakukan ketika Erik ten Hag datang dan menemui mereka musim panas nanti."


