Weston McKennie Juventus GFXGetty/GOAL

Ronaldo, Pogba & Harry Potter - Dunia Dalam Kacamata Bintang Juventus Weston McKennie

"Saya tidak tahu apakah itu hanya tren atau apakah saya benar-benar lucu," ucap McKennie kepada GOAL sambil tertawa.

“Tetapi tampaknya sebagian besar hal yang saya lakukan bikin semua orang di sini seperti berkata, 'Apa lagi yang dia lakukan sekarang?’,” tambahnya.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Ini pertanyaan yang wajar dan Anda harus akui bahwa McKennie sepertinya akan selalu menjadi pusat perhatian.

McKennie dilibatkan dalam pertandingan ekshibisi Ronaldinho dan Roberto Carlos di Miami pada Juni lalu. Ia berbaur dengan sejumlah bintang paling kinclong di masa lalu dan sekarang.

Sang pemain menimbulkan malapetaka di fasilitas kamp latihan Juventus dengan mobil RC mainannya, menandai petualangan baru rekan setimnya kini, Angel Di Maria, dengan efek suara F1.

McKennie merayakannya dengan fans, menari dengan bayi, dan melakukan trik tembakan bola basket yang mustahil.

Gelandang asal Amerika Serikat itu berdiri canggung di belakang Paul Pogba dalam antrean di tempat pangkas rambut, yang sekaligus memberikan warganet inspirasi terbaru untuk bahan meme.

McKennie adalah pemain sandiwara, di dalam dan di luar lapangan. Dia mencetak gol yang menakjubkan, membuat tekel konyol, dan merayakan semuanya dengan mantra Harry Potter.

Dia adalah sosok yang tidak pernah gagal untuk menarik perhatian, dan itu karena McKennie benar-benar dan dengan tegas menjadi dirinya sendiri, baik atau buruk.

Terlepas dari peristiwa tahun lalu, yang membuatnya mencapai momen terendah dalam karier profesionalnya, tampaknya McKennie tidak berubah. Dia tumbuh, ya, tapi dia tidak berubah.

"Tujuan saya adalah kembali ke sini dan menjadi bugar, dan bukan hanya bugar. Jadi saya melakukan lebih banyak latihan selama musim panas dan sebagian besar orang ketika saya kembali ke sini tidak mengenali saya,” tutur McKennie.

Kini, jelang Piala Dunia dan kampanye penting Serie A musim 2022/23, kita melihat Weston McKennie baru yang lebih baik yang, sekali lagi, tapi dengan persona yang sama.

"Itu seperti ruang bahagia saya: bercanda dengan orang-orang," ujar McKennie.

“Kepribadian saya seperti itu. Apa adanya saya. Sungguh menakjubkan bisa memiliki pemain yang menerima itu dan tahu bahwa bukan saya yang hanya bermain-main sepanjang waktu dan tidak menganggap serius. Ini hanya kepribadian saya,” imbuhnya.

Tidak semuanya ringan dan menyenangkan bagi McKennie selama setahun terakhir ini. Sudah saatnya dia dipaksa untuk tumbuh dewasa, seperti kebanyakan anak berusia 23 tahun lainnya.

Titik nyala paling terang? Larangan timnas AS yang membuatnya sempat dicoret karena melanggar protokol Covid-19.

McKennie berjuang kembali dari peristiwa itu, mendapatkan kembali kepercayaan dari pelatih Gregg Berhalter dan rekan satu timnya. Itu adalah kesalahan dasar, tapi itu adalah kesalahan yang ia perbaiki dengan cepat, merebut kembali tempatnya di 11 pertama tim hingga Kualifikasi Piala Dunia berakhir.

Dalam hitungan bulan, dia berubah dari anak emas menjadi anak bawang. Jauh dari tim adalah waktu yang gelap bagi sang gelandang.

Pada hari-hari setelah insiden tersebut, tumpukan komentar di media sosial menjadi ganas, dengan para fans bergabung dengan legenda USMNT seperti Landon Donovan untuk mempertanyakan komitmen dan kedewasaan McKennie.

Sejak masih berstatus pemain muda di Dallas, McKennie memiliki kekhawatiran tentang bagaimana orang lain memandangnya, baik sebagai pemain maupun pribadi. Dia mengakui bahwa dulu kritik dari luar benar-benar mengganggunya.

"Semula, saya menghiraukannya,” kata McKennie tentang menghadapi kritik secara umum.

"Seperti, ketika saya masih muda, saya adalah anak yang menggunakan keanggotaan ibu saya untuk mengakses situs 'Top Drawer Soccer' untuk melihat peringkat saya. Saya memperhatikan semua hal itu.”

"Sekarang, itu hal yang menjadi seperti ’jika saya bahagia, ya saya bahagia’. Jika saya merasa bermain bagus, saya merasa saya baik-baik saja, karena bagi saya, dan semua orang di sekitar saya tahu, saya adalah kritikus terbesar saya. Saya adalah kritikus terbesar saya, 1.000 persen!”

"Kami tidak benar-benar mencoba untuk menggubris komentar di media sosial karena suatu hari 'Mereka akan memenangkan Piala Dunia', dan hari berikutnya menjadi, 'Apakah mereka bahkan akan lolos?' Kami tahu apa tujuan kami,” pungkasnya.

McKennie GFXGetty/GOAL

Tidak hanya sanksi. Ada cedera, salah satu yang merampas jumlah penampilannya selama beberapa bulan di Serie A. Pada saat dia kembali, untuk pertandingan terakhir musim 2021/22, Juve sudah dipastikan kehilangan trofi untuk kali pertama dalam 11 tahun.

Kemudian ada rumor transfer yang selalu muncul sepanjang tahun ini ketika Anda bermain di salah satu klub terbesar di Eropa.

"Itu salah satu hal terbesar sebagai seorang atlet dan sebagai pemain: Anda ingin berada di tempat yang Anda inginkan, di mana Anda dihargai," ujar McKennie hanya beberapa hari setelah bos Juve Max Allegri membantah klub berniat melepasnya.

"Saya telah melihat hal-hal yang bahkan tidak saya ketahui sebagai rumor transfer. Hal-hal yang membuat saya seperti, 'Oh, wow! Saya belum pernah mendengarnya' dan, jelas, itu sangat sulit untuk diabaikan,” imbuhnya.

McKennie menjadi lebih kalem dalam menangani hal-hal semacam itu berkat bantuan sejumlah bintang yang menjadi rekan satu timnya.

Ketika Anda mencapai tingkat tertentu dari olahraga ini, Anda tidak bisa menyenangkan semua orang. Ketika Anda melakukan kesalahan, tidak semua orang akan memaafkan Anda. Lalu, ketika Anda menjadi pemain yang terus-menerus menjadi sorotan, Anda tidak bisa selalu 'on' sepanjang waktu, bahkan dengan energi seperti McKennie.

Itu adalah sesuatu yang masih dia pelajari.

"Saya pikir orang yang paling sering saya lihat adalah Cristiano," kata McKennie.

“Apa saja hal yang dia lakukan dan bagaimana dia menangani media, dan seperti apa acara serta tempat yang harus dia datangi, Anda harus benar-benar kuat secara mental.”

"Bahkan saya, saya terkadang lelah ketika orang-orang ini meminta saya untuk melakukan sesuatu, dan saya seperti, 'Oh, tolong jangan, biarkan saya melakukannya nanti, tolong’.

“Jadi, saya hanya bisa membayangkan bagaimana rasanya ketika [pemain seperti Ronaldo] melakukan ‘tuntutan’ itu. Saya belajar darinya, dalam hal bagaimana menyelesaikannya. Itu semua bagian dari pekerjaan,” tambahnya.

Ronaldo sudah lama pergi dari Juventus, tapi McKennie bergabung dengan bintang baru yang menjadi rekan setim di Turin. Dia adalah salah satu pemain yang dirasa bisa “nyambung” dengannya dalam banyak hal.

Kepulangan Pogba ke Italia adalah salah satu kisah di musim panas, anak yang hilang kembali ke rumah setelah beberapa tahun kesulitan di Inggris.

Bagian dari hujatan yang menghujani Pogba di Manchester United disebabkan oleh kepribadiannya, oleh fakta bahwa ia menemukan kegembiraan dalam kehidupan di luar lapangan.

Itulah mengapa McKennie sangat antusias untuk bermain dengan Pogba, di dalam dan di luar lapangan.

"Ini adalah kesempatan yang bagus," ucap McKennie.

“Dia bisa melepaskan banyak operan yang tidak bisa dilakukan banyak orang dan saya merasa saya bisa berlari lebih sering untuk menerima umpannya.”

“Memiliki seseorang sekaliber Pogba di lini tengah, itu jelas sesuatu yang saya nantikan, tapi pada saat yang sama, bagi saya, itu sama pentingnya di lapangan dan di luar lapangan.”

“Energinya, getarannya, kepribadiannya, saya bisa menghubungkannya dengan banyak cara dan saya pikir itu bagus untuk para pemain di sini.”

“Ini bagus untuk saya karena dia tahu bagaimana kadang-kadang harus bercanda tapi juga paham ketika saatnya serius bekerja. Ini adalah sesuatu yang pasti bisa saya lahap,” pungkasnya.

McKennie tampaknya bakal mengeluarkan energi apapun yang bisa dia temukan, dan dia akan membutuhkannya dalam beberapa bulan mendatang.

Musim baru saja dimulai. Juventus akan ambil bagian dalam Soccer Champions Tour di AS untuk pertandingan melawan Chivas, Barcelona, dan Real Madrid. Dari sana, pramusim akan berlanjut menuju musim Serie A yang kompetitif, dengan Juve berharap untuk merebut kembali tempat mereka di puncak sepakbola Italia.

Kemudian ada Piala Dunia, momen yang sedang ditunggu

oleh sepak bola Amerika delapan tahun dari sekarang. Segala sesuatu yang mengarah ke Qatar 2022 bakal sangat penting.

McKennie merasa siap untuk itu, setelah menghabiskan musim panas yang singkat demi memastikan kebugaran untuk musim depan.

"Tujuan saya adalah kembali ke sini dan menjadi bugar, dan bukan hanya bugar. Jadi saya melakukan lebih banyak latihan selama musim panas dan sebagian besar orang ketika saya kembali ke sini tidak mengenali saya,” tutur McKennie.

Tapi, jujur ​​​​saja, McKennie langsung dikenali. Dia salah satu bintang sepak bola Amerika, pelawak yang selalu menemukan cara untuk mencairkan suasana.

McKennie adalah McKennie. Kemudiaan saat ujian yang lebih besar menunggu selama beberapa bulan ke depan, pertanyaan di sekelilingnya mulai berubah.

Bukan lagi “Apa yang Weston lakukan sekarang?" Sebaliknya, itu menjadi "Apa yang akan dilakukan Weston selanjutnya?"

Iklan