Dewan panitia penyelenggara (panpel) SEA Games 2021 akhirnya menunda pelaksanaan multievent olahraga se-Asia Tenggara tersebut ke tahun depan berdasarkan rapat anggota SEA Games Federation (SEAGF) secara virtual hari ini.
Vietnam merupakan tuan rumah ajang dua tahunan itu, dan awalnya akan digelar pada 21 November hingga 2 Desember. Selain Hanoi, sejumlah kota juga sudah disiapkan menjadi venue pertandingan, seperti Bac Ninh, Hai Duong, Hai Phong, Quang Ninh, Ha Nam, Nam Dinh, dan Ninh Binh.
Namun melonjaknya kasus pandemi COVID-19 di Vietnam sejak akhir April memaksa kegiatan tersebut ditunda. Berdasarkan data hari ini, gelombang keempat penyebaran virus COVID-19 di Vietnam mencapai 20.279. Ho Chi Minh City merupakan wilayah paling tinggi penularannya, yakni mencapai 8.000 kasus.
“Komite SEA Games Federation telah menggelar pertemuan hari ini, dan diputuskan SEA Games tidak bisa digelar tahun ini. SNOC (komite olimpiade Singapura) akan menyesuaikan kebijakan bila tanggal penyelenggaraan terbaru sudah terkonfirmasi,” demikian pernyataan SNOC dikutip laman Channel News Asia.
Dalam rapat itu juga disebutkan, Vietnam telah menyampaikan permintaan untuk menggelar SEA Games 2021 pada April atau Mei tahun depan. Namun mereka masih menunggu keputusan pemerintah terkait perubahan jadwal tersebut agar bisa mendapatkan waktu ideal menggelar SEA Games di 2022.
Hanya saja, keinginan Vietnam ini bakal membentur sejumlah agenda internasional lainnya pada tahun yang sama.
“Tahun depan akan terlalu banyak event. Kemungkinan akan ada banyak masalah buat Vietnam untuk menjadi tuan rumah 2022,” kata wakil sekretaris komite olimpiade Thailand, Varin Tansuphasiri.
Sementara ketua umum komite olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari, menggelar SEA Games pada April atau Mei tahun depan akan membuat mereka mengalami kesulitan dalam menentukan mekanisme anggaran.
“Kami sudah sampaikan, kalau mereka ingin menggelar di bulan April atau Mei, itu tidak mudah, karena mekanisme anggaran di tiap negara berbeda. Tapi secara keseluruhan banyak negara memiliki kesamaan, yakni proses dalam pengajuan anggarannya,” jelas Raja Sapta.