Mantan pelatih Inter Milan, Antonio Conte meluangkan waktunya untuk bertemu dengan striker Chelsea, Romelu Lukaku menjelang laga Belgia versus Prancis di Turin.
J|Hotel, hotel milik Juventus, menjadi tempat di mana para pemain tim nasional Belgia menginap untuk pertandingan semi-final UEFA Nations League, dan sekarang Lukaku bersiap membela negaranya untuk menghadapi Italia dalam perebutan tempat ketiga, Minggu (10/10) malam WIB.
La Gazzetta dello Sport melaporkan Conte berada di tribune penonton untuk menyaksikan pertandingan antara Belgia dan Prancis di Allianz Stadium pada Jumat (8/10) kemarin, dan menyempatkan bertemu Lukaku di hotel.
Conte, yang sebelumnya pernah melatih Juventus, memang tinggal di Turin dan surat kabar tersebut mengklaim masih ada hubungan khusus antara sang juru taktik dengan Lukaku, bekas anak asuhnya di Inter.
Lukaku pernah menjadi topskor bagi Inter ketika memenangkan Scudetto di bawah komando Conte musim 2020/21 lalu, mencetak 24 gol dalam 36 penampilannya di Serie A.
Conte bahkan baru-baru ini turut mengomentari performa Lukaku sejak pindah ke Chelsea pada bursa transfer musim panas kemarin, mengatakan bahwa klub raksasa Liga Primer Inggris itu tidak paham cara memaksimalkan kualitas penyerang berusia 28 tahun tersebut.
"Seorang pelatih bagus jika ia bisa meningkatkan para pemainnya. Saya pikir kami melakukan pekerjaan hebat dengan Romelu selama dua tahun," kata Conte kepada Sky Sport Italia.
"Ia adalah striker yang sangat spesifik. Menempatkan Lukaku ke dalam kotak penalti, ia berbahaya. Namun, ketika ia bermain lebih ke belakang, ia bisa sangat cepat. Sangat sulit untuk menemukan pemain yang bisa main sama baiknya ketika menjadi target man dan juga berlari dari tengah."
"Saya pikir ia masih bisa lebih baik, terutama soal tekniknya. Ia sudah berada di level yang sangat tinggi, tetapi seorang pemain harus terus berkembang sampai hari ia pensiun," lanjut eks juru taktik Inter tersebut.
"Selama pertandingan, ada saat-saat ketika Lukaku perlu dihidupkan, namun memang ia adalah salah satu penyerang yang paling sulit dihadapi karena ia bisa menimbulkan ancaman di area mana pun di lapangan."
"Jika Anda memiliki penyerang tengah sepertinya, Anda perlu memainkannya dengan tepat dan saya rasa Chelsea belum menemukan cara untuk menggunakannya."
