Romelu Lukaku Chelsea 2021-22Getty Images

CLBK Berujung Petaka: Tak Lagi Ada Rasa Percaya, Chelsea & Lukaku Harus Segera Berpisah

Sesaat setelah Thomas Tuchel melakukan pergantian pemain terakhirnya di Goodison Park, kamera menyorot Romelu Lukaku di bangku cadangan Chelsea.

Datar tanpa ekspresi. Striker asal Belgia itu cuma bisa menonton, sadar bahwa dia tak akan merumput melawan bekas klubnya, Everton.

Meski Chelsea mengejar ketertinggalan 1-0 melawan calon tim degradasi, The Toffees, setelah Richarlison membuka keunggulan mereka di awal paruh kedua, Tuchel memilih untuk tidak menggunakan striker £98 juta The Blues demi menyamakan kedudukan.

Alih-alih, dia memasukkan Christian Pulisic dan Hakim Ziyech, duo penyerang sayap yang menyusul sesama cadangan, Mateo Kovacic, ke lapangan setelah gelandang Kroasia itu menggantikan Jorginho di paruh waktu.

Namun, Pulisic dan Ziyech sama-sama tak bisa berbuat banyak selama setengah jam merumput, dan Chelsea menelan kekalahan ketiga dari enam pertandingan di Liga Primer Inggris.

"Kami harus menarik Jorgi keluar dan saya cuma punya tiga pergantian," adalah satu-satunya penjelasan Tuchel soal mengapa Lukaku tak beranjak dari bangku cadangan, meski alasan tersebut bakal terdengar absurd jika dilontarkan di awal musim.

Setelah memimpin Inter Milan meraih Scudetto di 2020/21, pemegang gelar Pemain Serie A Terbaik Tahun Ini itu diharapkan bisa menjadi pembeda buat Chelsea ketika menghadapi blok rendah, seperti yang mereka hadapi kemarin Minggu (1/5).

Ternyata, Lukaku hanya berakhir sebagai pemain pelapis di Stamford Bridge.

Dari sembilan penampilan terakhir Lukaku, dia cuma start satu kali, dan belum mencetak gol di Liga Inggris sepanjang 2022.

Terakhir dia menyelesaikan 90 menit adalah Februari lalu, ketika bermain menyedihkan melawan Crystal Palace di mana dia memecahkan rekor sentuhan paling sedikit yang dicatatkan pemain non-kiper dalam satu pertandingan Liga Primer (tujuh sentuhan) sejak pencatatan Opta dimulai.

Kai Havertz menggantikannya di starting XI setelah laga di Selhurst Park tersebut, dan mencetak delapan gol dari 12 pertandingan, tetapi pemuda Jerman itu ikut-ikutan kehabisan bensin dengan gagal membikin gol dalam enam laga terakhir.

Havertz jelas-jelas terguncang dan menjadi korban provokasi bek Everton Yerry Mina, dan mungkin memasukkan Lukaku yang lebih berpengalaman serta dilengkapi fisik mematikan bisa menjadi jalan keluar buat Tuchel.

Yerry Mina Kai Havertz Everton Chelsea GFXGetty/GOAL

Tetapi Lukaku tak beranjak dari bangku, dan selama tujuh hari terakhir, dia mendapatkan gaji £325.000 hanya dengan ikut latihan.

Ini bukan situasi berkelanjutan yang ideal buat Chelsea, terutama mengingat situasi kepemilikan mereka, dan mereka harus segera keluar dari hubungan CLBK yang berujung petaka ini.

Berpisah musim panas nanti bakal menjadi keputusan terbaik buat semua pihak, dengan GOAL memahami bahwa Lukaku merasa tidak bahagia karena jarang dimainkan oleh Tuchel dan kini sedang mempertimbangkan opsi lain.

Pulang ke Inter jamak diklaim sebagai opsi ideal baginya.

Namun, Lukaku lebih memilih untuk menetap di Chelsea dan memastikan masa bakti keduanya di Stamford Bridge lebih sukses dari yang pertama, tetapi dia meminta untuk didukung staf kepelatihan demi bisa mekar.

Namun rasanya itu hampir mustahil selama Tuchel masih mengepalai Chelsea. Pelatih asal Jerman itu emoh mengadaptasi gaya bermainnya demi melibatkan Lukaku.

Menjual Lukaku setelah semusim pulang kandang akan menjadi pil pahit buat Chelsea, dan kemungkinan besar mereka hanya akan menerima sepersekian dari apa yang mereka bayarkan buat mendatangkan striker 28 tahun itu.

Musim ini tinggal menyisakan lima pertandingan buat The Blues, dan mengingat situasi rasanya hampir tak mungkin berubah, sudah saatnya Chelsea mengambil keputusan yang tak mudah: berpisah.

Iklan

ENJOYED THIS STORY?

Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

0