Penjualan Chelsea ditunda karena para calon pembeli klub pikir-pikir dan menunggu kejelasan sanksi yang dijatuhkan kepada Roman Abramovich oleh pemerintah Inggris, GOAL dapat mengonfirmasi.
Abramovich awalnya mengumumkan bahwa ia menyerahkan pengelolaan Chelsea kepada yayasan klub setelah Rusia memulai invasi mereka ke Ukraina pada 24 Februari.
Pria 55 tahun itu kemudian mengambil langkah lebih jauh dan memutuskan untuk menjual klub, membuka harga £3 juta. Hanya saja, rencananya itu terancam berantakan setelah asetnya sekarang telah dibekukan karena Inggris terus mencoba dan melumpuhkan ekonomi Rusia.
Bagaimana situasinya?
GOAL memahami bahwa penjualan Chelsea sekarang resmi ditunda sehubungan dengan pengumuman sanksi untuk Abramovich, Kamis (10/3).
Duo pengusaha Swiss-Amerika, Hansjorg Wyss dan Todd Boehly, miliarder Turki, Muhsin Bayrak dan duo Amerika Jamie Reuben dan Nick Candy termasuk di antara mereka yang menyatakan minat untuk membeli klub selama dua minggu terakhir.
Namun, setelah mengatahui Abramovich terkena sanksi, para calon investor dan mereka yang terlibat dalam negosiasi pembelian klub sekarang lebih memilih untuk menunggu kejelasan nasib taipan asal Rusia tersebut.
Bisakah penjualan dilakukan tanpa Abramovich?
Abramovich dilarang untuk mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan Chelsea, saat asetnya dibekukan, namun klub masih dapat dijual secara legal selama pemerintah Inggris terlibat dalam prosesnya.
The Blues akan membutuhkan lisensi khusus dari pemerintah untuk menyelesaikan penjualan dan mereka kemudian akan menentukan tujuan dari dana yang terkumpul.
Seorang juru bicara Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson mengatakan tentang situasinya: "Adalah adil untuk mengatakan bahwa Pemerintah terbuka untuk penjualan klub, tetapi itu akan memerlukan lisensi lain."
"Kami sekarang berbicara dengan Chelsea Football Club. Percakapan itu akan terus berlanjut. Yang penting adalah, dalam situasi apa pun, penjualan apa pun tidak akan memungkinkan Roman Abramovich mengambil untung dari penjualan itu atau mengambil uang dari penjualan itu."
"Prinsipnya adalah mencoba untuk mengurangi dampak pada fans... langkah-langkah ini dirancang untuk menghukum mereka yang dekat dengan [Vladimir] Putin dan memastikan uang yang dihasilkan tidak dapat masuk ke mesin perang Rusia."