Edouard Mendy Chelsea 2021-22Getty Images

Bukan Nomine Ballon D'Or, Kiper Chelsea Edouard Mendy Terbaik Di Dunia!

Diragukan seolah menjadi sarapan sehari-hari Edouard Mendy.

Entah saat ia menganggur dan nyaris terpaksa berganti jalur karier pada 2016 lalu, atau saat Chelsea memutuskan menggelontorkan £22 juta demi memboyongnya 12 bulan yang lalu, kiper The Blues itu selalu diikuti oleh keraguan.

Mungkin, karena itulah, Mendy sudah tidak kaget saat tak dilirik untuk masuk sebagai nomine Ballond d'Or 2021 meski kokoh dan impresif di bawah mistar gawang Stamford Bridge.

"Tak dapat diterima! Benar-benar tak habis pikir," ujar kompatriot Mendy di Senegal, Sadio Mane, saat mendengar kabar itu kala jeda internasional berlangsung.

Malahan, reaksi Mendy yang sungguh rendah hati.

"Sejujurnya saya sudah sangat bangga bisa mewakili negara saya dan masuk daftar 10 kiper terbaik di dunia," ujarnya, merujuk pada nominasinya ke Yashin Trophy milik France Football, yang merupakan penghargaan bagi kiper terbaik dalam setahun.

"Hanya dalam setahun [di Chelsea], ini adalah pencapaian yang sangat bagus. Saya tidak puas dengan itu. Saya punya banyak ambisi, tetapi [nominasi itu] sudah merupakan langkah bagus."

"Akan selalu ada perdebatan, entah itu soal saya atau orang lain. Ini terserah kebebasan memungut suara oleh para jurnalis [Ballon d'Or] dan mereka harus dihormati."

Seperti yang Anda bisa lihat, Mendy sedikit bicara dan banyak bekerja. Kata-katanya memang mengisyaratkan ia ingin membuktikan kebolehannya, dan performanya melawan Brentford, Sabtu (16/6), sudah lebih dari cukup.

Edouard Mendy Chelsea GFXGetty/Goal

Meski Ben Chilwell yang mencetak gol semata wayang Chelsea saat mengalahkan Brentford 1-0, Mendy-lah yang menjamin kemenangan anak asuh Thomas Tuchel.

Meski The Bees mencatatkan 17 tembakan di laga tersebut, termasuk tujuh yang tepat sasaran dan lima darinya dilakukan di dalam area penalti, Mendy tak goyah dan tak henti-hentinya melakukan penyelamatan yang kian impresif seiring berjalannya laga.

"Mereka bisa saja mencetak gol dengan mudah, harus diakui, tetapi Edou terlalu kuat dan tiga poin ini untuk kami," ujar Tuchel lega pasca-laga, setelah melihat Mendy melakukan penyelamatan di depan matanya persis menggunakan mukanya, sebelum mencegah tendangan salto Christian Norgaard di menit tambahan.

Namun penampilannya bukan cuma soal penyelamatan. Kiper 29 tahun itu juga terbukti piawai menghadang umpan silang serta menunjukkan kesadaran ruang dan posisi yang baik saat memotong bola terobosan ke arah Ivan Toney.

"Mendy kelas dunia," ujar Thomas Frank, bos Brentford, kepada reporter setelah laga. "Kualitasnya untuk Chelsea gila-gilaan. Saya katakan padanya, saya jengkel melihatnya begitu bagus hari ini, dan saya memujinya."

"Jika Anda ingin memenangkan apa pun sebagai tim atau klub, Anda perlu kiper fantastis dan No. 9 yang sangat bagus. Chelsea memiliki salah satu No. 9 terbaik di liga dalam diri [Romelu] Lukaku, tetapi kami membungkamnya hari ini. Sayang kami tak bisa menembus Mendy."

"Chelsea layak memuji diri sendiri karena [membeli] Mendy karena Chelsea sudah kebobolan lebih banyak peluang ketimbang Manchester City atau Liverpool. Mereka nomor satu di liga karena memiliki kiper yang bagus."

Frank terbukti benar. Angka harapan gol (xG) dari Opta menunjukkan bahwa penyelamatan Mendy sudah mencegah setidaknya tiga gol yang semestinya masuk - terbaik bagi kiper Liga Primer di musim 2021/22.

Dan penampilannya yang cemerlang sejak Agustus juga kian membuat penampilannya musim lalu dihargai.

Meski ia memecahkan rekor nirbobol terbanyak bagi kiper klub Inggris dalam satu musim Liga Champions, catatan tersebut kerap diremehkan dan lebih sering dikaitkan dengan kemampuan Tuchel mengorganisasi dan mendisiplinkan pertahanannya, alih-alih berkat kepiawaian Mendy sendiri.

Ia tampil mengesankan di leg kedua semi-final melawan Real Madrid saat Chelsea melangkah sebagai juara Eropa, tetapi kontribusinya di laga lain terhitung terbatas.

Tetapi, mungkin alasan mengapa Chelsea menjadi pede bertahan harus ditelusuri. Jelas bukan kebetulan kini mereka terlihat lebih nyaman dengan penjagaan Mendy ketimbang saat Kepa Arrizabalaga masih langganan tim inti; itu adalah hasil dari memiliki salah satu kiper terbaik.

Dan itulah gelar yang pantas untuk Mendy.

Gianluigi Donnarumma adalah satu-satunya kiper dalam daftar 30 nomine Ballon d'Or, dengan penggawa Italia itu kerap disandingkan bersama Manuel Neuer, Alisson Becker, Jan Oblak, dan Ederson Moraes sebagai penjaga gawang terbaik saat ini.

Namun kini Mendy harus dipertimbangkan. Selain karena memang pantas berkat penampilannya, tetapi juga demi menunjukkan bahwa sepakbola bergerak ke arah yang tepat soal kesetaraan.

"Kami harus bekerja dua kali lipat," klaim kompatriot Mendy, Kalidou Koulibaly, saat membahas mengapa sang kiper tak masuk nomine Ballon d'Or. Ia menekankan bahwa sebagai kiper berkulit hitam, kans Mendy mendapatkan penghargaan individual sangat kecil.

Meski perdebatan masih memanas soal apakah penghargaan perseorangan pantas diberikan level prestis sebegitu rupa dalam sebuah olahraga tim, Anda tak bisa menepis pentingnya memenangkan, atau bahkan dinominasikan, penghargaan seperti Ballon d'Or bagi kelompok marginal.

Itulah kegagalan sepakbola saat ini, mereka tidak menominasikan kiper Afrika pertama yang menjuarai Liga Champions Eropa. Menempatkannya sebagai nomine akan membuka harapan bagi pemain kulit hitam lain di dunia yang kemampuannya di bawah mistar gawang diragukan hanya karena warna kulitnya.

"Tak banyak orang yang menganggap kiper berkulit hitam. Ada pandangan umum bahwa ia akan melakukan error," ujar kiper Leyton Oreint, Lawrence Vigourous, pekan ini. "Saya harus menghadapi [stigma] itu sepanjang karier saya."

"Bukan cuma saya, ada banyak sekali kiper berkulit hitam yang harus menghadapi ini. Menurut saya ini sudah mulai berubah. Lihat Mendy di Chelsea. Saya tak pernah mendengar namanya saat ia dibeli Chelsea tetapi ia ternyata hebat sekali."

"ia sudah membabat alas bagi banyak kiper berkulit hitam. Kita bisa melihatnya sebagai rujukan atas apa yang telah ia capai, terutama belakangan ini."

Dan sementara Mendy belum mendapat pengakuan yang pantas, ia berpotensi mencapai hal yang jauh lebih besar lewat penampilannya bagi Chelsea.

Bukan berarti ia harus dinominasikan hanya karena warna kulitnya. Penampilannya di Stamford Bridge memang pantas untuk mendapatkan aplaus sebesar-besarnya.

The Blues jelas lega memiliki Mendy, dengan Antonio Rudiger - yang absen kontra Brentford karena cedera - mengatakannya dengan sempurna lewat Twitter-nya.

"Tolong jelaskan pada saya mengapa ia tak dinominasikan untuk Ballon d'Or. Penampilan yang luar biasa - Edouard Mendy."

Iklan

ENJOYED THIS STORY?

Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

0