Skuad mahal tak jadi jaminan sukses. Bahkan, Chelsea kembali merasakan kekalahan pada pekan lanjutan Liga Primer Inggris (EPL) 2022/23, melawan Tottenham Hotspur, Minggu (26/2) malam WIB.
Chelsea di bawah arahan manajer Graham Potter dianggap makin suram. Dari 18 penampilan, hanya lima kemenangan yang bisa dirasakan The Blues, dan suporter menilai bahwa Potter adalah yang terburuk.
Eks manajer Brighton & Hove Albion itu dituntut untuk mundur, atau klub harus memecat Potter karena dianggap tidak lebih baik dari pendahulunya seperti manajer asal Jerman, Thomas Tuchel.
Selepas pertandingan kontra Tottenham Hotspur, Potter menegaskan bahwa ia siap tanggung jawab atas rentetan hasil minor The Blues. Menurutnya, pemain sudah melakukan yang terbaik di lapangan.
"Saya yang bertanggung jawab. Ini tidak cukup baik untuk klub ini, dan jadi saya bertanggung jawab penuh atas hasil tersebut. Ini tidak cukup baik untuk Chelsea. Para pemain memberikan segalanya, mereka terluka. Ini tanggung jawab saya," papar Potter pada Sky Sports.
Sepanjang Februari, Chelsea tidak merasakan kemenangan. Potter dicemooh di media sosial karena rentetan hasil minor. Meski demikian, sosok asal Inggris itu menganggap suporter wajar menyudutkannya.
"Tentu saja saya frustrasi, kecewa dengan hasilnya.. Saya pikir kami memulai permainan dengan baik. Selama 20 hingga 30 menit pertama kami bermain dengan baik – bagus kembali ke atas, kontrol yang baik, kami mendorong mereka kembali sedikit dan memiliki beberapa peluang dalam hal tembakan dan energi yang baik dalam tim," urainya usai laga.
"Pendukung kami sangat adil. Mereka telah mendukung tim. Saya sama sekali tidak memiliki keluhan dengan dukungan. Mereka berhak merasa frustrasi, kesal, dan marah dengan hasilnya, dan itu tanggung jawab saya. Jadi saya sama sekali tidak punya keluhan dengan para suporter."




