cavani(C)Getty Images

Kisah Edinson Cavani Yang Nyaris Pensiun Sebelum Gabung Manchester United

Striker baru Manchester United, Edinson Cavani mengakui hampir meninggalkan dunia sepakbola pada musim panas ini setelah ia dan pacarnya berjuang melawan COVID-19.

Cavani resmi bergabung dengan Setan Merah secara gratis pada Senin (5/10), menandatangani kontrak awal satu tahun dengan opsi perpanjangan 12 bulan lebih lama.

Sang pemain 33 tahun tersebut akan mendapat gaji sebesar €11 juta per musim di Old Trafford, dengan potensi kenaiknan €2 juta berdasarkan performa dan bonus €4 juta.

Usai menghabiskan tujuh musim bersama Paris Saint-Germain, Cavani meninggalkan kampiun Ligue 1 tersebut dan mendapat banyak tawaran dari berbagai klub di seluruh dunia, namun siapa sangka ia sempat berpikir untuk pensiun.

"Kesehatan keluarga Anda yang utama," ungkap Cavani kepada program radio Argentina, Dos de Punta. "Tentu saja saya mempertimbangkan gagasan untuk berhenti dari sepakbola. Itu benar, saya memikirkan kemungkinan itu, berhenti bermain dan tinggal di pedesaan, mendedikasikan diri saya untuk hidup di pedesaan."

"Kami mengalami virus corona bersama dengan keluarga saya dan dengan pacar saya. Sebenarnya itu buruk karena munculnya ketakutan. Puji Tuhan, kami sembuh dan semakin membaik dan beginilah kami sekarang."

Cavani lanjut membahas periode ketidakpastian yang dialaminya ketika kompetisi musim 2020/21 di Eropa sudah berjalan dan dirinya masih belum menemukan klub baru. Bintang asal Uruguay itu mengakui kesulitan yang dialaminya meski sekarang senang akhirnya bisa merapat ke Old Trafford.

"Wajar bawah ada kecemasan yang mulai merasuki pikiran Anda," lanjut Cavani. "Liga-liga telah dimulai dan tentu saja, saya ingin memiliki sebuah tim."

"Ada hal-hal yang tidak bisa Anda dapatkan karena memang bukan untuk Anda. Saya berpendapat bahwa dalam hidup beberapa hal datang karena takdirnya seperti itu dan terkadang, tidak peduli seberapa besar Anda menginginkan sesuatu, jika tidak ditakdirkan terwujud maka tidak akan terwujud."

"Ada begitu banyak ketidakpastian dan kecemasan. Hari-hari mulai berlalu dan saya melihat keluarga saya, teman-teman dan semua orang ingin tahu di mana saya akan bermain. Kami sekarang di sini, senang dengan keputusan itu dan sekarang saya ingin memakai seragamnya."

Iklan

ENJOYED THIS STORY?

Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

0