Lazio celebrating Serie A

CATATAN: Lazio Yang Tidak Berjodoh Dengan VAR


OLEH   TEGAR PARAMARTHAIkuti di twitter

Lazio menjadi kejutan di Serie A Italia musim ini, skuat asuhan Simone Inzaghi menampilkan performa yang di luar dugaan hingga mampu menempati posisi tiga besar pada klasemen sementara, mengungguli Inter Milan dan juga rival sekota AS Roma.

Namun, siapa sangka, seandainya teknologi Video Assistant Referee (VAR) tidak diberlakukan oleh federasi sepakbola Italia, maka I Biancocelesti berpotensi memiliki poin yang jauh lebih tinggi lagi dari sekarang!

Saat ini, berkat 14 kemenangan dan empat hasil imbang, Lazio mengumpulkan 46 poin, tapi tanpa intervensi VAR, jumlah itu bisa meningkat hingga menyamai perolehan Juventus (56) untuk bersaing ketat memperebutkan Scudetto, bersama Napoli yang hanya unggul satu angka atas Si Nyonya Tua.

Tercatat, setidaknya ada empat insiden fatal berkaitan dengan VAR yang membuat Le Aquile gagal meraup poin penuh, dan uniknya dua kejadian di Olimpico dan dua lainnya di San Siro. Pertama terjadi pada 26 November 2017 ketika Fiorentina datang bertamu.

Usai menelan kekalahan menyakitkan di laga bergengsi bertajuk derby della capitale, Lazio berjuang untuk mengobatinya dengan kemenangan atas La Viola, dan semuanya tampak berjalan sempurna dengan keunggulan satu gol yang diciptakan Stefan de Vrij pada pertengahan babak pertama mampu dipertahankan hingga injury time paruh kedua.

Khouma Babacar Lazio FiorentinaGetty Images

Namun, pada menit ke-94, usai menyaksikan tayangan ulang, wasit memutuskan memberi hadiah penalti kepada tim tamu karena menganggap Felipe Caicedo - yang baru masuk pada menit ke-88 - melakukan pelanggaran terhadap German Pezzella di kotak terlarang. Alhasil, tiga angka melayang karena Khouma Babacar sukses menaklukkan Strakosha melalui titik putih.

"Saya melihatnya (tayangan ulang) 20 kali dan saya tidak mengerti bagaimana bisa itu penalti," ujar Inzaghi kesal.

Berikutnya pada pertengahan Desember saat dipermalukan Torino 3-1, di mana kali ini Inzaghi merasa ditipu oleh wasit yang mengambil keputusan lewat bukti video. "Semuanya jelas. Saya bisa menganalisis babak pertama tetapi paruh kedua diputuskan oleh wasit, pembantunya dan VAR," kata Inzaghi.

Kemarahan itu akibat keputusan wasit yang mengusir Ciro Immobile sebelum paruh pertama tuntas. Melalui video, wasit melihat sang striker mencoba menanduk Nicolas Burdisso, sehingga ia tidak ragu mencabut kartu merah dari sakunya.

Dua insiden berikutnya terjadi di San Siro, dengan kejadian ketiga saat Inter Milan menjamu Lazio pada akhir tahun 2017. Pertandingan yang berkesudahan tanpa gol itu bisa saja dimenangkan oleh tim tamu apabila wasit tidak menganulir hadiah penalti untuk I Biancocelesti usai menyaksikan bukti video.

Stefan De Vrij Milan Skriniar Inter Lazio Serie AGetty

Momen itu terjadi pada menit ke-61 ketika wasit Gianluca Rocchi menunjuk titik putih setelah crossing Immobile tampak mengenai tangan Milan Skriniar. Namun setelah melihat VAR, Rocchi melihat tidak ada kesengajaan yang dilakukan bek Nerazzurri itu sehingga ia membatalkan keputusannya.

“Kami kehilangan dua poin hari ini. Tanpa VAR, kami seharusnya bisa mendapatkan tujuh poin ekstra di musim ini. Le Aquile tidak beruntung dengan VAR. Dengan tambahan tujuh poin, posisi kami di klasemen seharusnya lebih tinggi,” kata Inzaghi kepada Mediaset Premium selepas laga.

Siapa menyangka derita Lazio terkait VAR belum berhenti di sana, dan momen terakhir ini merupakan yang paling membuat Inzaghi emosi karena keputusan wasit dari bukti video itu membuahkan blunder masif. Ya, itu terjadi akhir pekan lalu, ketika AC Milan yang giliran menjadi tuan rumah di San Siro.

GFXID - Lazio Vs VAR

Tuan rumah meraih kemenangan dengan skor 2-1 berkat gol pertama yang kontroversial dari Patrick Cutrone. Penyerang Rossoneri itu menjebol gawang Biancazzurri saat laga baru berjalan 15 menit dengan tangannya, namun wasit yang kemudian meminta asistensi VAR malah gagal menyaksikan hal tersebut sehingga tetap mengesahkan gol yang terjadi.

Hal itu tentu membuat Inzaghi mencak-mencak dan bahkan ia menuntut pihak penyelenggara kompetisi memberikan klarifikasi atas blunder VAR tersebut. "Kesalahan itu luar biasa fatal dan pihak liga Italia harus menjelaskan ini kepada kami. Sayang sekali kami harus menghadapi situasi seperti ini."

Masih tersisa 16 pertandingan lagi di kasta tertinggi sepakbola Italia, dan Lazio juga masih terlibat di Coppa Italia dan Liga Europa. Apakah nasib buruk Gli Aquilotti dengan VAR terus bertahan? Ataukah nasib baik mulai menghampiri mereka setelah ini?

Iklan

ENJOYED THIS STORY?

Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

0