Calvin Ramsay NXGN GFXGetty/GOAL

Calvin Ramsay: Wonderkid Skotlandia Yang Diminati Klub Inggris & Italia

Skotlandia mempunyai sederet bek kiri yang berkualitas. Mulai dari Andy Robertson yang gemilang bersama Liverpool, Kieran Tierney bermain apik dengan Arsenal atau Aaron Hickey tampil mengesankan membela Bologna.

Akan tetapi, Skotlandia mempunyai permasalahan di sisi kanan pertahanan. Posisi tersebut yang acap kali menjadi titik terlemah pasukan Steve Clarke itu.

Persoalan tersebut tampaknya bisa teratasi dengan hadirnya Calvin Ramsay. Sosok berusia 18 tahun tersebut punya kualitas mumpuni dan bisa diandalkan sebagai bek kanan.

Umurnya yang masih belia bukan menjadi penghalang buat Ramsay menunjukkan kemampuannya. Ia tampil impresif bersama Aberdeen FC dan diandalkan menghuni pos sisi kanan pertahanan.

Berdasarkan statistik Ramsay sudah mengukir sembilan assist di semua kompetisi musim ini bersama Aberdeen FC. Raihan itu cuma kalah dari tiga pemain muda di kompetisi Eropa yakni Florian Wirtz (Bayer Leverkusen), Adam Hlozek (Sparta Prague), dan Jude Bellingham (Borussia Dortmund).

Tidak mengherankan Ramsay menjadi pemain Skotlandia yang diperebutkan. Namun, Aberdeen FC telah menolak tawaran dari Leeds United, Leicester City dan Bologna.

Sementara Manchester United, Newcastle United dan Tottenham Hotspur telah memantau Ramsay sejak melakukan debut seniornya pada Maret 2021. Ketiga klub tersebut sangat tertarik dengan kemampuannya.

Kualitas Ramsay yang paling jelas bisa membantu dalam serangan. Distribusinya sangat baik di berbagai rentang, ia juga bagus dalam mengeksekusi bola mati.

Bukan itu saja, Ramsay diberkati dengan kemampuan luar biasa di kedua kakinya. Hal Ini cukup ditunjukkan saat Aberdeen mengunggah di Twitter saat ia mencetak gol menakjubkan dari jarak 30 yard dengan kaki kirinya.

Ramsay merupakan full-back modern, dengan gaya yang mengingatkan seperti Trent Alexander-Arnold atau Kyle Walker. Jelas ia punya kesempatan untuk terus berkembang untuk menuju ke puncak kariernya.

“Kualitas dalam mengirimkan bola mati dan permainan terbuka telah memberinya banyak assist untuk Aberdeen. Bagi seseorang yang begitu muda untuk masuk dan membuat dampak yang dia miliki adalah penghargaan besar baginya,” kata mantan pelatih Aberdeen FC Derek McInnes kepada The Scotsman.

“Kami telah menetapkan musim ini sebagai keempatan untuk membuat terobosan dan dia telah mengambil peluang ini dengan cemerlang.”

Puji untuk Ramsay juga dilontarkan chairman Aberdeen FC Dave Cormack. Menurutnya, pemain kelahiran 31 Jul 2003 tersebut sangat oke dan punya masa depan cerah.

“Tidak banyak bek kanan seperti dia pada usia itu yang melakukan apa dia lakukan ketika Anda melihat semua data. Semua klub ini melihat sistem yang sama. Mereka akan melihat hal yang sama seperti yang kita miliki: bahwa dia berada di kelompok elite atas untuk bek kanan muda di Eropa. Dia ada di atas sana di seluruh Eropa, dan mereka melihat itu,” ucap Cormack.

Tidak heran Aberdeen FC bangga padanya. Ramsay bergabung dengan klub saat berusia sembilan tahun yang muncul melalui sistem akademi untuk memperkuat Skotlandia U-21.

Layaknya pemain muda lain, karier Ramsay tidak berjalan mulus. Ia sempat mengalami cedera hamstring yang membuatnya menepi sekitar dua bulan.

Selepas pulih dari cedera, Ramsay tidak langsung kembali ke performa terbaiknya. Ia membutuhkan waktu untuk bisa menampilkan permainan gemilangnya.

“Itu benar-benar berpengaruh dengan sentuhannya, saya pikir siapa pun dapat melihatnya,” kata manajer Stephen Glass. “Saya tidak terkejut itu sedikit memengaruhinya, karena baru dia baru berusia 18 tahun dan pertama kali mengalami ini.”

Supaya bisa ke level teratas, Ramsay harus memperbaiki beberapa kekurangannya. Bekerja keras di gym untuk meningkatkan fisiknya, duel udara dan keberhasilan dalam menekel.

Meski begitu lewat pelatihan dan bimbingan yang tepat, Ramsay memiliki kapasitas untuk mencapai puncak permainan. Oleh karena itu tidak alasan ia tak dapat menandingi pencapaian Robertson dan Tierney di Liga Primer Inggris.

Iklan