Moises Caicedo Brighton 2022-23Getty Images

Kemunculan Moises Caicedo: Permata Brighton Senilai £100 Juta Incaran Chelsea & Arsenal

Sebagai tim dengan kekhawatiran lini tengah yang serius, Liverpool bisa merasakannya lagi ketika bertandang ke Brighton pada akhir pekan ini.

Masalah The Reds di lini tengah musim ini telah didokumentasikan dengan baik, dan mereka pasti akan diuji akhir pekan ini ketika mereka kembali ke Amex Stadium, stadion yang digambarkan oleh Jurgen Klopp dua minggu lalu sebagai pertandingan terburuk dalam 22 tahun kariern manajerialnya.

"Pertunjukan horor," adalah bagaimana Klopp menyebut kekalahan 3-0 di Liga Primer dalam konferensi pers waktu itu. Timnya mungkin telah menanggapi kekalahan itu dengan sepasang penampilan defensif yang solid dan beberapa clean sheet diperoleh dengan susah payah, tapi mereka tahu bahwa harus ada peningkatan serius jika ingin mempertahankan harapan untuk mempertahankan trofi Piala FA tetap terbuka.

Untuk tim yang kekurangan kepercayaan diri, dan kesulitan untuk menemukan kohesi, struktur, dan keseimbangan dalam tim, Brighton mungkin merupakan lawan terburuk bagi Liverpool. Pasukan Roberto De Zerbi duduk di atas mereka di klasemen, mencetak begitu banyak gol (19 gol dalam enam pertandingan terakhir mereka) dan secara konsisten bermain dengan jenis organisasi, ketenangan, dan energi yang sudah lama menjadi ciri khas The Reds.

Moises Caicedo Brighton Ecuador 2022-23Getty Images

Itu karena para pemain sayap mereka, Solly March yang diremehkan dan Kaoru Mitoma yang energik, yang menghancurkan lini belakang Liverpool awal bulan ini. Namun, sebagian besar kesuksesan Brighton musim ini dapat diidentifikasi dalam bentuk penampilan duo lini tengah mereka, dengan Alexis Mac Allister dan Moises Caicedo muncul sebagai salah satu pasangan gelandang paling tangguh di Inggris saat ini.

Mac Allister, tentu saja, memainkan peran kunci dalam kesuksesan Argentina di Piala Dunia 2022, tetapi kemunculan Caicedo-lah yang paling menarik perhatian musim ini, dan yang menjadikan pemain internasional Ekuador itu salah satu properti terpanas di sepakbola Eropa.

Chelsea telah mengajukan tawaran £55 juta bulan ini untuk pemain berusia 21 tahun tersebut, namun mendapat penolakan, sementara laporan Jumat (27/1) kemarin menunjukkan bahwa Arsenal, yang mengajukan tawaran £60 juta juga ditolak, dengan Brighton bersikeras tidak ingin menjual pemain andalannya di bursa transfer Januari ini. Mereka menetapkan banderol yang mencapai £100 juta.

Cukup luar biasa, sungguh, jika Anda mengetahui bahwa Caicedo adalah pemain yang harganya kurang dari £5 juta saat tiba di Brighton dari Independiente del Valle pada Januari 2021, dan sejak itu hanya tampil 31 kali. Dua belas bulan yang lalu, ia dipinjamkan ke klub Belgia, Beerschot, dan bagaimana pun, ia juga tidak terlalu bersinar di sana.

Ia brilian sejak kembali, penampilannya di paruh kedua musim lalu memastikan bahwa Brighton mantap untuk menjual Yves Bissouma ke Tottenham Hotspur, karena mereka mengetahui sudah memiliki pengganti yang sempurna, yang siap untuk melangkah dan mengisi kekosongan pos tersebut.

Caicedo jelas memenuhi ekspektasi. Ia adalah bintang pertunjukan pada akhir pekan pembukaan Liga Primer musim ini saat Seagulls mencatatkan kemenangan pertama di Old Trafford, dan ia makin menonjol sejak itu, bersinar di bawah Graham Potter dan menjadi lebih baik di bawah De Zerbi, serta tampil mengagumkan untuk Ekuador di Piala Dunia di Qatar.

"Caicedo, bagi saya, bisa menjadi salah satu gelandang top di Liga Primer dan Eropa," kata De Zerbi. "Ada banyak pemain yang sangat bagus dengan bola tapi ketika tanpa bola, di ruang pertahanan, tidak begitu bagus. Yang lain top di ruang pertahanan, tapi ketika membawa bola memiliki beberapa masalah."

"Dengan Caicedo, saya tidak melihat apa pun yang tidak ada di level top.Dan ia masih sangat muda sehingga masih bisa belajar dan lebih berkembang. Ia tidak memiliki batasan."

Gustavo Alfaro, mantan pelatihnya di Ekuador, setuju. "Ia adalah pemain kelas dunia," katanya. Pada 2020, Alfaro memercayai Caicedo yang berusia 18 tahun, untuk melakoni debut internasional seniornya, mengawal Lionel Messi dalam kualifikasi Piala Dunia melawan Argentina, dan sejak itu ia menjadi andalan negaranya, mendapatkan 28 caps dan mencetak tiga gol.

Moises Caicedo Brighton Ecuador 2022-23Getty Images

Jelas, ia adalah pemain yang ditakdirkan untuk bermain di level top. Liverpool adalah pengagumnya, dan ada diskusi internal di Anfield tentang mengapa klub tidak mengejarnya ketika ia meninggalkan Ekuador dua tahun lalu. Memang, Caicedo terlihat seolah-olah akan pindah pada musim panas nanti, ketika kontraknya di Brighton dengan durasi dua tahun akan habis dan Brighton pun tentu akan memanfaatkan momen untuk mengeruk keuntungan seperti yang pernah mereka lakukan di masa lalu dengan nama-nama seperti Bissouma, Ben White, Leandro Trossard dan Marc Cucurella.

Kepergian Trossard baru-baru ini ke Arsenal, serta prospek tim lolos ke Eropa yang begitu menggiurkan, membuat Brighton pikir-pikir untuk menjualnya pada Januari ini, meski pun situasinya bisa berubah apabila sang pemain memperjelas keinginannya untuk pergi, seperti yang dilakukan oleh Trossard. Caicedo telah menyatakan, di masa lalu, "mimpinya" bermain untuk Manchester United, dan iming-iming sepakbola Liga Champions di Chelsea (dan reuni dengan Potter), atau potensi juara Liga Primer bersama Arsenal, seharusnya tidak bisa dikesampingkan begitu saja.

Namun, untuk saat ini, ia tetap di Amex, bersama Mac Allister dan siap untuk melanjutkan kemunculannya yang tak terhindarkan menjadi bintang.

Dan bagi Liverpool, itu berarti akhir pekan ini bisa menjadi hari yang sulit di Pantai Selatan.

Iklan
0