Bruno Fernandes Manchester United 2021-22Getty Images

Memble Vs Burnley Tanpa Cristiano Ronaldo, Manchester United Mau Nyalahin Siapa Lagi?

Salah satu masalah terbesar Manchester United saat ini adalah mereka terlalu mudah ditebak.

Rabu (9/2) dini hari WIB tadi, dalam sebuah kisah yang serasa deja-vu, pasukan Ralf Rangnick mendominasi babak pertama di kandang Burnley, tetapi kemasukan gol cepat setelah turun minum, dan segala kepercayaan diri dan kontrol yang mereka bangun sebelumnya sirna begitu saja. The Red Devils akhirnya cuma kuat bermain 1-1 di Turf Moor.

Kayak pernah dengar cerita ini, ya? Memang pernah, empat hari lalu, melawan Middlesbrough.

Klub selevel Man United mestinya bisa menang dengan nyaman melawan juru kunci Liga Primer Inggris, kenyataannya? Kini mereka terpental dari empat besar karena hasil imbang ini membuat Setan Merah disalip West Ham yang menang atas Watford.

Yang bikin tambah bingung, Cristiano Ronaldo bahkan cuma duduk di bangku cadangan hingga menit ke-68. Itu artinya, segala tudingan yang diarahkan kepadanya dalam beberapa pekan terakhir kini harus diarahkan ke orang atau hal lain.

Meski sejujurnya, mereka yang mengkritik Ronaldo mendapatkan justifikasi mengingat 45 menit pertama United. Trisula Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan Edinson Cavani terlihat sangat cari dan berbahaya tanpa CR7.

Cristiano Ronaldo Manchester United 2021-22Getty Images

Jika bukan berkat Nick Pope yang mengawal gawang Burnley, dan dua keputusan wasit menganulir gol Raphael Varane dan gol bunuh diri Ben Mee (yang sebenarnya patut dipertanyakan), maka The Red Devils bisa unggul jauh saat turun minum.

Seperti kontra Middlesbrough, United dominan, dan gol pertama Paul Pogba dalam setahun lebih memang pantas mereka dapatkan.

Tapi ini dia masalahnya: Man United tampak tidak mampu menjaga performa tersebut selama 90 menit.

Deja-vu tersebut juga bisa ditarik dari sejak Aston Villa, di mana mereka membuang-buang keunggulan dua gol.

Kegagalan memanfaatkan peluang dan kurangnya penyelesaian matang memang bisa jadi kambing hitam, tetapi skuad The Red Devils seharusnya punya pemain yang cukup berkualitas serta tekad meraih kemenangan.

Luke Shaw Manchester United 2021-22Getty Images

Alih-alih, mereka justru kesulitan menciptakan peluang bagus di babak kedua, dan tidak membukukan tembakan akurat setelah interval. Yang ada justru David de Gea dipaksa banyak beraksi setelah cuma jadi penonton di babak pertama.

Mungkin borok yang paling terlihat di laga versus Burnley ini adalah lini belakang, dengan Harry Maguire bermain buruk sekali.

Setelah jadi penyebab dianulirnya gol Varane, ia lalu terlalu ngotot mau menghentikan Wout Weghorst, sehingga membuka ruang dan jalan bagi Jay Rodriguez menyeimbangkan keadaan.

Bayangkan, itu adalah gol kandang pertama Burnley atas United sejak 2009, dan gol ketiga yang mereka cetak dalam 731 menit, dengan dua darinya kini dilesakkan ke gawang pasukan Rangncik setelah Aaron Lennon menjebol gawang Old Trafford Desember lalu.

Maguire juga beruntung tidak dikartu merah setelah menghalangi Rodriguez di saat ia tampak mendapatkan ruang menuju gawang United, dan Rangnick jelas membutuhkan cara untuk menebalkan lini belakang mereka.

Harry Maguire Manchester United 2021-22Getty Images

Di ujung lapangan satunya, setelah menghangatkan bangku cadangan, Ronaldo akhirnya dimasukkan pada 22 menit terakhir laga.

Tetapi ia cuma bisa melakukan beberapa sundulan tak terarah, dengan pemain 37 tahun itu kini tengah menjalani paceklik gol terpanjangnya dalam satu dekade setelah lima laga tanpa gol.

Seolah sudah menjadi ciri khasnya, Ronaldo pun menyelonong keluar lapangan saat waktu penuh, tanpa menyalami siapa pun dan menghampiri fans tandang.

Namun di saat perilakunya terus-menerus dikritik, kegagalan United di lapangan tak bisa diemban Ronaldo sendirian.

Ia tak dipasang sebagai starting XI hanya empat kali di Liga Primer Inggris sejak pulang ke Old Trafford September lalu, dan keempat laga itu berakhir tanpa kemenangan buat Untied (empat kali imbang).

Rabu dini hari menegaskan bahwa Ronaldo mungkin memang bermasalah, tetapi bukan sumber atau biang masalah di Manchester United. Kalau mereka tak bisa menemukan solusi buat sumber masalah mereka, sepertinya manajer permanen baru mereka harus puas dengan pertandingan Liga Europa musim depan.

Iklan

ENJOYED THIS STORY?

Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

0