Mereka mungkin tidak begitu dikenal di dunia luas seperti raksasa Galatasaray, Besiktas, atau Fenerbahce, tapi dalam lanskap sepakbola Turki, tim divisi dua Altinordu memainkan peran penting.
Moto klub diterjemahkan dengan ”Orang baik, warga negara yang baik, pemain yang baik", mengutip ambisi Altinordu untuk hasilkan pesepakbola yang berpendidikan baik dan sangat berbakat via sistem akademi papan atas mereka.
Dalam beberapa tahun terakhir, tingkat keberhasilan mereka telah meningkat.
Baik Cengiz Under dan Caglar Soyuncu memulai perjalanan karier bersama klub yang berbasis di Izmir ini, dan sejak itu menjadi pilar di timnas Turki serta pemain berkualitas di kompetisi elite Eropa.
AAAkademi pembawa bakat tersebut pun tidak menunjukkan tanda-tanda melambat.
Bek berusia 18 tahun yang terus mendapat pujian, Ravil Tagir, sudah menjadi pemain timnas U-21 Turki dan melakoni sejumlah penampilan di Super Lig usai meninggalkan Altinordu ke Istanbul Basaksehir pada musim panas 2020.
Sementara striker berusia 19 tahun, Enis Destan, diperkirakan akan pindah pada musim panas ini setelah mencetak 14 gol di semua kompetisi musim lalu.
Mungkin permata Altinordu saat ini adalah gelandang berusia 17 tahun, Burak Ince, yang bikin sejumlah klub top Benua Biru mulai melakukan pemantauan berkat kemampuan memukau dengan bola di kakinya.
Ince tercatat menjadi pemain termuda yang tampil dan mencetak gol di divisi dua Turki, setelah dilakukan pada usia 15 tahun! Ia telah menjadi pemain reguler di tim utama Altinordu selama dua musim terakhir.
Setelah melakoni 24 penampilan dan mencetak dua gol selama musim 2019/20, Ince kembali memperlihatkan peningkatan musim lalu selepas mencetak enam gol dalam 30 pertandingan di lintas ajang.
Peforma apik tersebut mengantar Ince menjalani debutnya untuk timnas U-21 Turki. Meski, perkembangan sang pemain terbilang tidak mengejutkan bagi mereka yang telah menyaksikannya tumbuh sejak bergabung dengan Altinordu pada usia 11 tahun dari klub kampung halamannya, Manisaspor.
"Ince memiliki masa depan yang sangat cerah," ucap pelatih lama Altinordu, Huseyin Eroglu, kepada wartawan.
"Saya telah mengikuti perkembangannya sejak tahun-tahun ia masuk di akademi,” imbuh dia.
"Sebagai klub, kami ingin meminjamkan beberapa pemain muda agar mereka bisa bermain lebih banyak. Namun, sudah jelas sejak hari pertama bahwa Burak Ince memiliki bakat luar biasa. Oleh karena itu, saya ingin dia tetap bersama kami,” tambahnya.
Meskipun Ince bisa bermain lebih dalam, tapi ia paling betah saat berperan sebagai pemain No.10, dengan kemampuan dribel dan operan yang membuktikan bahwa ia cuma kurang pengalaman.
Ince juga memiliki kemampuan bola mati yang luar biasa, dengan kaki kirinya yang menjadi ancaman setiap kali tendangan bebas diberikan kepada timnya di sekitar tepi area penalti lawan.
“Kami bermain melawan Ankaragucu dalam laga uji coba pramusim,” kenang Eroglu.
“Kami mendapatkan tendangan bebas di babak kedua dan semua pemain berpengalaman berkumpul di sekitar bola untuk mengambilnya. Tapi saya ingin Ince mengambilnya karena saya telah mengikutinya begitu lama, dan saya tahu kekuatannya,” tambah dia.
"Dia mengambil tendangan bebas itu dan dia mencetak gol. Dalam pertandingan itu, saya membuatnya merasa bahwa dia adalah pemain berbakat dan dia mendapat dukungan penuh dari saya. Itu sangat penting dalam proses pengembangan pemain,” pungkasnya.
Sepakbola Turki rasanya memiliki hubungan erat dengan playmaker berkaki kiri, baik itu legenda Galatasaray Gheorge Hagi atau ikon Fenerbahce Alex de Souza, dan tidak mengherankan jika Ince dibandingkan dengan para pemain itu.
Mantan gelandang Manchester City. David Silva, juga disebut-sebut sebagai pembanding potensial untuk Ince, yang kecepatan dan kemauannya untuk merangsek ke area penalti lawan kemungkinan akan terlihat seperti ketika kita menonton idolanya, Lionel Messi.
“Kekuatan terbesar saya adalah kemampuan menembak dan menggiring bola,” tutur Ince ketika diwawancarai saat membela Turki U-19.
“Saya ingin bermain secara reguler di tim utama Altinordu dan kemudian saya ingin pergi ke Eropa. Saya suka Bundesliga, LaLiga, dan Liga Primer Inggris.”
"Saya juga bermimpi bermain untuk Barcelona suatu hari nanti."
Tidak diragukan lagi, Barca akan mengetahui bakat Ince, walaupun klub Raksasa Katalunya tersebut belum tertarik untuk mengontrak sang gelandang belia.
Hal serupa tidak bisa disamaratakan dengan Liverpool, Bayern Munich, dan Manchester City, yang dilaporkan telah menunjukkan ketertarikan kepada Ince. Sementara tim seperti Sevilla, Bayer Leverkusen, dan Galatasaray juga dikabarkan masuk dalam perburuan.
Sementara itu, Ince, yang tingginya baru 178cm, ingin meningkatkan kemampuan fisiknya sembari mempertahankan performa terbaik di Altinordu.
Jika Ince mampu melakukan itu dan tidak ada gembar-gembor, rasanya salah satu klub sepakbola Turki terbaik akan menghasilkan potensi megabintang lainnya milik negeri mereka. Tapi kabar terkini, ia memilih hengkang ke klub Bundesliga, Arminia Bielefeld, per Januari mendatang.
