Witan Sulaeman - AS TrencinAS Trencin

“Bukan Penurunan!” - Ilija Spasojevic Komentari Keputusan Egy Maulana Vikri & Witan Sulaeman Kembali Ke Indonesia

Ujung tombak timnas Indonesia Ilija Spasojevic menilai keputusan Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman tidak melanjutkan kiprah mereka di Eropa bukan sebagai penurunan karir.

Egy kini merumput di Dewa United yang ditangani pelatih asal Belanda, Jan Olde Riekerink, setelah kontraknya bersama klub Slowakia FC ViOn Zlate Moravce diputus pada bursa transfer Januari, karena tidak mempunyai kesempatan bermain lebih banyak.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Sedangkan Witan justru memilih memutus kontraknya bersama AS Trencin dengan alasan keluarga, dan selanjutnya bergabung ke Persija Jakarta yang dibesut Thomas Doll. Seperti halnya Egy, Witan tidak mendapatkan menit bermain mumpuni di Trencin.

Banyak yang menganggap kembalinya Egy dan Witan ke Indonesia sebagai penurunan karir. Namun Spasojevic memberikan penilaian berbeda. Menurutnya, keputusan Egy dan Witan bermain di Liga 1 bukan sebagai penurunan, karena mereka juga ditangani pelatih berkualitas.

“Saya pikir mereka berdua memilih tim yang bagus dan memilih tim yang dilatih oleh pelatih Eropa. Jadi saya pikir sama saja, karena mereka bekerja dilatih oleh pelatih Eropa,” ujar Spasojevic dikutip laman resmi Bali United.

Egy Maulana Vikri - FC ViOn Zlate MoravceFC ViOn Zlate Moravce

“Pelatih satu dari Belanda, dan Persija dengan pelatih dari Jerman, yaitu Thomas Doll. Jadi mereka tidak ada penurunan karir di sini. Mungkin ketika kembali ke Eropa, mereka tidak ada masalah, karena sudah kerja dengan pelatih Eropa.”

Spasojevic menambahkan, pengalaman Egy dan Witan di Eropa bakal memberikan warna baru bagi kompetisi sepak bola di Indonesia. Mereka juga tidak akan kesulitan beradaptasi dengan gaya permainan antara di Eropa dan Indonesia, termasuk masalah cuaca dan kondisi lapangan.

“Adaptasi tidak masalah karena mereka pemain berkualitas, dan juga orang asli dari Indonesia. Jadi adaptasi tidak akan sulit bagi mereka,” ucao Spasojevic.

Egy mengawali karirnya di Eropa bersama klub Polandia Lechia Gdansk, dan selanjutnya dipinjamkan ke tim asal Slowakia, FK Senica. Sedangkan Witan di klub Serbia FK Radnik Surdulica, dan kemudian dikontrak Gdanks. Witan lalu menyusul Egy di Senica dengan status pinjaman.

Egy dan Witan mendapatkan banyak menit bermain saat berada di Senica. Hanya saja, masalah finansial di klub membuat mereka memutuskan pergi. Egy lalu bergabung dengan Zlate Moravce, sementara Witan ke Trencin. Amereka tidak mendapat menit bermain yang cukup di kedua tim tersebut.

Iklan