Seperti semua orang di dunia sepakbola Lithuania, Paulius Jakelis tercengang ketika mendengar bahwa Keisuke Honda telah bergabung dengan Suduva.
"Sejujurnya, saya tidak mengerti mengapa ia memutuskan untuk datang ke sini," kata komentator TV itu kepada Goal.
"Semua orang di Lithuania kaget. Kami pernah punya beberapa pemain asing ternama di sini dalam beberapa musim terakhir termasuk (mantan striker Liverpool) David N'Gog atau (pemain internasional Nigeria) Ogenyi Onazi.
"Kami juga pernah punya Paulinho, yang kemudian bermain untuk Brasil dan Barcelona, namun itu cerita lama dan sama sekali berbeda, ketika ia datang ke Lithuania ia merupakan pemain asing muda yang tidak punya nama."
"Honda kebalikannya. Ia sudah lama terkenal di dunia sepakbola. Ia adalah superstar dan punya pengaruh besar di Jepang, jadi itu keputusan yang sangat aneh."
Honda, tentunya, memang merupakan pemain yang gemar berpetualang. Mengenai negara, Lituania adalah negara kesepuluh yang pernah disinggahi sang pemain yang memiliki rekam jejak karier bak tur dunia.
Dalam beberapa tahun terakhir, ia telah bermain di Meksiko, Australia, Belanda, Brasil, Portugal, dan Azerbaijan.
Pemain berusia 35 tahun itu pertama kali mencuri perhatian di Eropa ketika menjalani tiga tahun penuh kesuksesan bersama CSKA Moskwa di Rusia, sebelum pindah ke Italia pada 2014 setelah menyepakati transfer gratis ke AC Milan.
Di level internasional, ia mewakili Jepang di tiga Piala Dunia dan mencatatkan total 98 caps, mencetak 37 gol dalam prosesnya.
Lalu, apa yang membuatnya tertarik bergabung dengan klub Lithuania, Suduva?
FK Suduva"Saya di sini bukan untuk uang," ujar Honda dengan tegas dalam konferensi pers pertamanya. "Saya tertarik karena musim akan segera berakhir, namun saya bisa berjuang untuk gelar dan mendapatkan pengalaman di negara baru."
Memang, saat ini, Suduva berada di puncak klasemen, unggul enam poin dari Zalgiris yang berada di posisi kedua, meski pun telah memainkan dua pertandingan lebih banyak.
Honda tidak butuh banyak waktu untuk memberi dampak langsung di lapangan, bahkan langsung mencetak gol debut dalam kemenangan 4-0 atas Banga pada 26 September.
Jakelis, namun, merasa akan salah jika menggambarkan kedatangan Honda sebagai titik balik dramatis dalam perburuan gelar.
"Beritanya di seluruh media Lithuania ketika ia bergabung tapi sementara saya melihat ini sebagai rekrutan besar dalam hal nama dan angka media sosialnya, saya tidak berpikir itu sesuatu yang signifikan jika kita berbicara tentang kualitasnya di lapangan," kata sang pakar.
"Ia tidak lagi muda, tidak dalam kondisi terbaiknya. Nama besar? Ya. Tapi saya tidak berpikir bahwa ia akan membuktikan dirinya sebagai salah satu pemain paling penting di Suduva, sejujurnya."
"Ia bergabung setelah musim dimulai. Apalagi, Suduva bukan tim yang buruk sebelumnya!"
Tentu saja, ada juga pendapat bahwa Honda akan memberikan dampak yang lebih besar di luar lapangan.
FK SuduvaLiga kasta tertinggi Lithuania tidak memikat banyak penggemar dan bola basket adalah pesaing utama dalam pertarungan untuk mendapatkan perhatian publik.
Memang, Jakelis tidak meyakini bahwa Honda akan meninggalkan jejak abadi yang besar, terlebih karena kontraknya yang hanya berjalan hingga akhir musim, pada November mendatang.
"Secara umum, saya melihat kedatangannya sebagai hal positif untuk sepak bola Lituania. Liga lokal tidak terlalu populer dan memiliki jumlah penonton yang rendah."
"Beberapa penggemar tambahan pasti akan datang ke stadion, tapi saya ragu perekrutan ini akan mengubah sesuatu secara dramatis, seperti yang terjadi ketika LaMelo dan LiAngelo Ball bergabung dengan klub bola basket lokal BC Prienai-Vytautas."
"Bagi Suduva, ini adalah kesempatan bagus untuk mendapatkan lebih banyak pengikut di platform media sosial mereka. Tapi bagi Honda, ia mungkin hanya ingin mengalami segalanya sekali dalam hidupnya."
"Lithuania benar-benar berbeda dari Jepang, tetapi kami memiliki orang-orang baik, kota-kota yang indah dan arsitektur yang bagus."
"Hanya beberapa atlet di dunia yang akan memiliki masalah tinggal di Lithuania dalam hal ketenaran mereka, mungkin hanya Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi."
"Honda? Ia bisa menikmati kehidupan yang tenang di sini. Ia dapat dengan mudah berjalan-jalan di setiap kota Lithuania dan 99 persen orang tidak akan mengenalinya sama sekali."
"Dan dari mereka yang mengenalinya, hanya sedikit yang berani meminta tanda tangan atau foto!"
FK SuduvaHonda telah mengakui bahwa ia akan menikmati anonimitas yang bakal dirasakannya dengan tinggal di Lithuania: "Saya tidak bisa menyeberang jalan di Jepang atau negara-negara Eropa lainnya, tapi saya merasa bebas di sini."
Namun, saat ia masih berperan aktif dalam manajemen tim nasional Kamboja, berbicara secara teratur dengan tim pelatih dan pemainnya melalui panggilan konferensi, masih ada keinginan untuk memberikan sesuatu.
"Saya tidak yakin bagaimana saya bisa membantu Lithuania tetapi saya punya waktu," bantahnya. "Saya ingin tahu lebih banyak tentang pendidikan dan masalah sosial. Saya akan berada di sini sampai akhir musim jadi saya akan mulai tertarik dengan topik-topik itu."
Namun, untuk saat ini, fokus utamanya ada pada memenangkan gelar juara liga sebelum memutuskan di mana tur dunia Keisuke Honda akan melangkah selanjutnya.


