OLEH CHARLOTTE DUNCKER PENYUSUN HAPPY SUSANTO
Satu kata kerap muncul setiap kali ada yang berbicara tentang gelandang Manchester United Bruno Fernandes: pemimpin.
Bintang asal Portugal berusia 25 tahun itu memiliki dampak langsung di Old Trafford, dengan membuat kesan pada rekan-rekannya setim, manajer, staf, dan para mantan pemain, meski itu baru dibuktikan dengan penampilan di atas lapangan hijau.
Ya, Fernandes tampil mengesankan di lapangan. Ia membawa kreativitas dan percikan ke lini tengah yang memiliki kekurangan dan ia menciptakan lebih banyak peluang, memainkan lebih banyak passing-passing kunci di area-area utama, melepaskan lebih banyak tembakan dan membikin lebih banyak assist ketimbang rekan-rekannya setim sejak datang pada Januari. Tapi, itu baru detail-detail kecil yang membuat dirinya menjadi lebih menonjol.
"Ia adalah pemimpin buat kami," ujar Luke Shaw selama penampilannya di turnamen FIFA di awal April, dan Fernandes hanya berbagi ruang ganti dengan rekan-rekan barunya selama enam pekan sebelum kompetisi ditunda akibat pandemi virus corona, jelas bahwa dia memiliki dampak langsung di ruang ganti pasukan Ole Gunnar Solskjaer.
Itu bisa diilustrasikan dengan apa yang terjadi lebih dari 24 jam setelah Fernandes menjalani tes medis jelang penandatanganan kontrak di United.
Sang playmaker bertanya kepada manajer barunya apakah dia bisa langsung berlatih. Meski anggota skuad lainnya tidak hadir di markas latihan United di Carrington, Fernandes ingin sekali memulai pertandingan, dan keinginan kuat itu tercermin dalam sesi latihan awal pada hari berikutnya.
Staf di Carrington membicarakan tentang latihan Fernandes di sesi pelatihan pertamanya. Ada dampak langsung.
Namun, bukan karena kemampuan bermainnya yang membuat Solskjaer terkesan. "Saya melihat apa yang bisa dia lakukan di lapangan, tapi juga kualitas kepemimpinannya," ujar Solskjaer saat kedatangan Fernandes, dan tidak butuh waktu lama untuk kualitas-kualitas itu bersinar.
GettyDari debutnya lawan Wolves, itu terjadi hanya 48 jam setelah ia dikukuhkan sebagai pemain United, sang gelandang terlihat memberi nasihat dan menginstruksikan rekan-rekan setim barunya, padahal banyak di antaranya baru ia temui untuk pertama kalinya pada hari sebelumnya. Kepercayaan diri itu membuat banyak orang di ruang ganti United merasa aman kalau pemain asal Portugal dengan 19 caps itu mulai membantu orang-orang di sekitarnya.
Ketika Fernandes tinggal di Manchester bersama istri dan putrinya berusia tiga tahun, Matilde, ia telah tumbuh dengan perannya di dalam maupun luar lapangan. Solskjaer mencari pemain-pemain yang rendah hati dengan "faktor-X" untuk membangun kembali tim, dan Fernandes menandai kedua kotak itu.
Fernandes mengakui kalau tim harus "marah" setelah gagal mengumpulkan tiga poin tandang dari Goodison Park dengan hanya imbang 1-1 lawan Everton pada Maret. Itu adalah pertandingan keenamnya bersama United. Dalam wawancara usai pertandingan, ketika ia membuat penilaian, terdengar sebagai musim di telingi manajernya.
Ia menunjukkan karakter, kepemimpinan, dan dorongan yang terasa kurang di dalam skuad United, dan kemampuannya untuk menjadikan dirinya sebagai pemimpin di ruang ganti membuat dia membangun pemahaman dan hubungan dengan rekan-rekan setimnya di lapangan.
Tendangan bebasnya lawan Manchester City yang membuat Anthony Martial membuka skor di pertandingan terakhir United sebelum kompetisi ditunda akibat Covid-19 mungkin terlihat seperti pergerakan latihan di tanah yang dilakukan secara hati-hati, tapi Fernandes justru meletakkan eksekusi ke bawah, ada pengertian antara dirinya, Fred, dan Martial.
"Itu adalah salah satu dari hal-hal tersebut: ketika Anda berada di lapangan, Anda tahu rekan-rekan Anda ketika Anda melihat mereka," ujar Fernandes kepada MUTV. "Itu seperti passing. Anda lihat dia, dan Anda merasakan sesuatu."
GettyFernandes berhasil membangun pemahamaan dan koneksi dengan rekan-rekan setimnya yang sejumlah pemain perlu bertahun-tahun untuk berkembang. Wawasan tentang visi sepakbola tidak akan menjadi satu-satunya hal yang menyenangkan fans United pada pekan ini.
Ia berbicara dengan fasih tentang tujuan dan ambisinya sembari mengirim peringatan jelas kepada rekrutan pada musim panas mendatang tentang apa yang diharapkannya.
"Kami sudah memiliki tim yang besar, tapi siapa pun yang datang perlu datang untuk menang," ujar Fernandes di sesi tanya jawab di laman resmi klub. "Hanya fokus untuk menang. Saya ingin orang-orang haus akan gelar dan segalanya. Saya merasakan ini sekarang di grup, semua orang ingin menang."
Ia baru berada di klub dalam hitungan pekan, tapi jelas kalau sang gelandang telah mencerna apa artinya sebagai pemain United dan pesan yang harus dia sampaikan ke dunia yang lebih luas.
Kepemimpinannya, yang telah dicatat oleh salah satu kapten terbesar di klub, Bryan Robson, kembali muncul ketika ia berbicara tentang keterkaitan dirinya dengan Paul Pogba, aspirasi untuk memenangkan Liga Primer dan persaingan dalam skuad.
Fans sangat senang dengan kedatangan Fernandes pada Januari, dan meski bola belum ditendang secara kompetitif selama lima pekan, pemain asal Portugal itu terus mengesankan, dengan United berpeluang menemukan pemimpin yang hilang selama bertahun-tahun.


