Manajer Chelsea, Thomas Tuchel, mengatakan bahwa "mustahil" untuk timnya untuk mendekati kualitas dari Manchester City dan Liverpool, sebagaimana dua tim tersebut tengah memperebutkan mahkota Liga Premier Inggris pekan ini.
The Blues kembali beraksi di papan atas setelah menelan kekalahan pada final Piala FA, dengan adu penalti patah hati melawan The Reds asuhan Jurgen Klopp terjadi untuk kedua kalinya musim ini, setelah hasil yang sama di final Piala Liga awal tahun ini.
Dengan sedikit pertandingan yang tersisa musim ini, Chelsea akan tertinggal jauh secara poin dari Man City dan Liverpool di posisi satu-dua. Kondisi dipersulit jika membayangkan bahwa Chelsea akan kehilangan banyak pemain untuk musim depan, dan belum jelas bagaimana mereka bisa bergerak di bursa transfer.
Kenyataan tersebut dianggap Tuchel jadi alibi yang pantas bahwa mustahil untuk timnya bisa memangkas jarak secara kualitas dengan Man City atau pun Liverpool. "Itu mungkin mustahil, saya harus mengatakan, mungkin mustahil," kata pelatih asal Jerman itu dikutip oleh The Mirror.
“Mereka meningkatkan skuad mereka di setiap jendela transfer, [sementara] kami sepertinya akan kehilangan pemain kunci," beber Tuchel.
"Kami kalah, tentu saja, Toni [Rudiger], kami kehilangan Andreas [Christensen]. Jadi ini sulit dan kami sudah [kesulitan menjaga] jarak," tambah eks pelatih Paris Saint-Germain itu.
Sementara itu, Tuchel berusaha untuk mendukung Mason Mount - yang kegagalan adu penaltinya menentukan kemenangan Liverpool di Wembley pada hari Sabtu - dan telah membuat pemain asal Inggris itu mendapat tekanan via media sosial.
"Tidak ada yang bisa saya katakan akan menghentikan orang-orang itu melakukannya. Saya tidak mengerti media sosial. Ini memiliki dampak yang besar dan saya tidak mengerti."
“Saya tidak menggunakan media sosial dan itu membuat saya tetap sehat, lebih sehat daripada yang saya gunakan. Ini adalah lapisan es yang sangat tipis untuk semua orang yang berada dalam sorotan untuk berada di luar sana."