Pandemi virus corona sudah melanda dunia setahun lebih, di Indonesia sendiri, virus yang berasal dari Wuhan ini sudah masuk sejak Maret dan membuat sepakbola Indonesia terhenti sejak pertengahan Maret 2020.
Tentunya keberadaan vaksin Covid-19 menjadi kabar yang baik untuk masyarakat, supaya pandemi ini bisa segera berakhi. Indonesia sudah mendapatkan vaksin Sinovac, yang segera disebarluaskan kepada masyarakat secara bertahap.
Tenaga medis menjadi pihak utama yang mendapatkan vaksin tersebut, namun ada kemungkinan bahwa atlet juga akan mendapatkan vaksin lebih dahulu. Hal ini juga ingin diperjuangkan PT Liga Indonesia Baru (LIB), untuk pesepakbola.
Bek Bali United Michael Orah, memandang hal ini sebagai kabar yang bagus. Namun, pemain yang berposisi sebagai bek kiri ini secara jujur mengutarakan, bahwa dirinya masih belum benar-benar yakin soal keamanan vaksin Sinovac.
"Menurut saya secara pribadi harus ada jaminan vaksin itu bagus atau tidak untuk keselamatan manusia. Kalau tidak ada jaminan yang baik, saya secara pribadi menolak untuk divaksin," ujar dia dikutip laman resmi Bali United.
"Vaksin itu harus benar memberikan manfaat baik, bukan sembarang vaksin, dan bukan menjadi ajang percobaan," sambung pemain yang pernah membela Madura United hingga Persija Jakarta ini.
Goal IndonesiaJika vaksin tersebar luas secara masif dan baik kepada masyarakat, maka ada harapan bahwa sepakbola Indonesia bisa kembali hidup. Saat ini kasus Covid-19 di Indonesia belum terkendali, dan terus tercipta rekor baru soal kasus baru.
"Semoga vaksin yang akan disebarluaskan ke masyarakat memang vaksin yang baik. Apalagi jika memang diberikan untuk para atlet, dan pihak yang terkait di bidang olahraga. Kami juga sudah rindu dengan kompetisi," tutup sosok berusia 35 tahun asal Tomohon itu.
Sejauh ini belum ada kepastian mengenai kompetisi Liga 1 karena kepolisian belum memberikan izin. Perizinan sudah menjadi masalah untuk PSSI dan LIB, yang sejatinya pernah berencana menggelar kembali kompetisi pada Oktober tahun lalu.
Kini, klub hanya bisa menunggu sampai benar-benar adanya kepastian, dan hal itu hanya bisa ditentukan oleh izin dari kepolisian. Perizinan masih terkendala karena kasus virus corona masih terus meningkat, dan kepolisian pun berat memberikan izin meski Liga 1 digelar dengan protokol kesehatan ketat.


