Pertandingan antara Bologna dan Inter Milan di Stadion Renato Dall'Ara, Kamis (6/1) petang WIB, terpaksa urung digelar setelah otoritas kesehatan setempat (ASL) melarang tim tuan rumah bertanding, dan menjalani karantina.
Meski tim tuan rumah sudah dilarang bertanding, Inter tetap menuju stadion, dan akhirnya menjalani latihan di Dall'Ara. Inter tidak ingin kedatangan mereka sia-sia, sehingga memilih melakukan latihan. Setelah latihan selama 45 menit, seremoni kick-off dilakukan, dan pertandingan dibatalkan.
Namun hingga kini operator Serie A Italia belum memberikan keputusan mengenai status pertandingan, apakah Inter mendapat kemenangan walk-over 3-0, atau tidak. Tetapi di laman operator kompetisi, status Bologna versus Inter ditunda.
Kondisi ini membuat CEO Inter Giuseppe Marotta kecewa. Marotta meminta ada kejelasan protokol COVID-19 antara kementerian olahraga dan kesehatan. Sebab, kebijakan yang dikeluarkan ASL berbeda di tiap wilayah.
“Bologna sudah siap untuk memainkan laga ini, tapi harus mengikuti keputusan ASL. Tidak ada panduan yang spesifik untuk olahraga dalam kasus seperti ini: kita membutuhkan protokol yang membatasi kewenangan ASL supaya situasi seperti ini tidak terulang,” cetus Marotta dikutip laman resmi klub.
“Masalah protokol ini telah dibahas di Badan Lega yang nantinya akan mengeluarkan pernyataan resmi. Kami dihadapkan pada situasi yang membingungkan dan sulit dipahami.”
“Ada sejumlah pertandingan yang ditunda, dan ada juga yang tetap digelar. Ini karena setiap ASL mengambil keputusan secara otonom. Jadi kami menemukan kasus seperti Bologna versus Inter, yang dibatalkan, dan kasus seperti Spezia versus Verona yang tetap berlangsung terlepas, walau kenyataannta tim tamu punya 11 pemain positif [COVID-19].”
Marotta menambahkan, gelombang keempat COVID-19 ini datang tanpa diduga yang membuat sejumlah pertandingan ditunda. Marotta berharap agar FIFA dan UEFA juga menunda laga internasional sebagai dampak dari kompetisi domestik di kawasan Eropa.
“Gelombang keempat memang mengejutkan kita, dan beberapa liga menunda pertandingan mereka, sementara sebagian lagi tidak. Situasinya sulit diperkirakan,” ucap Marotta.
“Dengan menunda pertandingan, pengelolaan situasinya akan lebih baik, tapi kami akan kehabisan hari-hari potensial untuk bertanding dan waktu recovery. Salah satu usulan saat ini adalah berbicara dengan FIFA dan UEFA untuk meminta agar laga tim nasional ditunda sampai Juni.”




