Batas pengeluaran Real Madrid kira-kira delapan kali lebih tinggi dari Barcelona musim ini, La Liga telah mengonfirmasi.
Klub-klub Spanyol memang memiliki batasan untuk membelanjakan uang mereka terkait pembelian dan gaji para pemain, dengan jumlahnya dibatasi oleh pendapatan dan kerugian masing-masing klub.
Dan Barcelona, yang mengalami krisis finansial dalam beberapa tahun terakhir, harus menurunkan batas pengeluaran mereka menjadi kurang dari sepertiga dari yang mereka tetapkan musim lalu.
Setelah melaporkan kerugian €481 juta (Rp7,9 triliun) pada awal tahun ini, Barca tidak bisa berbuat banyak di bursa transfer musim panas kemarin karena daya beli mereka menurun drastis.
Klub Catalunya itu hanya bisa menghabiskan dana belanja €347 juta (Rp5,7 triliun) musim lalu, namun sekarang dibatasi tidak boleh lebih dari €98 juta (Rp1,6 triliun).
Real Madrid, di sisi lain, memiliki batas gaji tertinggi di La Liga dengan rentang tertentu.
Los Blancos kini memiliki batas gaji yang meningkat hingga hampir €740 juta (Rp12,2 triliun), lebih besar dari €470 juta (Rp7,8 triliun) musim lalu.
Anggaran Madrid tersebut meningkat karena hasil dari penjualan beberapa pemain, serta menahan pengeluaran biaya besar untuk transfer pemain dengan salah satunya urung mengontrak Kylian Mbappe dari Paris Saint-Germain pada musim panas ini.
Secara total, Barcelona di posisi ketujuh terkait anggaran gaji di La Liga, di belakang Real Madrid, Sevilla, Atletico Madrid, Villarreal, Real Sociedad dan Athletic Bilbao.
"Mereka mengakui kerugian yang jauh lebih besar daripada yang mereka perkirakan sebelumnya, jadi dampaknya lebih besar pada batas pengeluaran mereka," kata direktur korporat La Liga, Jose Guerra, Rabu (29/9) kemarin.
"Jika Anda mengambil batas €97 juta dan menambahkan kerugian, sekitar €480 juta, kita berbicara tentang €570 juta, yang akan lebih normal. Jadi kurang lebih stabil."
Ia menambahkan: "Saya pikir ada solusi yang bisa membuat [Lionel] Messi tetap di klub, adalah langkah dari manajemen klub yang memutuskan untuk menggunakan sumber daya mereka secara berbeda. Saya tidak berpikir itu hanya masalah keuangan mereka."


