Ansu Fati FC Barcelona 2021Getty Images

Mimpi Buruk Cedera Ansu Fati: Wonderkid Barcelona Alami Kemunduran Lain

Mimpi terburuk seorang atlet adalah cedera dan bintang muda Barcelona, Ansu Fati sepertinya sulit bangkit dari situasi tersebut.

Mimpi yang dijalaninya di Barcelona, menjadi pencetak gol termuda klub di La Liga dan pemain termuda yang mencetak gol di Liga Champions, di antara rekor lainnya, telah dirusak oleh masalah fisik.

Ansu hanya mampu memainkan 10 pertandingan musim lalu dan telah tampil dalam jumlah yang sama sejauh ini dalam kampanye musim 2021/22 ini.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Pemain berusia 19 tahun itu menegaskan ia akan kembali lebih kuat dari kemunduran terakhir dalam kariernya, kambuhnya cedera hamstring, tetapi jika ia memutuskan menjalani operasi, ia akan secara efektif menghabiskan bagian terbaik dari dua musim beruntun tanpa bermain.

Tahun-tahun ini sangat penting untuk perkembangannya, dan air matanya ketika ditarik keluar saat lawan Athletic Bilbao di Copa del Rey pekan lalu menunjukkan betapa menyakitkan baginya secara psikologis untuk kembali menepi, tepat setelah berjuang pulih dari cedera untuk kembali ke lapangan.

"Sayangnya, saya harus menjalani bagian terburuk dari sepakbola, tetapi saya tidak akan pernah menyerah!" tulis Ansu di Instagram, menjelang rapat internal Barcelona, Senin (24/1) kemarin, untuk membahas tindakan terbaik bagi kondisi fisiknya.

Staf medis Barca mengatakan Ansu harus menjalani operasi pada hamstringnya, cedera pertama yang didapatnya pada November lalu saat lawan Celta Vigo, dan kemudian menghampirinya lagi saat duel versus Bilbao di Copa del Rey pekan lalu.

Namun, Ansu dan keluarga serta kerabatnya tidak yakin dengan operasi, dan telah mempertimbangkan perawatan konservatif atas cedera yang memungkinkannya kembali ke lapangan lebih cepat, meski pun dengan risiko kambuh yang lebih tinggi.

Sang pemain bertemu dengan manajemen Barcelona pada awal pekan ini, tapi tidak ada titik terang yang tercapai.

Masalah cedera Ansu dimulai musim lalu ketika ia mengalami cedera meniskus melawan Real Betis.

Ia menjalani operasi pada lutunya namun, meski pun prosedurnya berhasil diselesaikan, periode pemulihan empat bulan mengacu pada prediksi awal molor menjadi 10 bulan karena komplikasi yang menyebabkan operasi lebih lanjut.

Mengingat pengalaman yang membuat frustrasi ini, dan dengan Piala Dunia yang akan datang akhir tahun ini, Ansu memiliki alasan untuk mempertimbangkan bagi dirinya untuk menolak operasi sekali lagi.

Fisio Ansu sendiri, Joaquin Juan, telah merekomendasikan agar ia tidak melakukan operasi, menurut El Nacional. Pertemuan itu ditutup dengan sang pemain meminta lebih banyak waktu untuk membuat pilihannya, dengan hasil akhir segera diputuskannya.

Namun, Barcelona takut cederanya Fati bisa menjadi kasus yang berujung seperti kasus Samuel Umtiti.

Bek tengah, salah satu yang terbaik di dunia saat itu, memutuskan untuk tidak menjalani operasi karena cedera sehingga ia bisa bermain di Piala Dunia 2018 bersama Prancis.

"Saya punya pendapat yang berbeda, pikiran saya kacau, saya tidak tahu harus mengambil keputusan apa," ungkap Umtiti baru-baru ini soal keputusannya.

Ia memenangkan Piala Dunia di Rusia namun tidak pernah lagi kembali ke bentuk terbaiknya sejak saat itu.

Barcelona tidak pesimistis dengan masa depan Ansu Fati bakal seburuk Umtiti, namun tim medis mereka tidak mau mengulang kesalahan yang sama.

Jika Ansu mengikuti saran mereka, musimnya akan berakhir, tetapi bisa memulai dari awal untuk musim 2022/23 dan harus menepikan mimpi bermain di Qatar 2022.

Ansu Fati Xavi Barcelona GFX Getty Images

Barca meyakini ini adalah tindakan yang paling masuk akal karena mereka tidak percaya bahwa anak muda itu akan diganggu oleh cedera selamanya.

Bagaimana pun, Lionel Messi mengalami masalah cedera di tahun-tahun awal kariernya tetapi kemudian menjadi sangat tahan terhadap ancaman cedera parah hingga sekarang ini.

Ansu mungkin juga tidak tertolong oleh keadaan, dengan kekambuhannya terjadi dalam permainan fase gugur dengan intensitas tinggi, di mana ia bermain lebih lama dari 30 menit yang direkomendasikan ke Barcelona oleh para dokter, karena itu harus dilanjutkan ke perpanjangan waktu.

"Kami sekarang akan mendapatkan rencana yang lengkap dan spesifik untuk memastikan bahwa ia tidak pernah cedera lagi," janji Xavi.

"Kami membutuhkannya, kami kehilangan pesepakbola yang impresif, jadi itu mempengaruhi kami semua, tapi yang terpenting Ansu. Kami harus memulihkan mentalnya dan membuatnya melupakan cederanya."

Barcelona belum meminta Ansu untuk mengadopsi diet khusus seperti yang dijalani Messi di usia pertengahan 20-an – sesuatu yang menurutnya membantu mengakhiri masalah cederanya – meskipun jika masalah berlanjut, klub mungkin akan memeriksanya, bersama dengan mengoptimalkan faktor eksternal sebisa mungkin.

Ansu mewarisi jersey No.10 yang melekat pada diri Messi dan telah digembar-gemborkan sebagai bintang masa depan tim, sehingga masalah cedera yang tak henti-hentinya memunculkan kekhawatiran bagi sang pemain dan juga fans.

Ketika ia kembali untuk pertama kalinya melawan Levante pada bulan September, Fati disambut bak pahlawan dan mencetak gol untuk menegaskan kemenangan Barca di Camp Nou.

Tapi itu seolah-olah seperti harapan palsu dan sekarang diselimuti oleh mimpi buruk lainnya.

Untuk pemain semenarik dirinya, dengan begitu banyak potensi, bukan hanya Xavi tapi juga dunia sepakbola secara keseluruhan berharap kariernya tidak terus menerus diganggu oleh cedera.

Iklan