Barcelona sukses menggalang modal tambahan sebesar €315 juta (£268 juta/Rp4,8 triliun) lewat penjualan 15 persen hak siar La Liga Mereka.
Sixth Street, sebuah firma investasi global, sebelumnya telah membeli 10 persen hak siar Barca tapi kini menambah persenan mereka lebih banyak lagi untuk 25 tahun ke depan.
Kesepakatan ini adalah bagian dari usaha penggalangan dana masif dari Blaugrana untuk memperbaiki situasi finansial mereka dan sebagai bahan bakar transfer menjelang musim 2022/23.
Barcelona dapat suntikan modal €315 juta; dari mana?
Kesepakatan pertama Barca dengan Sixth Street untuk 10 persen hak siar mereka bernilai sekitar €267 juta (£229 juta/Rp4 triliun).
Dengan kesepakatan teranyar yang senilai €315 juta dengan firma tersebut, raksasa La Liga itu kini telah mendapatkan €582 juta (£495 juta/Rp8,8 triliun) dari penjualan 25 persen hak siar La Liga mereka.
Menurut Financial Times, Sixth Street memiliki lebih dari $60 miliar (Rp9 kuadriliun) dalam bentuk aset dan telah bekerja sama dengan rival bebuyutan Barcelona, Real Madrid, sebagai bagian dari renovasi stadion Los Blancos.
Namun Barca masih akan terus berusaha mendatangkan lebih bayak modal, termasuk dengan menjual 49,9 persen dari Barca Licensing and Merchandising (BLM), organisasi yang menangani retail dan pemasaran mereka.
Jika bisa mencapai kesepakatan yang bagus untuk saham tersebut, Barca bisa mendatangkan €200 juta (£170 juta/Rp3 triliun) sampai €300 juta (£255 juta/Rp4,5 triliun).
Presiden Barcelona, Joan Laporta, buka suara soal kesepakatan jangka panjang dengan Sixth Street: "Kami maju terus dengan strategi kami dan senang bisa merampungkan kesepakatan tambahan ini dengan Sixth Street memberi kami tambahan kekuatan modal yang berarti."
"Selama beberapa pekan terakhir, kami dan Sixth Street berhubungan dan berkolaborasi dengan pemahaman bersama soal apa yang kami coba capai untuk organisasi kami, dan kami menantikan kerja sama jangka panjang kami."
Siapa yang akan Barcelona beli selanjutnya?
Barcelona sudah mengincar bek Sevilla Jules Kounde sejak beberapa waktu lalu, dan masih bisa mengajukan tawaran di saat terakhir meski Chelsea hampir bersepakat dengannya.
Kubu Camp Nou juga menyusun daftar opsi lain untuk memperkuat lini belakang mereka andai gagal mendapatkan Kounde.
Menurut berbagai laporan, mereka juga menginginkan bek Villarreal Pau Torres, bintang muda Arsenal William Saliba, pemain Inter Milan Milan Skriniar, Josko Gvardiol dari RB Leipzig, Inigo Martinez-nya Athletic Bilbao, dan bek AS Roma Roger Ibanez.
Memperbaiki lini belakang kini menjadi fokus Barcelona setelah mengamankan penyerang-penyerang seperti Robert Lewandowski dan Raphinha.
Mengapa Barcelona dapat banyak aliran dana?
Petinggi Barcelona mengambil suara di sebuah rapat luar biasa Juni lalu untuk mengizinkan penjualan sebagian hak siar dan sebagian BLM untuk mengurangi utang mereka yang masif dan memberi mereka cukup dana untuk membangun skuad yang mumpuni untuk musim-musim berikutnya.
Setelah bertahun-tahun membayar biaya transfer dan gaji selangit, runner-up La Liga 2021/22 itu terhimpit dalam krisis finansial yang membuat legenda klub Lionel Messi hengkang secara cuma-cuma, dan memaksa mereka membujuk beberapa pemain untuk potong gaji.
Namun mereka sudah kembali ke jalan belanja jor-joran lagi, usai merekrut Raphinha dengan harga €59 juta (£50 juta/Rp900 miliar) dari Leeds United, dan mengeluarkan €50 juta (£42 juta/Rp762 miliar) untuk memboyong Robert Lewandowski dari Bayern Munich.
Selain itu, Franck Kessie dan Andreas Christensen juga didatangkan secara gratis, masing-masing dari AC Milan dan Chelsea, dan Ousmane Dembele juga sudah sepakat meneken kontrak baru.
Mereka juga bisa mendapatkan uang tambahan dengan menjual satu atau dua aset, salah satunya Frenkie de Jong, yang masih terus dikaitkan dengan Manchester United.
