Thomas Doll bisa dibilang cukup sukses pada musim perdananya di Liga Indonesia, bersama tim ibu kota Persija Jakarta.
Macan Kemayoran dibawa pelatih asal Jerman itu bersaing untuk perebutan gelar juara Liga 1 2022/23, meski akhirnya sulit.
Tahun pertama Doll di sepakbola Indonesia terasa begitu berat. Ia mengungkapkan banyak masalah yang terjadi pada musim ini.
Doll menuturkan bahwa sepakbola Indonesia jadi tak menentu usai tragedi Kanjuruhan, dan menyebabkan masalah untuk Persija, hingga semua terasa berat.
"Setelah itu [Tragedi Kanjuruhan] semua masalah muncul, penundaan liga, pemanggilan timnas hingga laga bubble. Tidak ada yang bisa kami lakukan, untuk waktu yang lama kami harus menjalani situasi sulit ini," ucapnya.
Sebagaimana diketahui, begitu banyak pemain Persija yang dipanggil untuk timnas Indonesia U-20, atau senior.
Kondisi itu sulit ketika tim sedang berusaha meraih kemenangan untuk jadi juara. Ditambah, ada pemain asing yang performanya menurun hingga harus absen karena cedera.
"Memang situasi ini tidak mudah bagi kami, apalagi sebelumnya banyak pemain yang absen membela timnas U-20 Indonesia. Beberapa pemain juga sempat sakit, bahkan dua asisten pelatih saya harus dirawat di rumah sakit karena gejala flu. Banyak masalah yang harus kami atasi dan tentu harus tetap bisa memenangkan pertandingan.
"Jadi ya inilah kondisinya, saat ini banyak sekali masalah di tim kami. Jujur saya sangat lelah dengan kondisi seperti ini," sambungnya.
Kini, Doll mencoba realistis soal sisa musim 2022/23. Usai mengalahkan PSIS Semarang, 1-0, Doll juga masih memikirkan bagaimana skuad yang tersedia untuk laga berikutnya.
"Saat ini kami benar-benar tidak tahu berapa pemain yang tersisa untuk kami bisa mainkan. Sudah mau akhir musim, saya pelatihPersija tapi malah tidak tahu pasti berapa pemain yang bisa dimainkan mereka tidak cedera tapi tidak bisa saya mainkan."


