Eric Bailly merasa dirinya tidak mendapatkan kesempatan yang adil di Manchester United karena klub tersebut lebih menyukai pemain Inggris.
Bek internasional Pantai Gading itu tersisih dari skuad Setan Merah, pindah ke Marseille dengan status pinjaman musim panas ini. Ia tidak mendapatkan menit bermain yang memadai sejak gabung dari Villarreal pada 2016.
Pemain berusia 28 tahun itu membuat 113 penampilan untuk United, namun merasa seharusnya bisa lebih jika tidak ada pemain yang diprioritaskan oleh klub.
Apa kata Bailly tentang 'anak emas' di Manchester United?
"Klub harusnya tidak memprioritaskan pemain Inggris dan memberi semua pemain kesempatan [yang sama]," kata Bailly dikutip ESPN.
"[Klub harusnya] mendorong iklim persaingan di ruang ganti, tidak hanya memperhatikan beberapa pemain saja. Saya selalu merasa bahwa pemain tim nasional [Inggris] diprioritaskan."
"Itu tidak terjadi di Chelsea atau klub besar Liga Primer lainnya. Beberapa orang mendapat jaminan sebagai starter, dan itu melemahkan tim. Untungnya [Erik] Ten Hag memiliki banyak karakter dan saya harap ia bisa mengubah dinamika itu."
Tak ada ruang bagi Bailly di Old Trafford
Bailly mengatakan alasannya pindah ke Marseille karena menginginkan menit bermain lebih banyak setelah kedatangan Ten Hag sebagai manajer baru, dengan bek tengah itu hanya tampil empat kali di Liga Primer musim lalu.
United merekrut pemain internasional Argentina, Lisandro Martinez dari Ajax musim panas ini sementara manajer Erik ten Hag juga masih memiliki Raphael Varane, Harry Maguire, Victor Lindelof dan Phil Jones di sektor pertahanan sehingga Bailly tersingkir.
"Saya bertemu Erik Ten Hag di ruang ganti pada akhir musim lalu ketika ia menandatangani kontraknya," lanjut Bailly.
"Saya mengepak barang-barang saya karena niat saya adalah untuk pergi, tetapi ia mengatakan kepada saya bahwa ia ingin saya bertahan karena akan memberikan menit bermain untuk semua pemain."
"Saya setuju untuk melakukan tur musim panas dengan United, dan ia menepati janjinya, tetapi saya tidak ingin bermain sesekali saja. Saya ingin bermain reguler setiap minggu dan merasa jadi pemain penting. Saya ingin mendapatkan kepercayaan diri saya kembali."


