Selebrasi Amiruddin Bagus KahfiAbi Yazid / Goal

Bagus Kahfi: Main Bola Enggak Cuma Pakai 'Okol', Tapi Wajib Punya Akal

Striker asal Magelang Bagus Kahfi mengungkapkan betapa pentingnya akal dalam permainan sepakbola. Ia mengklaim bahwa olahraga itu "tidak melulu mengandalkan okol, tapi harus mengutamakan akal".

Bagus telah merasakan atmosfer Eropa sejak bermain untuk Garuda Select pada 2019 hingga ia dikontrak oleh klub Belanda Jong Utrecht selama 18 bulan. Kini, kontraknya telah habis dan ia dikabarkan telah menjalani trial bersama klub Yunani, Asteras Tripolis.

Pemain berusia 20 tahun itu mengaku masih ingin berkarier di Eropa, dan ia membagikan sedikit pengalamannya selama berkarier di Belanda bersama Jong Utrecht.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

"Itu [bermain dengan akal] bedanya yang saya rasakan. Pertama kali saya datang ke Inggris [bersama Garuda Select] -- tapi Inggris dan Belanda itu sangat beda, kalau Inggris, mereka masih keras dan pengennya ke depan terus, tapi juga harus pakai otak," ujar Bagus dalam obrolannya di saluran YouTube VINDES.

"Ketika saya di Belanda, otak dulu, jadi yang penting otak dulu. Bagaimana seefisien mungkin untuk menggunakan tenaga."

"Mereka itu, setiap minggu pasti hampir setiap hari kelas. Mau latihan, setelah latihan atau sebelum pertandingan pasti itu meeting, meeting, meeting agar tahu apa yang harus Anda lakukan di dalam lapangan."

"Setiap minggu itu kita pasti presentasi, ini kesalahanmu di mana, hal baik yang harus Anda lakukan, hal buruk apa yang harus diperbaiki. Setiap pemain maju satu persatu untuk presentasi semacam itu."

"Yang saya dapat di Utrecht itu pola pikir dan visi bermain. Main bola itu tidak melulu soal okol, main bola itu harus pakai akal. Karena Anda mengambil keputusan dalam permainan itu harus pakai otak."

Selain itu, Bagus juga berkomentar tentang fasilitas yang ia rasakan selama bermain di Eropa dan sedikit membandingkannya dengan di Indonesia.

"[Perbedaan Eropa dan Indonesia] mereka itu membuat pemain, kalau di sini yang jadi kendala utama itu fasilitasnya," imbuhnya.

"Kalau di luar negeri mungkin fasilitasnya kita mau latihan di mana-mana kita tidak bingung harus booking lapangan dahulu segala macam."

"Bahkan kita latihan itu gym dulu baru lapangan. Jadi habis kita gym, masuk ruang ganti, dan langsung ke lapangan karena lapangannya sudah ada di depan gym."

Iklan