Indonesia vs BangladeshAlvino Hanafi

Bagaimana Sejarah Kiprah Timnas Indonesia Di Piala Asia?

Impian masyarakat Tanah Air untuk melihat timnas Indonesia bermain di Piala Asia akhirnya terwujud. Skuad Garuda dipastikan ambil bagian dalam ajang tersebut pada tahun depan.

Tak ada yang menyangka timnas Indonesia bisa lolos dari kualifikasi Piala Asia 2023. Armada Shin Tae-yong tersebut menempati Grup A bersama tuan rumah Kuwait, Yordania, dan Nepal.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Akan tetapi, timnas Indonesia mampu menjungkalkan semua anggapan tersebut. Kemenangan atas Kuwait dengan skor 2-1 pada laga perdana Grup A menjadi bukti kalau kekuatan pasukan Merah Putih tidak bisa dipandang sebelah mata.

Apalagi dalam laga tersebut Kuwait sempat memimpin lebih dulu lewat gol yang dicetak Yousef Nasser pada menit ke-40. Namun, timnas Indonesia berhasil mencetak dua gol melalui penalti Marc Klok (40') dan Rachmat Irianto (47').

Sontak hasil tersebut sangat mengejutkan. Mengingat, Kuwait merupakan negara unggulan dan punya peringkat yang lebih baik sehingga dinilai bisa menang mudah lawan timnas Indonesia.

Hanya saja, timnas Indonesia harus rela menelan pil pahit saat laga kedua Grup A kualifikasi Piala Asia 2023. Yordania menang lewat gol tunggal yang dicetak Yazan Al-Naimat.

Kekalahan dari Yordania membuat peluang timnas Indonesia melaju ke putaran final Piala Asia 2023 jadi berat. Hal itu karena pada pertandingan lainnya Kuwait berhasil membabat Nepal dengan skor 4-1.

Timnas Indonesia memang masih menempati posisi kedua klasemen Grup A karena unggul head to head dari Kuwait yang mengumpulkan poin serupa tiga. Namun, Pratama Arhan dan kawan-kawan mesti bersaing dengan kontestan di grup lain untuk menjadi runner-up terbaik.

Sudah tidak ada lagi peluang timnas Indonesia keluar sebagai juara Grup A karena Yordania mengumpulkan enam poin dari dua laga dan juga unggul head to head. Cara untuk melaju ke Piala Asia 2023 adalah menjadi satu di antara lima runner-up terbaik.

Alhasil, timnas Indonesia wajib menang lawan Nepal pada laga terakhir Grup A. Sambil berharap Kuwait tidak menghajar Yordania dengan skor telak.

Kuwait malah dihajar Yordania tiga gol tanpa balas. Kekalahan tersebut membuat timnas Indonesia di atas angin untuk lolos ke Piala Asia 2023.

Dalam pertandingan kontra Nepal, timnas Indonesia tampil trengginas. Laga tersebut tuntas dengan skor tujuh gol tanpa balas untuk kemenangan pasukan Merah Putih.

Adapun tujuh gol yang dicetak berasal dari enam pemain berbeda. Mulai dari Dimas Drajad (6'), Witan Sulaeman (43', 81'), Fachruddin Aryanto (53'), Saddil Ramdani (55'), Elkan Baggott (80'), dan Marselino Ferdinan (90').

Berkat hasil tersebut timnas Indonesia menempati posisi kedua dalam runner-up terbaik di kualifikasi Piala Asia 2023. Kemenangan itu juga merupakan yang terbesar dalam ajang yang diputar tahun ini.

Bermain di Piala Asia, bukan sesuatu yang baru. Sebelumnya, timnas Indonesia sudah pernah ambil bagian dalam perhelatan tersebut sebanyak empat kali.

Kiprah pertama timnas Indonesia di Piala Asia terjadi pada 1996. Ketika itu, mereka mengumpulkan satu poin dari tiga pertandingan yang dimainkan.

Empat tahun kemudian, timnas Indonesia kembali berlaga di Piala Asia. Lagi-lagi mereka mengoleksi satu angka dari tiga partai yang dilangsungkan.

Pada Piala Asia 2004, timnas Indonesia mencatatkan raihan lebih baik. Mereka akhirnya mampu merasakan satu kemenangan, sedangkan dua laga sisanya kalah.

Saat partisipasi terakhirnya yakni Piala Asia 2007, timnas Indonesia mampu menduduki posisi ketiga klasemen. Rinciannya satu kemenangan dan dua kekalahan.

Timnas Indonesia Di Piala Asia 1996

Berstatus sebagai negara debutan dalam Piala Asia 1996, timnas Indonesia tampil menjanjikan pada laga perdana Grup A melawan Kuwait. Pertandingan tersebut berakhir dengan skor imbang 2-2.

Sejatinya, timnas Indonesia berpeluang meraih kemenangan karena unggul dua gol lebih dulu pada babak pertama lewat tendangan salto Widodo Cahyono Putro dan Ronny Wabia. Namun, Kuwait mampu menyamakan kedudukan usai turun minum.

Hasil imbang tersebut merupakan satu-satunya poin yang didapatkan timnas Indonesia pada Piala Asia 1996. Dua laga sisanya dikalahkan Korea Selatan 4-2 dan tuan rumah Uni Emirat Arab 2-0 yang membuat skuad Garuda tersisih dengan menempati posisi juru kunci klasemen.

Timnas Indonesia Di Piala Asia 2000

Tergabung di Grup B dalam Piala Asia 2000, timnas Indonesia tidak mencatatkan raihan lebih baik dari edisi sebelumnya. Lagi-lagi menduduki peringkat paling buncit dengan mengumpulkan satu poin.

Sama seperti empat tahun lalu, Kuwait kembali jadi lawan perdana yang dihadapi timnas Indonesia. Laga tersebut juga berakhir imbang, namun skor kali ini tanpa gol.

Selanjutnya, timnas Indonesia melawan Tiongkok dan Korea Selatan. Hasilnya, skuad Garuda dikalahkan empat gol tanpa balas serta 3-0.

Timnas Indonesia Di Piala Asia 2004

Setelah pada dua edisi sebelumnya timnas Indonesia gagal menang. Di Piala Asia 2004 akhirnya armada Merah Putih mampu mengalahkan lawannya.

Kemenangan perdana tersebut terjadi saat timnas Indonesia melakoni laga perdana Grup A Piala Asia 2004 lawan Qatar. Pertandingan itu tuntas dengan skor 2-1.

Hanya saja, pada dua laga berikutnya timnas Indonesia gagal mendapat poin. Skuad Garuda dihajar tuan rumah Tiongkok lima gol tanpa balas dan dikalahkan Bahrain 3-1.

Timnas Indonesia Di Piala Asia 2007

Berbeda dari edisi-edisi sebelumnya, Piala Asia 2007 dilangsungkan di empat negara ASEAN, Malaysia, Indonesia, Thailand, dan Vietnam. Hal ini merupakan sejarah baru karena selama ini belum pernah terjadi.

Berstatus tuan rumah membuat timnas Indonesia langsung berlaga di Piala Asia 2007. Pada ajang tersebut skuad Garuda menempati Grup D bersama Arab Saudi, Korea Selatan, dan Bahrain.

Timnas Indonesia mengawali Piala Asia 2007 dengan kemenangan 2-1 atas Bahrain. Sayang pada dua laga sisanya dikalahkan Arab Saudi 2-1 serta Korea Selatan 1-0 sehingga pasukan Merah Putih tersingkir dengan menduduki posisi ketiga mengumpulkan tiga poin.

Piala Asia 2007 juga merupakan terakhir kali timnas Indonesia berpartisipasi. Semenjak itu, Zamrud Khatulistiwa tidak pernah lagi ambil bagian sampai mendapat tiket mengikuti ajang tersebut pada tahun depan.

Iklan