Timnas Indonesia U-23 batal berangkat ke Kamboja dan ikut Piala AFF U-23 2022, yang digelar di sana. Alasannya, banyak pemain timnas U-23 yang sakit dan terdeteksi positif virus corona. PSSI merilis ada tujuh yang dinyatakan positif.
Masalah tidak sampai di situ, karena ada beberapa pemain yang kontak erat dengan pemain yang positif, sehingga mereka harus karantina untuk menunggu masa inkubasi. Ada juga pemain yang cedera, usai membela klub mereka di Liga 1.
Kepastian bahwa timnas Indonesia U-23 batal ikut Piala AFF U-23 dirilis PSSI pada Jumat (11/2) pagi. Satu hari sebelumnya, Shin Tae-yong selaku pelatih kepala timnas U-23 sudah mengeluh dengan kondisi skuad timnas U-23, bahkan dirinya juga tidak enak badan.
"Jadi liganya di Bali, latihan dan semua [timnas Indonesia U-23] pindah ke Bali. Saat latihan tidak tahu dari mana kena Covid-19, ada yang positif dan sakit juga. Jadi ini kondisi paling buruk sejak saya menangani timnas Indonesia. Saya sendiri juga sedang tidak enak badan. Jadi bagaimana, belum bisa dijelaskan," ucapnya.
Selain banyak pemain yang sakit, Shin Tae-yong juga membeberkan bahwa timnas Indonesia U-23 sebenarnya belum kompak karena persiapan yang tidak begitu matang. "Kami tak pernah berlatih bersama secara kompak," ucapnya soal kondisi tersebut.
Pada rilis PSSI kepada publik, mereka sudah terbuka terkait siapa saja pemain yang dinyatakan positif Covid-19. Dalam rilis mereka, PSSI menyebut ada tujuh pemain timnas Indonesia U-23 yang terpapar. Mereka antara lain Ronaldo Kwateh, Muhammad Ferrari, Braif Fatari, Taufik Hidayat, Irfan Jauhari, Ahmad Figo Ramadhani, dan Cahya Supriyadi.
Sementara empat pemain lainnya menunggu masa inkubasi karena sekamar dengan mereka yang terpapar Covid-19, yakni Alfeandra Dewangga, Genta Alparedo, Kanu Helmiawan, dan Marselino Ferdinan. Lalu Gunansar Mandowen, Ramai Rumakiek, dan Muhammad Iqbal, mereka disebut cedera ketika membela klub di Liga 1.
