Wanda Metropolitano crowdGetty

Atletico Madrid vs Liverpool: Menanti Reaksi Anfield Setelah Wanda Metropolitano Bergemuruh

Malam magis lainnya di Anfield sedang digagas. 

Liverpool pernah berada dalam posisi seperti ini. Mereka akan pulang ke Anfield berhadapan dengan tim dari Spanyol, membidik kebangkitan demi mewujudkan mimpi di Liga Champions. 

Pemain ke-12, demikian mereka menyebutnya - dan dalam tiga pekan ke depan pasukan Jurgen Klopp benar-benar membutuhkannya. 

Malam indah Eropa baru saja dicicipi Atletico Madrid. Liverpudlian punya kenangan hebat di Wanda Metropolitano, tetapi tidak kali ini. Tim kesayangan mereka tersungkur dan berdarah. 

Fans Atleti memadati stadion untuk berteriak, bernyanyi, mengejek dan bersiul kencang. Dalam jumlah ribuan mereka menyambut meriah kedatangan bus tim, memunculkan dominasi warna merah di gelapnya malam Madrid. "Kami sudah mencium kemenangan sejak di tikungan terakhir menuju stadion," ujar Diego Simeone sambil tersenyum. Dia menyebutnya atmosfer terbaik yang pernah dirasakannya bersama Atletico. 

Simeone, sang pemimpin, membakar semangat fans melalui energi besar dan sikap antiknya di sisi lapangan. Untuk itu Simeone harus membakar banyak kalori. Sang pealtih bahkan disebut menutup area lebih banyak dari beberapa pemainnya. "Saya tidak yakin dia sering memantau jalannya pertandingan," kata Jurgen Klopp setelah laga. 

Kita tunjuk saja Saul Niguez, pemain yang mewakili semangat dan keyakinan Simeone di sisi lapangan. Pemain ini adalah penentu kemenangan. Gol menit keempat Saul jadi pembeda di leg pertama babak 16 besar Liga Champions. 

Saul punya koleksi 10 gol Liga Champions untuk Atletico, semuanya gol pembuka dan Rojiblancos tidak pernah menelan kekalahan setiap dia mencetak gol. Catatan ini sudah berjalan di 37 laga secara beruntun.

Saat wasit membunyikan peluit tanda bubaran pertandingan, tuan rumah merayakan kemenangan secara liar. Simeone dan para pemainnya bahkan memutari stadion. "Terima kasih," ucap sang manajer. 

Liverpool melihat adegan itu dengan cara berbeda. "Mereka merayakannya seperti sudah lolos," kata Andy Robertson. "Ini belum berakhir," ujar Klopp yang kemudian menambahkan "Kepada semua fans Atletico yang sudah memiliki tiket... Selamat datang di Anfield!"

Liverpool Anfield 2019Getty

Baiklah Klopp, tetapi Liverpool baru saja mencicipi perasaan yang jarang mereka dapatkan. Tim ini jarang kalah dan jelas tidak akan menikmatinya. Liverpool adalah sebuah tim yang selalu mendapat akal untuk bangkit, namun kali ini tidak. 

Klopp sebelumnya telah memperingatkan tim soal apa yang bakal dihadapi oleh mereka. "Mesin pencari hasil," demikian Klopp menyebut Atleti. Pasukan Simeone disebutnya "Menempel ketat dan tidak menyisakan apapun."

Kalimat yang diungkap pelatih asal Jerman itu terbukti. Atletico tampil keras dan menyerap semua gempuran Liverpool. Tim ini gemar bertahan dan punya kebanggaan terhadap ketangguhan dan solidnya organisasi tim. Mereka juga bisa menyengat, melawan balik dan hanya sedikit tim yang bisa melakukannya dengan baik. 

Atletico hanya dua kali kebobolan dari 12 pertandingan kandang Liga Champions terakhir di bawah komando Simeone dan mereka baru saja memperpanjang catatan itu. Liverpool bekerja keras di sepanjang laga namun Atletico berhasil mengamankan apa yang sudah mereka dapatkan. 

Pasukan Klopp gagal mencatat satu tembakan tepat sasaran selama 90 menit pertandingan - yang kedua dalam 251 laga di bawah kepemimpinannya. 

Tidak menghilang, ritme permainan khas Liverpool itu ada. "Saya menyukai banyak hal dalam pertarungan tadi," kata Klopp. Dalam sejumlah momen Atletico memang terdesak, Liverpool menggempur habis namun penyelesaian akhirnya jauh dari kata memuaskan. 

Felipe, Stefan Savic dan Renan Lodl tampil layaknya superstar. Mereka kukuh dan siaga setiap saat. 

Liverpool kemudian menjadi frustrasi, di tengah dan sisi lapangan. Sadio Mane hanya bertahan 45 menit karena digantikan di masa rehat seirin pencegahan kartu kuning kedua dari wasit Szymon Marciniak. "Saya khawatir Sime Vrsajlko akan terjatuh hanya karena Mane menghembuskan nafas," keluh Klopp yang juga mendapat kartu kuning di babak kedua. "Saya pantas mendapatkannya. Saya tidak mengatakan hal-hal yang buruk tetapi berteriak di hadapannya [ofisial keempat] secara langsung," jelas Klopp. 

Jurgen Klopp Atletico Madrid Liverpool Champions LeagueGetty Images

Tidak salam setelah membuang sebuah peluang emas, Mo Salah mengikuti jejak Mane meninggalkan lapangan. Kapten Jordan Henderson ditarik karena cedera hamstrin. Dia meninggalkan stadion dengan terpincang dan kondisinya akan diperiksa lebih jauh di Melwood dalam 24 jam ke depan. Sang gelandang setidaknya bakal diragukan tampil di pertandingan liga berikutnya lawan West Ham. 

Perseteruan Atletico dan Liverpool sendiri masih bisa kita sebut berimbang. Rojiblancos memang berhasil melakukan kerusakan tetapi tidak terlalu signifikan. Siapapun yang meragukan kemampuan Liverpool untuk bangkit, pastinya punya daya ingat yang pendek. Liverpool hanya membutuhkan gol pembuka untuk kemudian melangkah jauh. 

Tetapi untuk mewujudkannya, Liverpool butuh penampilan terbaik dari semua lapisan klub dalam tiga pekan ke depan. Ini artinya dari manajer, pemain dan fans.

Karena jika kita harus menarik kesimpulan dari pertandingan tadi... Semua tentang kekuatan atmosfer. 

Sekarang waktunya Anfield untuk menjawab.

Iklan

ENJOYED THIS STORY?

Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

0