Kepindahan Bruno Guimaraes dari Olympique Lyon ke Newcastle United pada bursa transfer Januari ini jadi kenyataan. The Magpies mengontrak pesepakbola berusia 24 tahun tersebut selama 4,5 tahun.
Newcastle United mengeluarkan kocek sebesar €50,1 juta untuk mendaratkan Guimaraes. Nominal tersebut sudah termasuk bonus €8 juta dengan memperhitungkan kinerjanya selama beberapa musim ke depan disertai klausul hak 20 persen nilai penjualan berikutnya.
Guimaraes menjadi pemain ketiga yang direkrut Newcastle United sejak menjadi klub terkaya dunia usai dibeli oleh konsorsium Arab Saudi Public Investment Fund. Sebelumnya, armada Eddie Howe tersebut mendaratkan Kieran Trippier dari Atletico Madrid serta penyerang Chris Wood dari Burnley.
Berlabuhnya Guimaraes di Newcastle United, membuat Arsenal dan Juventus gigit jari. Dalam beberapa pekan terakhir, kedua klub tersebut dilaporkan sangat tertarik mendaratkannya pada bursa transfer tengah musim ini.
Bahkan manajer Arsenal Mikel Arteta sempat menyatakan Guimaraes merupakan sosok yang tepat untuk diboyong. Gaya mainnya bisa membuat keseimbangan lini tengah The Gunners, tetap terjaga.
"Wajar ketika klub tertarik dengan Guimaraes ketika melihat dia sebagai juara Olimpiade, sering dipanggil tim nasional, dan bermain sangat bagus," kata Arteta kepada Globo Esporte awal Januari 2022.
Pada Januari 2020, Atletico Madrid sudah berniat untuk Guimaraes dari Athletico Paranaense. Akan tetapi, ia lebih memilih bergabung dengan Olympique Lyon karena pengaruh Juninho yang menjabat sebagai direktur olahraga klub tersebut.
Kedatangannya menjadi langkah yang menguntungkan bagi pemain dan klub. Nama Guimaraes makin dikenal secara luas, sedangkan untuk Olympique Lyon menetapkan harga yang tinggi untuk penjualannya.
Tentu saja, Guimaraes butuh perjuangan keras untuk menembus skuad inti Olympique Lyon. Pandemi virus corona yang melanda hampir seluruh dunia menghambatnya untuk menunjukkan performa terbaiknya.
Seiring berjalannya waktu, Guimaraes mampu memperlihatkan performa gemilangnya. Satu di antaranya ketika Olympique Lyon menyingkirkan Juventus pada semi-final Liga Champions musim 2020/21.
Memang dalam pertandingan kontra Juventus, Guimaraes tidak mencatatkan namanya di papan skor. Namun, kehadirannya menghidupkan permainan lini tengah Olympique Lyon.
Guimaraes dicap sebagai gelandang box-to-box. Namun, pesepakbola asal Brasil tersebut lebih sering berperan dalam membantu pertahanan.
Sepanjang dua musim memperkuat Olympique Lyon, Guimaraes bermain sebanyak 71. Dari jumlah pertandingan tersebut ia mampu cetak tiga gol dan delapan assist.
Bukan cuma hebat dalam menggiring bola, Guimaraes juga punya mental yang oke. Tak ayal, keadaan tersebut yang dirasa membuat pas untuk memperkuat Newcastle United.
Newcastle United sedang berjuang keluar dari zona degradasi Liga Primer Inggris musim ini. Klub yang bermarkas di Stadion St James' Park kini menempati peringkat 18 dengan raihan 15 poin.
“Kami selalu mengatakan bahwa kami tidak berada di posisi liga yang tepat, tetapi kami tidak melakukan banyak hal lain untuk menunjukkan itu,” ucap Guimaraes usai Olympique Lyon ditahan Metz 1-1, pada Desember lalu.
“Itu membuatku muak, itu menyakitiku. Saya akan mengalami Natal yang buruk karena ini,” Guimaraes menambahkan.
Kehadiran Guimaraes disambut positif manajer Newcastle United Eddie How. Menurutnya, pemain kelahiram 16 November 1997 tersebut bakal menambah kegarangan pasukannya.
"Guimaraes adalah bakat yang mendebarkan dan sudah menjadi salah satu target utama kami jadi saya senang bisa mengamankannya. Ia langsung menguatkan grup ini, dan siap menghadapi tantangan baru."
"Ia adalah salah satu penampil paling mencolok di Prancis dan merupakan seorang penggawa timnas Brasil jadi saya tak ragu fans kami akan sangat senang menontonnya. Kami tak sabar menyambutnya ke klub ini setelah ia kembali dari tugas negara."
