Kekalahan 2-0 Arsenal saat melawan tuan rumah Leicester City, Sabtu (9/10), menghadirkan catatan yang tidak diinginkan oleh manajer Unai Emery.
Jika menilik jumlah poin di Liga Primer Inggris, Emery sejauh ini baru mengumpulkan 87 poin dari 50 pertandingan. Ironisnya, jumlah tersebut lebih sedikit satu poin ketimbang yang dikumpulkan The Gunners saat 50 laga terakhir bersama Arsene Wenger.
Arsenal mengumpulkan 25 kemenangan, 12 hasil seri, 13 kekalahan atau 87 poin dari 50 laga EPL di era Emery. Sementara di 50 laga terakhir EPL bersama Wenger, Arsenal mengoleksi 88 poin, hasil dari 27 kemenangan, 7 hasil seri, dan 16 kekalahan.
Progres yang diinginkan Arsenal sepeninggal Wenger kini malah berujung pada stagnansi, bahkan cenderung ke arah regresi alias kemunduran jika mengacu pada jumlah poin di EPL.
Tak hanya itu, dengan koleksi 17 poin dan selisih gol minus satu di EPL 2019/20, Arsenal resmi mengalami start terburuk di Liga Inggris sejak musim 1982/83.
Di kandang Leicester, performa Arsenal memang mengecewakan, cenderung bermain bertahan, dan kesulitan membangun serangan. Bahkan, tembakan tepat sasaran pertama mereka baru tercipta di menit ke-53.
Arsenal pada akhirnya harus kebobolan lewat gol Jamie Vardy di menit ke-68 dan diikuti gol James Maddison tujuh menit berselang. Leicester kini duduk di peringkat dua klasemen, sedangkan Arsenal melorot ke posisi enam.
Posisi Emery sebagai manajer Arsenal kini semakin di ujung tanduk.




