Arema FC sudah menyusun rencana menyambut kompetisi Liga 1 2020 yang akan kembali dilaksanakan Oktober mendatang, di tengah pandemi virus corona.
Manajemen sudah membahas segala hal, termasuk persiapan latihan dan bagaimana negosiasi ulang kontrak, sesuai arahan PSSI bahwa klub boleh merevisi kontrak pemain dan ofisial.
Menurut Sudarmaji selaku media officer klub, seluruh pihak yang berkaitan dengan tim Arema akan melakukan rapid test, atau tes cepat, untuk mengetahui jika ada yang terinfeksi Covid-19.
"Bahwa pada keputusannya, prosedur kesehatan seperti rapid test tetap digelar, tapi dibuat kloter pertama dan kloter kedua," beber Sudarmaji kepada awak media, Selasa (14/7).
"Kenapa kami buat dua, karena kami menghormati ada beberapa pemain luar kota yang mungkin tidak cukup waktu untuk melakukan pemesanan [tiket], istilahnya terkendala transportasi, atau ada urusan keluarga. Yang ketiga, mungkin juga sedang mempelajari wacana kontrak ulang," urai dia menambahkan.
Pertemuan manajer klub Liga 1 yang digelar PT Liga Indonesia Baru (LIB) 17 Juli mendatang akan memperjelas segala hal terkait persiapan tim menyambut kompetisi, termasuk kontrak ulang pemain dan ofisial, di hari yang sama para pemain Singo Edan menjalani tes cepat.
Goal / Abi Yazid"Tapi soal kontrak ulang hari ini sudah ditetapkan oleh direksi, cuma butuh dimantapkan lagi pada managers meeting pada 17 Juli. Jadi pada 17 Juli itu juga akan digelar rapid test pertama, mencakup ofisial yang bersangkutan dengan tim, karyawan, termasuk beberapa pemain yang tinggal di Malang."
"Yang tinggal di Malang wajib rapid test pada Jumat (17/7), sisanya di kloter kedua. Latihan juga akan segera dilakukan paling lambat adalah minggu terakhir bulan Juli, itu rencana kami."
"Semua komponen harus dipersiapkan, untuk rapid test sudah koordinasi dengan tim Satgas dari NU, bahwa ini bukan kendala," beber Sudarmaji.
Pihak Arema kembali menegaskan bahwa mereka ingin menjaga seluruh bagian tim dalam menjalani latihan di tengah wabah Covid-19 ini. Mereka tidak mau latihan ditonton, dan akses untuk media juga dibatasi demi keamanan.
"Mari kita sambut latihan perdana ini dengan protokol kesehatan. Jadi selama latihan tidak boleh ditonton oleh publik, karena ini untuk saling menjaga. Media diperbolehkan masuk untuk melakukan pengambilan gambar, untuk wawancara akan kami kondisikan lebih lanjut. Tapi yang jelas, kami berkeinginan sama-sama menjaga."
Abi Yazid / Goal