Antony Ajax 2021-22Getty Images

Antony 'Si Neymar Baru'? Buruan Manchester United Incar Panggung Di Piala Dunia 2022 Bersama Brasil

Saat Brasil melanjutkan perjalanan luar biasa mereka ke Piala Dunia 2022 pada Oktober lalu, dua pemain menonjol bersama raksasa Amerika Selatan tersebut.

Raphinha dari Leeds United langsung bersinar bersama Selecao, mencetak dua gol dalam tiga pertandingan dan mencatatkan dua assist untuk memantapkan dirinya sebagai pesaing nyata untuk mendapatkan kursi di pesawat menuju Qatar. Tapi pemain sayap itu bukan satu-satunya pendatang baru yang membuat para penggemar antusias.

Nama lainnya adalah kemunculan permata Ajax, Antony bahkan lebih meroket daripada rekan senegaranya. Pemain berusia 22 tahun ini telah membangun awal yang cemerlang untuk musim 2021/22, menikmati tahun yang fantastis bersama klub dan negaranya, hingga memikat perhatian dari Manchester United.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Antony sudah menjadi pemain saat remaja di klub kota kelahirannya Sao Paulo. Ia lahir di pinggiran Paulista yang keras di Osasco, dan mengatakan kepada Guardian bahwa sepasang sepatu bot pertamanya 'dipinjam' oleh ibunya dari toko sepatu tempat ibunya bekerja saat itu.

Ia bermain bersama mantan bintang Barcelona, Dani Alves sebelum Ajax datang merekrutnya sebelum ulang tahunnya yang ke-20 pada Februari 2020, ditebus senilai €15,5 juta.

Musim pertamanya di Amsterdam terbukti sukses besar, dengan 10 gol dalam 46 pertandingan di semua kompetisi saat klub meraih gelar ganda, Eredivisie dan Piala Belanda, yang membuatnya lantas mendapat panggilan dari tim nasional Brasil.

Satu tempat di skuad Olimpiade didapatnya, dan anak muda itu selalu menjadi andalan hingga akhirnya Selecao mengalahkan Spanyol untuk mempertahankan medali emas yang dimenangkan oleh Neymar dan kawan-kawan di Rio de Janeiro lima tahun sebelumnya.

Tidak puas dengan hanya menggantungkan medali di lehernya, pemain sayap tersebut bahkan sampai menato lambang medali di tubuhnya, meski itu bukanlah target utama yang ingin ia capai dalam karier seperti yang diungkapkannya: "Bermain bagus di Liga Champions. Saya memiliki kesempatan untuk bermain di panggung itu di musim pertama saya dan pada level yang sangat tinggi itu saya berharap untuk menunjukkan lebih banyak dan lebih banyak lagi dari diri saya."

"Piala Dunia juga ada dalam daftar prioritas saya. Akan menjadi mimpi bagi saya bermain untuk Brasil di Qatar. Dan saya akan bekerja keras untuk itu."

Pelam tapi pasti, Antony bisa mewujudkannya. Ia masuk sebagai pemain pengganti di ketiga laga Brasil di kualifikasi Piala Dunia pada Oktober lalu dan membuat dampak positif di masing-masing pertandingan dengan eksplosivitasnya di kotak penalti, mencetak gol pada debutnya melawan Venezuela.

Anak muda itu telah mencatatkan sembilan caps sejak debut yang brilian itu, mencetak dua gol, sambil menyelesaikan musim terbaiknya bersama Ajax dengan torehan 12 gol dan 10 assist dalam 33 laga ketika pasukan Erik ten Hag mempertahankan gelar juara Eredivisie.

Tidak mengherankan, dengan Ten Hag sekarang di Old Trafford, United menambahkan namanya dalam daftar incaran yang ingin mereka rekrut musim panas ini.

Liverpool, Manchester City, Bayern Munich dan Barcelona semuanya telah dikaitkan dengan Antony, yang kecepatan dan keterampilan dribblingnya yang fantastis telah membuatnya dicap dengan label 'Neymar baru' yang tak terhindarkan oleh beberapa pengamat.

Sekarang, dengan bursa transfer musim panas yang semakin dekat, sang pemain sayap akan menghadapi pilihan yang sulit.

Ada persaingan ketat untuk bisa menembus skuad Brasil arahan Tite, terutama di posisi sayap. Antony harus bersaing dengan Neymar, Richarlison, Raphinha, Lucas Paqueta, Everton Ribeiro dan Vinicius Junior serta beberapa nama lainnya, sementara masih ada banyak waktu bagi mereka untuk bisa unjuk gigi.

Antony Brazil GFXGetty Images

Dengan demikian, ia bakal menghadapi dilema. Haruskah ia bertahan dan bersinar bersama Ajax pekan demi pekan, menunjukkan kualitas terbaiknya kepada timnas Brasil meski pun bermain di level kompetisi yang di luar lima liga top Eropa?

Atau haruskah ia berjudi untuk membuat langkah kepindahan ke klub elite musim panas ini, dengan risiko bahwa ia mungkin akan tidak mendapatkan menit bermain sebanyak yang didapatnya di Ajax?

Pertanyaan itu hanya bisa dijawab olehnya dan juga agen serta orang-orang terdekatnya, dan semoga apa pun keputusan yang dibuatnya bisa berdampak baik karena panggung Piala Dunia yang menjadi mimpi sang pemain sudah sangat dekat.

Iklan