Andriy Shevchenko menggambarkan adanya kehancuran yang memilukan di Ukraina sebagai akibat dari perang dan ia menyatakan beberapa keluarganya masih terjebak di negara itu.
Rusia menyerang Ukraina sejak sekitar dua pekan lalu. Tank dan tentara masuk ke nagara itu, disertai rentetan rudal dan tembakan roket.
Shevchenko, mantan pelatih Genoa dan tim nasional Ukraina, secara blak-blakan menyampaikan topik tentang perang tersebut. Ia menyampaikan perkembangan informasi tentang negaranya dan kesulitan yang dihadapi bangsa Ukraina.
Shevchenko menggambarkan kehancuran yang disebabkan oleh upaya perang Rusia serta bahaya yang menimpa ibu dan saudara perempuannya.
"Ada banyak pertempuran. Ibu dan saudara perempuan saya menjamu beberapa orang yang pindah bersama keluarga saya karena mereka dalam kondisi yang mengerikan. Di Bucha tidak ada makanan, tidak ada listrik. Mereka adalah teman-teman saudara perempuan saya dan mereka tinggal di bawah tanah selama lima hari," ujar Shevchenko kepada Sky Sports.
"Ada pemboman yang mengerikan di daerah itu. Bucha dan kota-kota tetangga, Irpin dan Hostomel, saya tahu kota-kota ini dengan baik dan mereka telah hancur total. Tidak ada bangunan yang tersisa. Saya dulu pergi ke Bucha untuk berlatih ketika saya masih pemain muda. Ini mengerikan."
"Koridor kemanusiaan diserang oleh tentara Rusia. Jika ibu dan saudara perempuan saya mencoba pergi, saya pikir itu akan lebih berbahaya bagi mereka."
Shevchenko pernah membawa timnas Ukraina melaju ke perempat-final Euro 2020 pada musim panas lalu, di mana mereka menelan kekalahan 4-0 di tangan Inggris.
