Allan Saint-Maximin Newcastle 2021-22Getty Images

"Sejak Dulu Suka Manga!" - Lebih Dekat Bareng Allan Saint-Maximin, 'Wibu' Newcastle Dengan Ikat Kepala Khasnya

Semua di Molineux Minggu (28/8) kemarin yakin betul: bahwa berkat gol indah Ruben Neves, Wolves akhirnya akan mengakhiri paceklik kemenangan dan klub kaya baru Newcastle bakal menelan kekalahan pertama... Dan BOOM! Di menit ke-90, sorakan suporter tandang pun meledak. Lewat tendangan voli yang tak kalah dahsyat dengan lesakan tim tuan rumah, Allan Saint-Maximin membuyarkan segalanya.

Musim ini, musim 2022/23, The Magpies memasuki Liga Primer Inggris dengan resolusi, semangat, dan wajah baru. Kini dimiliki Arab Saudi lewat dana investasi negara (PIF), Newcastle bermimpi mengakhiri era semenjana mereka dan sekarang ingin ikut dalam persaingan hegemon-hegemon yang memegang status quo di EPL.

Pemain-pemain baru nan mahal pun berdatangan. Mulai dari Alexander Isak yang memecahkan rekor transfer, Bruno Guimaraes yang terbukti impresif, sampai Sven Botman si bek muda bintang kemenangan Lille di Ligue 1 2020/21. Harapan Toon Army, fans Newcastle, pun otomatis dipikul oleh nama-nama anyar tersebut.

Tapi satu nama kilapnya tidak redup di antara bintang-bintang tersebut, ialah Allan Saint-Maximin.

Dengan ikat kepalanya yang khas, serta giringannya yang selalu menjadi pusat perhatian tiap kali Geordies beraksi di lapangan hijau, GOAL mengobrol bareng sosok yang ternyata tak jauh berbeda dengan sebagian dari kita: 'wibu' penggemar manga yang mengidolakan indahnya permainan Ronaldinho.

Perjalanan karier bintang Newcastle Allan Saint-Maximin?

Lahir di Chatenay-Malabry pada 12 Maret 1997, Saint-Maximin yang kini berusia 25 tahun memulai karier sepakbola profesionalnya bersama klub Prancis Saint-Etienne. Bergabung dengan akademi Les Stephanois pada 2011, dia debut bareng tim utama dua tahun kemudian.

Baru tampil 17 kali buat Saint-Etienne, Saint-Maximin diboyong AS Monaco pada musim panas 2015, tapi langsung dipinjamkan ke Hannover 96. Setahun berikutnya, lagi-lagi ia dipinjamkan, kali ini ke Bastia, sehingga tak mendapatkan medali juara Ligue 1 Monaco pada 2016/17.

Hanya mengemas dua penampilan, Monaco melepas Saint-Maximin ke rival mereka OGC Nice. Dua musim di Allianz Riviera ternya cukup bagi Newcastle untuk mencaploknya, dan 2019 dia hijrah ke Liga Primer Inggris dengan biaya €18 juta.

Sejak menjejak tanah Britania, dia dikenal sebagai winger lincah yang piawai mengecoh lawan-lawannya dengan giringan yang cerdik.

Inspirasi giringan Allan Saint-Maximin

Allan Saint-Maximin, Newcastle United 2021-2209. Picture

Sembari terus mengejar mimpinya masuk timnas Prancis dan ikut serta di Piala Dunia 2022, winger berbakat dengan 12 gol dalam 90 penampilan bagi Newcastle ini mengaku bahwa sejak dulu dia memang senang menjadi pemain flamboyan.

"Saya terlahir untuk ini," jawabnya ketika ditanya soal gaya bermainnya dan siapa yang ingin ia ikuti jejaknya.

"Sejak kecil, entah di futsal, di rumah dengan memakai perabotan, saya selalu menggiring bola. Saya ke mana-mana dengan bola di kaki dan tujuan saya adalah selalu untuk menggiring."

"Sejak dulu saya sangat menyukai pemain Brasil, entah itu Robinho atau Ronaldinho. Ada juga pemain Prancis yang amat berkelas seperti Zidane. Mereka menginspirasi saya dan membuat saya ingin menggiring."

"Ketika Anda mulai bermain sepakbola di usia empat tahun dan berlatih selama 10 atau 15 tahun untuk melakukan umpan silang, melatih kaki kiri atau kaki kanan, lama-kelamaan Anda jadi berkualitas dan mampu menggiring bola. Tapi tahu cara melewati lawan dengan sangat baik bukan sesuatu yang dianugerahkan kepada semua orang. Itulah mengapa tidak ada 50 Zidane di timnas Prancis."

Mengapa Allan Saint-Maximin pakai headband atau ikat kepala?

Menjadi penggemar manga (komik khas Jepang) memang hal biasa bahkan bagi beberapa pemain sepakbola. Namun ke-'wibu'-an Saint-Maximin ternyata satu level di atas rekan-rekan satu profesinya. Kepada GOAL, pria yang dijuluki 'Gucci' oleh rekan-rekannya gara-gara merk headband yang ia kenakan itu membeberkan mengapa dia memakai ikat kepala: "Saya bukannya berusaha tampil mencolok."

"Ikat kepala saya contohnya, saya selalu menyukai film Karate Kid, pemain tenis, juga manga. Dalam dunia manga, ada banyak tokoh yang mengenakan ikat kepala. Di tenis, [Rafael] Nadal dan [Roger] Federer juga memakainya. Karate Kid juga."

"Yang jelas, memakai ikat kepala tapi rambut botak terlihat kurang serasi. Makanya saya jadi ingin mencari gaya potongan rambut yang bisa cocok dengan ikat kepala saya."

Usaha sampingan Allan Saint-Maximin: permainan papan!

Bintang The Magpies ini meluncurkan lini permainan papan atau board game-nya sendiri pada Januari 2022 dan terus mencoba-coba usaha lain di luar lapangan sepakbola, seperti NFT contohnya.

Permainan papannya, yang bernama Helios, berlatarkan dunia dewa Yunani dengan aspek gabungan antara risiko dan keberuntungan dengan kartu, dadu, serta koin. Motonya ialah 'Fortune favours the bold', atau 'Keberuntungan berpihak kepada mereka yang berani'.

Moto tersebut merangkum Saint-Maximin dengan sempurna. Bagaimana tidak? Dia membagikan kisahnya tentang menjajal lini usaha yang jarang dilirik sejawatnya dan soal apakah seseorang harus punya bakat untuk menjajal jalan tersebut: "Kami akan bilang ini contoh yang bagus karena ini membantu saya menciptakan sebuah permainan, semua peraturan dan segala yang harus dipikirkan soal permainan papan ini, juga demi menciptakan permainan yang akan disukai orang, permainan yang menonjol, lain dari yang lain."

"Butuh waktu lama untuk sampai di sana dan memiliki IQ tinggi tentu sangat membantu saya mencapai tujuan."

"Saya bukan penggemar berat permainan papan. Anak-anak sayalah yang membuat saya ingin menciptakan permainan saya sendiri, membuat saya ingin bermain. Fakta bahwa ada turnamen yang digelar di seluruh dunia dengan menggunakan sesuatu yang saya imajinasikan, menurut saya ini indah."

Iklan
0