Cristiana Girelli GFXGoal

Bertemu Alessandro Del Piero & Main Di Liga Champions: Bagaimana Impian Cristiana Girelli Di Juventus Jadi Kenyataan

"Saya selalu mengatakan bahwa itu adalah mimpi saya yang menjadi kenyataan."

Begitulah Cristian Girelli menggambarkan perasaannya bermain untuk Juventus.

Saat ini Girelli adalah salah satu wajah sepakbola wanita Italia, memenangkan tujuh kali Serie A dan menjadi salah satu penyerang paling produktif di Eropa.

Tapi itu semua berawal dari sebagai seorang penggemar, dengan Girelli pergi ke stadiona untuk menonton klub yang dia dukung sejak kecil.

D sanalah dia menemukan idolanya - Alessandro Del Piero.

"Cukup untuk melihat bagaimana dia bergerak di lapangan, perilakunya dan tentu saja bagaimana dia memegang bola," jelas Girelli, memberi tahu kepadad Goal mengapa dia tertarik pada pemain no. 10 yang legendaris di klub.

"Saya pikir setiap kali dia menyentuh bola, dia menciptakan sesuatu yang spesial, yang mungkin tidak bisa dilakukan pemain lain. Saya terpikat olehnya."

"Akhirnya, saya bertemu dengannya selama kamp tim nasional, tetapi di Piala Dunia di Prancis dua tahun lalu, setelah hat-trick saya melawan Jamaika, dia mengirimi pesan video. Sejak saat itu, kami terus berhubungan di Instagram."

"Terkadang dia mengucapkan selamat. Itu luar biasa bagi saya."

Sekilas melihat angka-angka Girelli, tidak mengejutkan bahwa dia menghabiskan masa kecilnya dengan melihat salah satu penyerang terbaik Italia. Pencetak gol terbanyak di Serie A selama dua musim terakhir, dia sudah mencetak tujuh gol musim ini - empat  di antaranya tercipta saat lolos ke babak grup Liga Champions Wanita.

Itu adalah torehan pertamanya untuk Juventus di panggung Eropa, dengan klub memiliki beberapa masalah dalam beberapa tahun terakhir. Musim llu, mereka bermain imbang dengan juara tujuh kali Lyon di babak 32 besar. Tahun sebelumnya, Barcelona yang berkembang pesar, yang mengangkat trofi pada bulan Mei.

Musim ini, babak penyisihan grup terlihat menyeramkan. Mereka berhadapan dengan Chelsea - di mana mereka dikalahkan 2-1, Kamis (14/10) WIB - dan juga satu grup bersama Wolfsburg, yang telah menjuarai turnamen sebanyak dua kali.

Mereka memiliki pelatih sarat pengalaman dengan pengalaman mencapai perempat-final di Eropa juga, setelah meninggalkan perannya sebagai pelatih kepala Arsenal di musim panas, Joe Montemurro mengambil alih klub raksasa Italia menyusul kepergian Rita Guardino.

"Joe memiliki ide dan filosofi sepakbola yang berbeda dari Rita," jelas Girelli. "Saya pikir itu adalah sesuatu yang berbeda juga bagi kami, tetapi kami sangat menikmati bermain dengan cara ini."

"Kami tahu bahwa untuk berkembang, memiliki filosofi ini, ide sepakbola ini, memang butuh waktu. Kami juga butuh waktu untuk meningkatkan kualitas dan berlatih, tetapi saya pikir kami berada di jalan yang benar."

"Menyenangkan, karena saya juga suka bagaimana saya terlibat dalam permainan. Mungkin tahun lalu, saya berdiri lebih [di] puncak. Sekarang juga, untuk masa depan saya mungkin, dalam urusan karakter bermain saya, saya suka bermain lebih dalam dan bermain lebih banyak sebagai gelandang atau memberikan assist."

"[Dalam latihan], kami lebih banyak bermain dengan bola dan intensitasnya lebih tinggi sekarang. Mungkin dibuat lebih pendek, tetapi lebih intensif. Ini semua tentang penguasaan bola."

Menurut Girelli, pergantian pelatih juga menjadi tanda bahwa Juve siap unjuk gigi di Eropa, dan ada keinginan di seluruh klub untuk berada di atas, menjadi yang terbaik.

"Saya merasakan [keinginan itu] setiap hari, setiap tahun, dan juga tidak hanya apa yang dikatakan klub, tetapi juga dari apa yang dilakukan klub," tambahnya. "Misalnya, ketika Joe datang, itu adalah sinyal besar, Anda tahu? Oke, mungkin kami menang di Italia, tapi sekarang kami juga ingin mencoba menang di Eropa."

"Kami merasakannya - berada di salah satu klub terbaik di dunia - dan itulah mengapa kami memberikan yang terbaik setiap hari."

Cristiana Girelli quote gfxGetty/Goal

"Mungkin dua tahun pertama [di UWCL] kami tidak menunjukkan permainan yang bagus, dan mungkin juga kami tidak mencapai hasil yang kami inginkan, tetapi tahun lalu, kami mengirim sinyal di leg pertama melawan Lyon."

"Kami memimpin 2-1 dan kemudian kami kalah 3-2, tetapi saya pikir kami telah mengirim pesan: 'Ini dia. Kami datang dan tahun depan kami akan mencoba melakukan yang lebih baik'. Dan inilah kami."

"Sekarang, terserah kami karena merupakan pengalaman yang indah untuk bermain di babak penyisihan grup. Kami tahu bahwa ini akan menjadi fase grup yang sulit, tetapi kami juga berpikir bahwa kami memiliki peluang besar untuk membawa klub ini ke tempat yang lebih layak."

Dengan final yang akan diadakan di Stadion Juventus musim panas mendatang, ada faktor lain yang dapat mendorong klub untuk tampil maksimal dan berada di level yang telah lama diinginkan.

Bianconeri mungkin bukan salah satu yang terdepan, tetapi apakah mereka berani bermimpi bisa mencapai prestasi seperti itu?

"Mengapat tidak?" tanya Girelli. Lagi pula, dia sekarang sudah hidup dalam mimpinya.

Iklan

ENJOYED THIS STORY?

Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

0