Sergio Aguero compositeGetty Images

Mengapa Banyak Pesepakbola Kolaps Akhir-Akhir Ini & Apa Kaitannya Dengan COVID-19?

Kolapsnya seorang pemain sepakbola di lapangan tentu merupakan insiden yang mengerikan.

Sembilan tahun sejak kematian pemain Kamerun, Marc-Vivien Foe di lapangan karena serangan jantung hingga kolapsnya Fabrice Muamba saat membela Tottenham Hotspur, ada sembilan tahun lagi berlalu sebelum kejadian Christian Eriksen nyaris meninggal di lapangan ketika berlaga di Euro 2020.

Itu merupakan tiga dari banyaknya episode mengerikan yang terjadi dalam dunia sepakbola selama lebih dari 18 tahun terakhir, namun belakangan ini rasanya semakin sering kita mendengar berita tentang pemain yang pingsan atau juga mengalami gangguan jantung atau pernapasan.

Keputusan mengharukan pun harus diambil oleh Sergio Aguero, yang terpaksa pensiun pada usia 33 tahun karena masalah jantung yang dideritanya, sekaligus mengakhiri kariernya di Barcelona secara dini.

Berita itu tak lama muncul setelah ada kabar bek Manchester United, Victor Lindelof juga merasakan sakit di dadanya dan tidak bisa melanjutkan permainan dalam pertandingan Liga Primer Inggris yang dimenangkan timnya 1-0 atas Norwich City, Minggu (12/12) kemarin.

Di akhir pekan yang sama, ada insiden serupa yang melibatkan gelandang Napoli, Piotr Zielinski dan Martin Terrier dari Rennes. Awal bulan ini, Ricardo Gomes pingsan saat latihan di Partizan Belgrade.

Banyaknya peristiwa yang melibatkan kesehatan pemain itu menimbulkan kekhawatiran di benak orang-orang terkait efek COVID-19 mau pun program vaksinasi yang gencar dilakukan belakangan ini.

Menanggapi anggapan tersebut, profesor Sanjay Sharma, ahli jantung olahraga terkemuka Inggris yang bekerja dengan Federasi Sepakbola Inggris (FA) dan juga sejumlah klub Liga Primer, memberikan penjelasannya.

"Kita mengalami ledakan ini pada 2021," kata Sharma, kepala penelitian dan profesor kardiologi olahraga di Universitas St George di London dikutip Daily Mail. "Saya bisa melihat dari mana asal Anda. Sangat mengkhawatirkan bahwa tiba-tiba ada banyak pria muda [pesepakbola] yang seharusnya melambangkan segmen masyarakat kita yang lebih sehat tiba-tiba mengalami masalah jantung."

"Apakah ada masalah? Apakah orang-orang ini dites dengan benar? Apakah karena pertandingan? Apakah ada sesuatu di udara yang menyebabkan peningkatan kasus? Saya tetap berpikiran terbuka. Perasaan saya adalah bahwa ini mungkin klaster statistik ketimbang sesuatu yang sedang naik daun."

"Semua orang melompat ke kesimpulan bahwa itu terkait Covid atau, lebih buruk lagi, miokarditis terkait vaksin mungkin bertanggung jawab atas serentetan masalah jantung yang kita lihat pada pemain sepakbola."

"Saya bisa memberitahu Anda bahwa masalah jantung Eriksen tidak ada hubungannya dengan Covid atau vaksin, juga masalah jantung Aguero."

"Jelas kami telah mengamati beberapa pemain ini melalui program pemeriksaan sepakbola. Aguero bermain di negara kami [Inggris] untuk waktu yang lama dan baru saja pindah ke Spanyol, jadi Anda sudah tahu seperti apa tes pada mereka sebelum ini terjadi."

"Sebagai seseorang yang memiliki pengetahuan tentang apa yang sebenarnya terjadi pada beberapa orang ini dan penyakit yang mempengaruhi mereka, saya dapat memberitahu Anda bahwa saya tidak berpikir itu terkait sepakbola, hanya nasib buruk. Hanya saja tahun ini kita memiliki momen-momen buruk seperti itu."

COVID-19 juga kembali menimbulkan keresahan di kancah sepakbola Inggris, memaksa beberapa laga Liga Primer ditunda karena ada banjir kasus yang dialami beberapa klub seperti Manchester United dan Tottenham.

Iklan