Harry Maguire Manchester United 2021-22Getty Images

Ada Apa Dengan Harry Maguire? Pertahanan Buruk Manchester United Terungkap

Statistik pertahanan Manchester United mengalami peningkatan dalam beberapa pertandingan terakhir di bawah asuhan Ralf Rangnick. Sosok berpaspor Jerman tersebut membuat lini belakang Setan Merah lebih solid.

Namun, itu semua tidak berlaku ketika menghadapi Manchester City di Stadion Etihad, Minggu (6/3). Pertahanan Manchester United hancur lebur karena tuan rumah mencetak kemenangan dengan skor 4-1.

Kekalahan tersebut membuat Manchester United terlempar dari posisi empat besar klasemen Liga Primer Inggris 2021/22. Mereka terpaut satu poin di belakang Arsenal yang belum memainkan tiga pertandingan dengan raihan 48 angka.

Pertahanan yang buruk membuat Manchester United mesti menimbang ulang kedatangan pemain buat musim depan. Jangan sampai tidak mendaratkan bek yang berkualitas.

Seperti biasa Manchester City mendominasi permainan dalam derbi. Bahkan, saat Manchester United membawa pulang poin penuh dari lawatannya di Stadion Etihad.

Hanya saja, Manchester United di derbi kali ini bermain sangat buruk. Para pemain Manchester City terlihat bebas bergerak untuk melancarkan serangan yang bertubi-tubi.

"Sangat luar biasa," terdengar ucapan dari para pendukung Manchester City setelah tendangan voli Riyad Mahrez dari tepi kotak penalti membuat skor menjadi 3-1.

Manchester United yang tanpa Cristiano Ronaldo karena cedera pinggul, mengawali pertandingan dengan oke. Rangnick menggunakan sistem tanpa striker, dengan Paul Pogba dan Bruno Fernandes beroperasi sebagai false nine.

Alih-alih dapat menekan Manchester City, lewat duet Pogba dan Fernandes. Lini belakang Manchester United malah porak-poranda diterjang permainan terbuka yang diterapkan The Citizens.

Kapten sekaligus bek Manchester United Harry Maguire, mendapat sorotan tajam. Laga kontra Manchester City menjadi satu di antara penampilan terburuknya.

Rangnick tidak punya pilihan banyak untuk memasang pemain belakang karena Raphael Varane positif Covid-19. Performa Maguire pun jauh dari ekspetasi.

Maguire seolah mempermalukan dirinya sendiri saat Kevin De Bruyne mencetak gol kedua Manchester City. Bola tepisan David De Gea dari sepakan Phil Foden masuk kolong kakinya sehingga membuat De Bruyne punya ruang tembak.

Tidak ada ketenangan dalam diri Maguire dalam bertahan. Ia lambat bereaksi untuk mengatisipasi datangnya bola dan gegabah mengambil keputusan.

Victor Lindelof dikalahkan oleh keterampilan Foden yang luar biasa dalam membangun gol kedua Manchester City, dan pemain internasional Swedia itu tampak gugup di samping Maguire. Padahal, Manchester United mendaratkan kedua bek tersebut dengan harga £100 juta.

Hal yang sama dapat dikatakan tentang Aaron Wan-Bissaka. Fred sangat frustrasi dengan penampilan bek kanan itu sehingga berulang kali bertepuk tangan ke arah rekan setimnya selama babak kedua dalam upaya untuk meminta bola.

Sejak awal, juru formasi Manchester City Pep Guardiola sudah tahu titik terlemah Manchester United berada di sisi kanan. Gol pertama mereka datang dari beberapa interaksi yang bagus di sektor tersebut.

Sepanjang Liga Primer Inggris musim ini, Manchester United sudah kebobolan 38 kali. Hanya Southampton dan Leicester City yang kemasukan lebih banyak di antara 13 tim teratas di klasemen, sementara Burnley di zona degradasi kejebolan 36 kali.

Permasalahan lini depan dan tengah Manchester United harus diselesainkan. Penguatan sektor pertahanan juga wajib dilakukan untuk musim depan.

Rangnick mengatakan usai laga, Manchester United mesti belajar dari Liverpool dan Manchester City. Kedua klub tersebut punya transfer yang tepat dalam menggaet pemain.

Iklan

ENJOYED THIS STORY?

Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

0