Andrea Pirlo Juventus U23Goal

"4-3-3 & Semua Pemain Menyerang!" Pelatih Juventus Andrea Pirlo Ungkap Skema Favoritnya

Pelatih baru Juventus Andrea Pirlo memberikan isyarat beberapa bulan lalu tentang bagaimana skema permainan yang ia inginkan jika melatih sebuah tim.

Sosok berusia 41 tahun tersebut belum memiliki pengalaman sebagai manajer dengan bulan lalu ditunjuk sebagai pelatih Bianconeri U-23 yang berkompetisi di Serie C Italia.

Namun perkembangan mengejutkan terjadi, tersingkirnya Juve dari Liga Champions saat berhadapan dengan Lyon berujung dengan didepaknya Maurizio Sarri hingga akhirnya manajemen mengangkat Pirlo sebagai deputi.

Belum diketahui gambaran seperti apa sepakbola yang akan ia implementasikan di Bianconeri, tetapi mantan playmaker timnas Italia tersebut pernah mendiskusikan hal tersebut dalam sebuah livestream bersama Fabio Cannavaro beberapa bulan lalu.

"Tergantung pada pemain, tetapi saya menyukai 4-3-3 dengan semua orang menyerang. Menguasai banyak bola, saya ingin para pemain terus mengumpan, bahkan di bangku cadangan jika diperlukan!," ujarnya.

"Saya menyukai 4-3-3, tetapi tentu saja jika Anda menyadari bahwa pemain tidak benar-benar bisa melaksanakannya, Anda beradaptasi dan Anda menggunakan sistem berbeda.

"Jika Anda terlalu terpaku pada sebuah sistem dan para pemain Anda tidak bisa menjalankannya, maka Anda membuang waktu dan tidak mengeluarkan yang terbaik dari mereka."

Dalam empat tahun karier bermainnya bersama Juventus, Pirlo menjadi komponen penting yang membantu Bianconeri memborong empat titel Serie A dan satu kali menjadi finalis Liga Champions pada 2014/15.

Di kancah internasional, Pirlo mengoleksi 116 penampilan untuk tim nasional Italia dan menjadi bagian skuad juara Piala Dunia 2006.

Pirlo gantung sepatu pada 2017 setelah tiga tahun memperkuat New York City FC di MLS Amerika Serikat. Sesudah itu, ia mengambil kursus kepelatihan sebagai persiapan terjun ke dunia manajerial.

Tantangan berat menanti Pirlo dalam peran barunya. Juventus merajai Liga Italia dengan merengkuh sembilan Scudetto tanpa putus, tetapi sejauh ini selalu gagal mewujudkan ambisi menjuarai Liga Champions. Terakhir kali Tim Putih-HItam jadi kampiun Eropa adalah pada 1996.

Iklan

ENJOYED THIS STORY?

Add GOAL.com as a preferred source on Google to see more of our reporting

0