Shin Tae-Yong - Indonesia AFF Cup 2020Getty Images

Siapa Shin Tae-Yong? Pelatih Timnas Indonesia Yang Bawa Garuda Ke Final Piala AFF 2020

Tangan dingin Shin Tae-yong, mulai terlihat. Pria berusia 51 tahun tersebut mengantarkan timnas Indonesia mencapai laga final Piala AFF 2020, yang digelar di Singapura.

Melaju timnas Indonesia ke laga puncak Piala AFF 2020, tidak didapatkan dengan mudah. Butuh perjuangan keras para pemain dan strategi mantap yang diterapkan Tae-yong.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Selama Piala AFF 2020 dilangsungkan Tae-yong selalu melakukan rotasi pemain. Ia tak pernah menetapkan 11 nama yang sama persis seperti laga-laga sebelumnya.

Keputusan yang dibuat Tae-yong tersebut untuk menyesuaikan strategi yang diterapkan lawan dari timnas Indonesia. Ia selalu memperhitungan secara matang formasi yang dipakainya.

Sebagai contoh, ketika timnas Indonesia menghadapi Vietnam pada penyisihan Grup B Piala AFF 2020. Tae-yong, menggunakan formasi 3-5-2, untuk meredam agresivitas pasukan Park Hang-seo.

Hasilnya, timnas Indonesia mampu menahan Vietnam yang merupakan juara bertahan tanpa gol. Padahal, sepanjang laga Asnawi Mangkualam dan kawan-kawan mendapatkan tekanan.

Kebolehan Tae-yong dalam meramu strategi berkat pengalamannya di dunia sepakbola. Sebelum menjabat sebagai juru formasi, ia lebih dulu bermain menjadi pemain dengan kemampuan yang gemilang.

Tae-yong, mulai menyukai sepakbola ketika masih duduk di bangku sekolah dasar. Ia acap kali lupa diri karena keasyikan bermain dengan teman sebayanya sampai malam hari.

Nyatanya, yang dilakukan Tae-yong tidak sia-sia. Ia yang melanjutkan ke Sekolah Menengah Teknik Daegu mampu menyabet gelar pemain terbaik.

Berkat penampilan yang ditunjukkannya, Tae-yong masuk radar tim sepakbola dari metropolitan, Seoul. Akan tetapi, ia memutuskan tinggal di kampung halamannya.

Kemudian, Tae-yong masuk ke Universitas Yeungnam, saat berumur 19 tahun. Lantas kariernya menanjak hingga diajak membela klub profesional Ilhwa Chunma.

Beberapa tahun kemudian, Ilhwa Chunma berubah nama jadi Seongnam Ilhwa Chunma, serta sekarang dikenal menjadi Seongnam FC.

Seongnam pun jadi satu-satunya klub yang diperkuat Tae-yong sejak 1992 sampai 2004. Selama karirenya ia tampil dalam 401 laga dengan mencetak 99 gol serta menorehkan 68 assist.

Selain itu, Tae-yong turut membantu Seongnam, merebut sejumlah gelar. Mulai dari tiga kali juara juara K-League dan satu Piala Liga Korea.

Pada akhirnya Tae-yong, memutuskan pensiun pada 2005. Klub Australia Queensland Roar, menjadi pelabuhan terakhirnya sebelum gantung sepatu.

Empat tahun setelah pensiun, Tae-yong dipercaya menjadi manajer Seongnam menggantikan Kim Hak-beom. Pada musim pertamanya ia berhasil mengantarkan anak asuhnya runner-up di K-League dan Piala FA.

Selepas itu, Tae-yong, membawa Seongnam merengkuh juara Liga Champions Asia dan Piala FA Korea 2011. Raihan tersebut berkat kerja keras seluruh pemain.

Torehan positif yang dibuatnya mengatarkan Tae-yong menjadi nakhoda timnas Korea Selatan. Ia ditunjuk untuk menukangi Korea Selatan untuk Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil, dan membesut U-20 yang tampil pada Piala Dunia U-20 2017 di Selandia Baru.

Tae-yong ditunjuk menggantikan pelatih timnas senior Korea Selatan, menggantikan Stielike untik Piala Dunia 2018. Skuad Negeri Gingseng, memang gagal menembus penyisihan grup, namun mereka mampu mengalahkan juara bertahan Jerman, dua gol tanpa balas.

PSSI kemudian mengontrak Tae-yong pada 2019, untuk menggantikan Simon McMenemy. Selain skuad senior, ia diberikan beban meracik timnas Indonesia U-23, dan U-19.

Semenjak itu, Tae-yong, bekerja untuk timnas Indonesia. Ia mennunjukkan perkembangan yang baik dengan mengubah fisik hingga gaya bermain anak asuhnya.

Kini Tae-yong tinggal selangkah lagi untuk membawa timnas Indonesia juara Piala AFF 2020. Pasukan Merah Putih, akan bersua Thailanda, pada laga puncak pada Rabu (29/12), disusul tiga hari kemudian memainkan leg kedua di Stadion Nasional, Singapura,

Iklan