Brasil membuka kampanye Piala Dunia 2018 mereka dengan performa kurang meyakinkan setelah ditahan imbang Swiss 1-1 dalam laga perdana Grup F di Rostov Arena, Senin (18/6) dini hari WIB.
Selecao sebenarnya memulai pertandingan dengan sinyal positif kala mampu membuka keunggulan pada menit ke-20 berkat gol indah Philippe Coutinho, namun kecolongan di awal babak kedua.
Hasil mengecewakan ini tak lepas dari minimnya kontribusi lini serang termasuk Neymar, yang diharapkan menjadi inspirasi permainan Brasil tak hanya untuk laga ini namun keseluruhan turnamen.
Secara mengejutkan, Swiss berhasil membatasi pergerakan sang bintang Paris Saint-Germain, dengan Valon Behrami menjadi mimpi buruk Neymar hampir sepanjang pertandingan berjalan.

Behrami seakan dengan mantap menjalankan instruksi khusus dari pelatih Vladimir Petkovic, menjadi pemain yang terus menempel pergerakan Neymar selama 71 menit sebelum dirinya ditarik keluar.
Penggawa Udinese berusia 33 tahun tersebut menjadi mimpi buruk bagi Neymar yang beberapa kali menjadi korban permainan tak kenal kompromi nan efektif dengan hanya terkena satu kartu kuning.
Selain itu, Behrami juga lugas dalam menjalankan perannya sebagai gelandang bertahan, menjadi lini pertama yang memutus tekanan Brasil serta beberapa kali menginisiasi serangan timnya.
Berkat kontribusi besarnya di balik poin berharga bagi Swiss, maka tak berlebihan rasanya untuk menyematkan status Most Energized Player kepada sang pemain berdarah Kosovo.
