Saman Ghoddos Amiens Reims 25082018Getty

Koneksi Prancis: Saman Ghoddos - Pencetak Sejarah Asal Iran

Terlepas dari apa yang akan Saman Ghoddos capai di Amiens, dia sudah menulis sejarah di sana. Tidak hanya sebagai pemain Iran pertama yang bermain di Ligue 1 Prancis, dia hanya butuh kurang dari satu jam untuk menjadi pemain pertama yang mencetak gol saat membantu tim menang 4-1 atas Reims, dua hari setelah tiba di klub.

Itu merupakan klimaks yang cocok atas musim panas berliku yang dijalani pemain 25 tahun kelahiran Swedia tersebut.

Sebelumnya, ia ternyata sepakat bergabung ke Rennes tapi gagal karena masalah hukum dengan Huesca, yang mengklaim mereka sudah mengikat kontrak sang pemain. Namun, kemudian ia dijual oleh Ostersunds ke Amiens dengan banderol sekitar  €3.8 juta.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Dengan meninggalkan Swedia, di mana ia pernah bermain dalam dua laga uji coba internasional dan bahkan mencetak gol, Ghoddos menjadi pemain termahal ketiga yang keluar dari liga, hanya kalah dari Alexander Isak dan Zlatan Ibrahimovic.

Saman Ghoddos Amiens Reims 25082018Getty

Tentu saja, dia sudah mencuri perhatian sebelumnya, terutama ketika membuat pelatih Arsenal Arsene Wenger terkesan saat pertandingan Liga Europa di awal tahun. Berbicara usai The Gunners dipermalukan 2-1 di Emirates oleh Ostersunds, dengan sang striker memborong dua gol, Wenger mengatakan: "Ghoddos pemain istimewa. Secara teknis dan taktis, saya terkesan dengan dia."

Pemain berusia 25 tahun, yang tampil di tiga pertandingan Iran pada Piala Dunia 2018 sebagai pemain pengganti, menggambarkan investasi besar bagi Amiens, sebuah klub yang relatif kecil dengan dana sangat terbatas. Bagaimanapun juga, mereka mengontraknya dengan durasi lima tahun, bersaing dengan tawaran klub Tiongkok dan rumor ketertarikan Manchester City yang mengirim tim untuk memantaunya saat musim panas.

"Kami mendapat tawaran dari klub lebih besar, tetapi ini langkah terbaik untuk karir Saman," ujar agen Nenad Lukic kepada Expressen. "Kami mendapat tawaran dari total empat klub yang bersedia memberikan banyak uang, tetapi kami pikir ini akan menjadi langkah terbaik untuknya.”

Dia akhirnya datang ke Ligue 1 dengan fan yang sudah siap menyambut pemain termahal klub sepanjang sejarah dan sosok yang diharapkan bisa mengisi peran Gael Kakuta, yang tampil menawan di Stade de la Licorne musim lalu.

Kakuta menghabiskan beberapa tahun di antah berantah setelah meninggalkan Chelsea, sebelum karirnya terlahir kembali di daerah utara Prancis, dan reputasi ini menjadi daya tarik kuat bagi pemain yang ingin fokus meningkatkan karirnya seperti Ghoddos.

Sikap dan pendekatan Ghoddos terhadap permainan juga tampak akan membuatnya langsung menyatu dengan skuat Amiens, yang meraih hasil-hasil impresif dalam beberapa tahun karena kekompakan mereka.

Saman Ghoddos French Connection 200292018Goal

“Pertama, dia pemain yang memiliki pemikiran kolektif dan itulah yang paling penting," ujar pelatih Christophe Pelissier."Dia mencetak gol tetapi juga menyumbang assist dan bisa bermain dalam beberapa peran berbeda. Itu sesuatu yang kami inginkan di klub."

Kurang dari 48 jam kemudian, transfer sang pemain sudah terbayar ketika Ghoddos dengan cepat memberi kontribusi.

"Ini bukan perjudian," ujar Pelissier setelah sang penggawa anyar langsung diplot sebagai starter dan sukses mencetak gol . "Saya ingin memberi sedikit dinamisme kepada tim."

Ghoddos mungkin masih beradaptasi di Prancis, tetapi dia telah mengukir dua gol dalam tiga pertandingan, dengan tendangan bebas akurat akhir pekan lalu melawan Lille menjadi bukti kualitas tekniknya.

Semua tanda menunjukkan bahwa transfer ini akan berimbas positif kepada semua pihak.

Footer Banner Ligue 1
Iklan