Play Deulofeugoal

Gerard Deulofeu Yang Mulai Dicintai


OLEH    AHMAD REZA HIKMATYAR      Ikuti @rezahikmatyar di twitter

Pertandingan baru berjalan 112 detik ketika Gerard Deulofeu menggunakan tumitnya untuk membuka kemenangan 2-0 Barcelona atas Malaga, pada giornata sembilan La Liga Spanyol, Minggu (22/10) dini hari WIB.

Gol terjadi dengan cara yang cukup kontroversial hingga memantik amarah pemain Malaga pada wasit pemimpin laga, Pablo Gonzalez. Bola sudah keluar lapangan terlebih dahulu, sebelum Lucas Digne melepaskan umpan tarik untuk Deulofeu.

Namun para penggawa Barca tak terlalu mempedulikan karena wasit sudah meniup peluit tanda sah-nya gol. Terutama Deulofeu, yang sudah menantikan momen ini sepanjang hidupnya. Ya, gol perdana di klub dan stadion yang selalu jadi rumahnya.

Artikel dilanjutkan di bawah ini
Play Deulofeugoal

Lahir di region Girona, tak heran bila Deulofeu selalu mencintai Barca. Dia cukup beruntung karena talenta hebatnya tak lalai diperhatikan pencari bakat Blaugrana, yang lantas memasukkannya ke akademi La Masia di usia sembilan tahun.

Dalam periodenya di La Masia, pemain yang memiliki posisi natural sebagai penyerang lubang ini jadi bintang utama. Dia jadi kapten sejak U-13 hingga mengoleksi lebih dari 80 caps untuk Timnas Spanyol U-16, U-17, U-19, U-20, sampai U-21.

Tak aneh bila kemudian Deulofeu mencatatkan debut di tim senior Barca ketika usianya baru menginjak 17 tahun, dalam asuhan pelatih legendaris, Pep Guardiola. Seiring berjalannya waktu, namanya kemudian dicalonkan sebagai salah satu pesepakbola masa depan terbaik versi Don Balon dan The Observer.

Sayangnya cinta Barca pada Deulofeu tak sebanding. Pada musim panas 2013 dirinya tak masuk skema Gerardo "Tata" Martino yang dikenal anti La Masia, sehingga dipinjamkan ke Everton kemudian Sevilla sebelum dipermanenkan klub yang disebut pertama pada 2015.

"Barcelona selalu jadi rumah saya, mereka adalah klub yang saya dukung sejak kecil dan saya selalu ingin jadi bagian dari mereka. Namun jalan karier profesional kadang tak bisa sesuai harapan Anda dan saya hanya harus menjalaninya dan memberi pembuktian," ujar Deulofeu atas keputusan Barca, seperti dilansir Marca.

GFX Deulofeu

Masa pinjaman di Everton, Sevilla, dan kembali ke Everton sepanjang 2013 hingga 2016 tak bisa dibilang positif. Deulofeu lebih sering duduk di bangku cadangan dan kerap diganggu oleh masalah cedera. Dia tak pernah jadi pemain reguler.

Harapan jika Barca bakal mengaktifkan klausul pembelian kembali sebelum musim panas 2017 pun mengecil, sampai akhirnya datang tawaran dari raksasa Serie A Italia yang sedang sakit, AC Mlan, pada bursa musim dingin 2017 lalu.

Bersama Milan, potensi besar Deulofeu lahir kembali. Dipatenkan sebagai winger kiri dalam skema ofensif 4-3-3, Vincenzo Montella membuat perannya tak tergantikan. Kecepatan, dribel, hingga kecerdasan dalam mengreasikan peluang miliknya jadi bahan diskusi panas di Negeri Pizza.

Pelatih Timnas Spanyol, Julen Lopetegui, yang sudah mengenal Deulofeu sejak remaja pun tak sungkan memanggilnya kembali. Bersama Milan selama enam bulan, pemain berjuluk Superman ini tampil 18 kali di semua laga lewat sumbangsih empat gol dan tiga assist. I Rossonerri juga dibawanya kembali ke pentas Eropa.

"Ini yang saya butuhkan, kepercayaan! Milan mendukung saya untuk terus melakukan yang terbaik, mulai dari manajemen, pelatih, sampai rekan setim. Walau dalam waktu singkat, saya ada dalam bentuk terbaik dalam karier saya," ujarnya, seperti dilansir La Gazzetta dello Sport.

H&S - Goal FocusGoal

Performa hebat Deulofeu di Italia rupanya tak lepas dari pantauan Barca. Ditambah "tragedi" kepergian Neymar pada bursa musim panas lalu, sontak saja manajemen tak lagi ragu mengaktifkan klausul pembelian pemain 23 tahun itu dari Everton. Apalagi pelatih baru mereka, Ernesto Valverde, merupakan pengagum rahasia Deulofeu.

"Barcelona adalah rumah dan selalu jadi rumah saya. Menyedihkan karena tak bisa kembali lebih cepat. Namun saya senang memiliki kesempatan yang tak pernah saya miliki, yakni bermain di tim utama Barca!" tutur Deulofeu, seperti dilansir Marca.

Urung memberi impresi instan memang, karena Deulofeu tak langsung dicap jadi pengganti Neymar di starting XI. Valverde bahkan mengubah formasi timnya jadi 4-4-2, tanpa perlu menyertakan winger.

Satu hal yang pasti adalah Deulofeu tak pernah mengecewakan ketika dipercaya dan puncaknya hadir akhir pekan lalu. Dipercaya turun sejak menit perdana, dia akhirnya mencetak gol perdananya untuk Azulgrana yang disambut sorakan riuh puluhan ribu publik Camp Nou.

"Saya melakoni dua atau tiga laga bagus secara beruntun dan saya harus melanjutkan hal itu, membantu tim. Saya merasa penting!" ujar Deulofeu selepas laga. Akhirnya, Deulofeu bisa merasakan cinta yang selama ini dirindukan dari rumahnya.

Iklan