OLEH DONNY AFRONI & ADITYA WAHYU PRATAMA
Keinginan Madura United mengubah jadwal pertandingan tandang melawan Persipura Jayapura menjadi kandang pada pekan kesepuluh Liga 1 2017 akhirnya dikabulkan operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Kepastian itu diperoleh manajemen Madura United setelah menerima surat dari PT LIB yang ditandatangani diretur utama Berlington Siahaan kemarin. Sebelumnya, manajemen Madura United merasa keberatan bila harus bertanding pada pukul 19:00 WIT, karena dianggap terlalu dekat dengan waktu berbuka puasa.
SIMAK JUGA: Madura United Minta Laga Kontra Persipura Ditukar
Berdasar jadwal sebelumnya, Madura United terlebih dulu melakoni laga tandang ke Jayapura, Rabu (7/6) malam WIT. Namun dengan adanya perubahan itu, maka Madura United lebih dulu menjamu Persipura di Stadion Gelora Bangkalan. Sedangkan laga tandang Laskar Sape Kerrab dilangsungkan pada 1 Oktober.
“Agar setiap klub memperhatikan perubahan jadwal tersebut, dan melakukan koordinasi dengan pihak terkait agar pertandingan dapat berjalan dengan baik,” demikian pernyataan PT LIB.
Pertandingan Berikut
SIMAK JUGA: Gomes De Oliviera Puji Tiga Pemain
Sementara itu, pelatih fisik Joaquim Filho menyambut positif pemindahan homebase ke Bangkalan selama bulan puasa. Sebelumnya, pemain harus menempuh 2,5 jam perjalanan untuk bermain di Stadion Gelora Ratu Pamellingan, Pamekasan, mengingat mes pemain berada di Bangkalan.
“Bagus sekali kalau kami bisa menjalani semua pertandingan sisa di bulan ini dengan status tuan rumah. Saya memang sebelumnya mengajukan kepada manajemen agar semua pertandingan digelar di Bangkalan. Itu semua untuk kebaikan tim ini, terutama menjaga kebugaran pemain,” ungkap pria yang akrab disapa Kika itu.
SIMAK JUGA: Madura United Susah Payah Bekap Gresik United
Sedangkan gelandang Fandi Eko Utomo berharap agar fans Madura United berlaku tertib dalam memberikan dukungan, dan berharap insiden di awal babak kedua saat menjamu Persegres Gresik United tidak terulang lagi. Saat itu, fans Madura United secara serempak melemparkan roll paper ke arah lapangan di awal babak kedua, sehingga laga terhenti selama hampir tujuh menit.
“Hal tersebut merugikan sebenarnya, terutama konsentrasi yang memang sedikit terganggu, karena di awal babak kedua kami sebenarnya sudah siap bermain menyerang sebelum akhirnya dihentikan karena insiden tersebut,” jelas Fandi. (gk-62)
