LIPUTAN ALDIV ALFASERA DARI BALI
Bek sayap kanan Persija Jakarta Ismed Sofyan menegaskan sudah mempunyai kiat untuk meredam kecepatan bintang Bali United, Irfan Bachdim, kala kedua tim saling bentrok di Stadion Dipta Gianyar, Jumat (15/9).
Ismed mengakui secara fisik ia kalah dibandingkan Bachdim. Apalagi Bali United dikenal sebagai tim yang piawai memanfaatkan serangan balik mengandalkan kecepatan pemainnya.
SIMAK JUGA: Dapat Angin Kedua, Abdul Rahman Buka Suara
Pemain berusia 38 tahun ini akan meladeni kecepatan Bachdim dengan pengalamannya. Menurut Ismed, ini bukan kali pertama ia berhadapan melawan pemain dengan kebugaran dan kecepatan yang lebih baik dibandingkan dirinya.
“Saya akui beberapa pemain mereka lebih unggul dari saya. Tapi, soal presisi dari menyerang ke bertahan, saya bisa antisipasi hal seperti itu. Semua yang saya hadapi di Liga 1 ini, utamanya di posisi winger rata-rata punya kecepatan,” beber Ismed.
SIMAK JUGA: Persija Antisipasi Umpan Silang Bali United
“Tidak hanya dengan Irfan Bachdim dan [Stefano] Lilipaly saja, kemarin juga lawan Mitra Kukar saya berhadapan dengan Hendra Bayauw. Ada juga Septian David Maulana. Saya kira ada kekurangan dan kelebihan yang mereka miliki.”
“Terpenting kami komunikasi antarbek sayap, bek tengah, dan gelandang bertahan. Jadi, siapapun yang terdekat bisa meng-cover siapapun yang terlewati nantinya. Insya Allah kami optimis tiga poin.”
SIMAK JUGA: Harapan Sandiaga Atas Dibukanya The Jakmania Store
Sementara itu, pelatih Stefano 'Teco' Cugurra sudah menugaskan Sandi Darma Sute untuk mematikan pergerakan Lilipaly. Kendati baru bergabung di putaran kedua, Lilipaly tidak menghadapi kendala untuk menyatu dengan tim.
“Saya dikasih instruksi oleh pelatih mengawal khusus Lilipaly. Bali United cukup bagus, mereka di isi pemain bintang. Ada Irfan Bachdim, Lilipaly, sama yang dari Belanda pemain asingnya. Tiap bermain mereka selalu menang besar,” ucapnya. (gk-67)
.jpg?auto=webp&format=pjpg&width=640&quality=60)
