Milan új vezérkara Massimiliano Mirabelli Vincenzo Montella Marco Fassone Yonghong Liacmilan.com

Geliat AC Milan Membangun Tim Impian


OLEH    SANDY MARIATNA     Ikuti di twitter

Sebagai tim yang paling mendekati rekor Real Madrid sebagai pemegang trofi terbanyak Liga Champions, AC Milan tentu menyadari bahwa seretnya prestasi di dalam lapangan selama tiga-empat tahun terakhir ini merupakan sebuah noda dalam sejarah besar mereka.

Pemilik tujuh gelar Liga Champions itu sudah tiga musim terakhir menghilang dari panggung kompetisi Eropa dan selalu terpuruk di Serie A Italia – finis di peringkat delapan (2013/14), sepuluh (2014/15), dan tujuh (2015/16).

Di musim 2016/17, situasinya sedikit membaik setelah armada Vincenzo Montella finis di peringkat enam dan lolos ke Liga Europa musim depan. Walau masih harus melalui babak kualifikasi sebelum mentas ke fase grup, pencapaian tersebut tetaplah sebuah gejala positif bagi Rossoneri.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

SIMAK JUGA: Temui Mendes, Milan Bahas Tiga Transfer

Di musim itu pula terjadi perubahan besar di tubuh Milan. Setelah tertunda selama satu tahun dan melewati proses berkelumit, akhirnya Milan punya pemilik baru per April 2017. Sino-Europe Sports -- yang kemudian berubah nama menjadi Rossoneri Sport Investment Luxembourg -- resmi menggantikan Fininvest dan menguasai saham mayoritas klub.

Era Silvio Berlusconi selama tiga dekade pun berakhir dan kini pucuk pimpinan tertinggi Milan dikuasai Li Yonghong. Sebagai chairman, pria Tiongkok itu bakal dibantu oleh CEO Marco Fassone, yang menggantikan guru transfer legendaris Milan, Adriano Galliani. Fassone bukan sosok asing di sepakbola Italia mengingat ia pernah menjabat posisi manajemen top di Napoli, Juventus, dan Inter.

"Kami punya rencana yang jelas," tegas Fassone kepada Rai Sport beberapa waktu lalu. “Pemilik telah memutuskan untuk melakukan investasi penting, ada keinginan untuk kembali ke Eropa, dan kami ingin kembali kompetitif untuk bersaing dengan tim top dalam waktu empat tahun."

cfb0f806562378536d4e9b18da8ce4098a3c258bdf2795b37e239caed23e0bbb8bc6695d8ec678c06e31bf3334cfed4c893a618a1eecd7141254f1db

Yonghong dan Fassone tidak membuang-buang waktu untuk memulai era baru. Bursa transfer musim panas ini langsung dimanfaatkan untuk mengamankan amunisi baru. Tiga pemain anyar bahkan sudah direkrut meski sebetulnya mercato baru resmi dibuka 1 Juli.

Lini belakang menjadi sektor pertama yang mendapat perhatian khusus. Bek sentral Matteo Musacchio telah didatangkan dari Villarreal, lalu diikuti Ricardo Rodriguez, bek kiri Wolfsburg yang menjadi incaran banyak klub top. Keduanya masing-masing berharga €18 juta.

Gelandang muda Atalanta Franck Kessie menjadi pemain anyar ketiga yang diboyong. Kessie dipinjam dua tahun dengan kewajiban membeli di akhir masa peminjamannya. Kedatangan Musacchio, Rodriguez, dan Kessie diperkirakan hanya awal dari rombongan pemain baru siap yang berlabuh ke San Siro.

La Gazzetta dello Sport melaporkan, Milan menyiapkan anggaran senilai €130 juta untuk belanja pemain di musim panas ini. Dengan dana €36 juta sudah terpakai untuk membeli Musacchio dan Rodriguez, maka Milan diyakini masih memiliki €94 juta untuk berburu pemain lagi.

GFXID Tim Impian MilanRido Alamsah/Goal Indonesia

Paling sedikit ada empat nama yang masuk dalam radar transfer Milan, yakni penyerang Real Madrid Alvaro Morata, bek kanan Atalanta Andrea Conti, hingga duo pilar Lazio, Lucas Biglia dan Keita Balde.

Nama pertama menjadi opsi termahal. Kendati harga pasar Morata di Transfermarkt sebesar €40 juta, Madrid tentu ingin mengeruk keuntungan sebesar mungkin mengingat Manchester United dan Chelsea juga berminat mendatangkan striker Spanyol itu. Sejumlah media meyakini banderol Morata bisa mencapai €70 juta.

Milan sepertinya harus menjual Carlos Bacca atau pemain lain jika memang serius menginginkan Morata. Andaikata Morata terlalu mahal, Milan bisa berpaling ke penyerang lain seperti Diego Costa (Chelsea) dan Andre Silva (Porto).

Conti menjadi pemain yang paling berpeluang masuk ke dalam proyek baru Milan ini setelah agennya menyatakan telah terjadi kesepakatan di antara kedua belah pihak. Sementara untuk Biglia dan Keita, Milan masih terus bernegosiasi. Gelandang dan winger Lazio itu dilaporkan bakal diangkut dengan harga paket €50 juta.

Gianluigi Donnarumma MilanGetty Images

Di tengah euforia ini, Milan juga harus ingat bahwa mereka wajib menjaga asetnya, seperti kiper Gianluigi Donnarumma dan bek Alessio Romagnoli. Kehilangan Donnarumma, misalnya, sama saja bakal mengikis masa depan Milan. Yonghong dan Fassone bisa belajar dari penjualan Zlatan Ibrahimoivc dan Thiago Silva di masa lalu yang dampaknya masih terasa sampai sekarang.

Tim Impian ala Li Yonghong mungkin saja terealisasi, namun mereka tidak boleh gegabah. Bursa transfer belum resmi dibuka dan mereka masih punya banyak waktu. Tujuan membangun tim impian memang baik, namun alangkah lebih baik jika Milan juga memastikan jika tim inilah yang benar-benar dibutuhkan untuk memperbaiki nama besar mereka.

Iklan