OLEH ERIC NOVEANTO Ikuti di twitter
Franck Ribery masih memendam kekesalan setelah gagal memenangkan penghargaan Ballon d'Or pada 2013 lalu yang dimenangkan Cristiano Ronaldo.
Winger Bayern Munich tersebut finis di urutan ketiga dengan 23.36 persen suara, di balakang Ronaldo (27.99 persen) dan Lionel Messi (24.72 persen).
Padahal tahun itu menjadi masa penuh kesuksesan bagi sang pemain asal Prancis berusia 34 tahun yang memenangkan trofi Bundesliga Jerman, DFB-Pokal, Liga Champions, Piala Super UEFA dan Piala Dunia Antarklub.
Franck Ribery Torehkan Rekor Bersejarah
Penghargaan individu tersebut didapat dengan cara meraih suara dari setiap jurnalis dari seluruh negara anggota FIFA, juga dari para pelatih serta masing-masing kapten tim nasional.
Pertandingan berikutnya
Dan Ribery merasa bahwa dirinya gagal memenangkan penghargaan prestisius tersebut lantaran tak mendapat banyak dukungan terutama dari Prancis, yang merupakan negara asalnya.
"[Meraih] Ballon d'Or itu sulit," klaimnya kepada Canal+. "Itu tidak bisa dipahami."
"Saya memenangkan seluruh trofi. Saya sudah tidak bisa melakukan hal yang lebih baik lagi dari itu."
"Bagi saya, [Ronaldo sebagai pemenang] adalah pencuri, sebuah ketidakadilan. Saya tidak memiliki dukungan dari seluruh masyarakat negara saya," lanjut Ribery.
"Saya melihat dengan mata kepala sendiri bahwa orang-orang Prancis mengatakan itu [Ballon d'Or] untuk Cristiano."
"Apakah masyarakay Portugal menginginkan Ribery atau Messi untuk menang? Mustahil. Hal yang sama berlaku bagi masyarakat Argentina."