Harry Kane Tottenham 2014Getty

Bolehkah Klub Sepakbola Bermain Tanpa Penjaga Gawang?

Cedera, skors, dan nasib buruk dapat menyebabkan sebuah tim tiba-tiba kehilangan penjaga gawang – terkadang di tengah pertandingan, seperti dikartu merah dan tidak ada pemain lain di bangku cadangan yang dapat menggantikan mereka.

Jadi apa yang bisa klub lakukan jika mereka tidak memiliki kiper alternatif?

GOAL coba menjelaskannya di sini!

Artikel dilanjutkan di bawah ini

Apakah Sebuah Tim Wajib Menurunkan Penjaga Gawang?

Jawabannya 'ya', semua tim harus selalu menempatkan kiper di bawah mistar.

Apa Jadinya Jika Semua Kiper Cedera?

Jika semua kiper dalam tim mengalami cedera dan tidak dapat bermain, pelatih tetap harus memilih pemain yang memenuhi syarat untuk bermain sebagai penjaga gawang.

Sebuah tim dilarang bermain tanpa penjaga gawang, mengingat lawannya bisa diuntungkan secara besar-besaran. Jadi ketika sebuah tim yang semua penjaga gawangnya cedera dan tidak bisa bermain, pemain lain – baik itu bek, gelandang maupun striker – harus dipilih untuk menggantikan mereka.

Manajer dapat memutuskan berapa banyak gelandang, bek, atau penyerang yang ingin mereka turunkan di lapangan, tetapi satu penjaga gawang harus selalu disertakan.

Ada contoh menarik ketika Komoro menghadapi krisis penjaga gawang menjelang pertandingan babak 16 besar Piala Afrika 2021 melawan Kamerun, mereka terpaksa memanggil bek kiri Chakar Alhadur untuk bermain di bawah mistar.

Kiper pilihan pertama Salim Ben Boina mengalami cedera sedangkan penjaga gawang cadangan Moyadh Ousseini dan Ali Ahamada absen karena Covid-19.

Apa Jadinya Jika Seorang Kiper Dikartu Merah?

Jika seorang penjaga gawang diusir keluar lapangan dan tim hanya memiliki 10 pemain, perubahan bisa dilakukan dan penjaga gawang pengganti dapat dipanggil - selama kuota di bangku cadangan masih ada.

Tetapi jika sebuah tim telah melakukan semua pergantian pemain – misalnya, mereka telah menurunkan tiga pemain pengganti – maka manajer harus memilih pemain non-kiper yang berada di lapangan untuk dijadikan sebagai penjaga gawang dadakan.

Semua pemain outfield (artinya setiap pemain yang berada di lapangan dan tidak bermain sebagai penjaga gawang) diperbolehkan untuk disebut sebagai calon kiper pengganti.

Artinya, bek, gelandang, atau bahkan striker, bisa mengisi posisi penjaga gawang untuk sementara waktu.

Menurut IFAB (Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional), setiap pemain dapat bertukar tempat dengan penjaga gawang jika:

  • wasit diberitahu sebelum perubahan dilakukan
  • perubahan dilakukan selama permainan dihentikan

Pemain Outfield Yang Pernah Mengawal Gawang

Ada beberapa contoh di mana pemain outfield - seperti Harry Kane dan Kyle Walker - dipaksa untuk mengisi tugas penjaga gawang karena kiper mereka diusir atau meninggalkan lapangan akibat cedera, dan tim tersebut tidak dapat membuat pergantian lebih lanjut.

Kane menggantikan Hugo Lloris dalam pertandingan Liga Europa pada 2014 melawan tim Yunani Asteras Tripoli di menit ke-87. Kane memang kebobolan penalti, tetapi pertandingan berakhir 5-1 untuk kemenangan Tottenham.

Walker juga diperintahkan untuk bermain di bawah mistar dalam pertandingan Liga Champions 2019 melawan Atalanta, di mana waktu itu Ederson diganti saat turun minum karena cedera dan kiper pengganti Claudio Bravo diusir keluar lapangan pada menit ke-81. Walker dipilih untuk mengawal gawang selama sisa pertandingan, dengan ia berhasil menjaga clean sheet.

Iklan