Andre-Pierre Gignac Portugal France UEFA Euro 10072016Gettyimages

Andre-Pierre Gignac: Kesialan & Mimpi Buruk Prancis

Kekalahan dari Portugal di final Euro 2016 tentu menghadirkan luka perih bagi seluruh penggawa Prancis, tidak terkecuali striker mereka, Andre-Pierre Gignac.

Gol tunggal yang dicetak striker pengganti Eder di menit ke-109 memastikan trofi Henri Delaunay dibawa pulang oleh Cristiano Ronaldo dkk. sekaligus membuat tuan rumah patah hati.

Gignac, yang menggantikan Olivier Giroud di pertengahan babak kedua, sebetulnya berkesempatan menjadi penentu kemenangan Les Bleus ketika sepakan jarak dekatnya di pengujung waktu normal hanya mengenai mistar. Gignac pun merasa bahwa Prancis sedang dirundung kesialan dan mimpi buruk.

Artikel dilanjutkan di bawah ini

“Kami jelas lebih unggul ketimbang Portugal di sepanjang 90 menit. Tetapi kami sial. Itulah sepakbola,” ungkap Gignac, yang berkarier di klub Meksiko, Tigres UANL.

“Portugal terus menunggu sampai ritme bermain kami tidak sinkron. Lalu mereka membunuh kami di masa perpanjangan waktu. Ini sungguh sangat mengecewakan. Sebuah mimpi buruk yang mengerikan.”

“Apa yang sudah terjadi biarlah terjadi. Ini adalah perubahan takdir. Kami harus bisa mengambil hikmahnya. Saya pikir, kami memiliki timnas yang telah memperbaiki citra kami. Memang sulit untuk menelan kekalahan ini. Tetapi kami akan langsung bangkit di kualifikasi Piala Dunia,” serunya.

Di kualifikasi Piala Dunia 2018, Prancis tergabung di Grup A bersama Belanda, Swedia, Bulgaria, Belarus, dan Luksemburg.

Iklan