Pep Guardiola Manchester City 2025Getty Images

Manajer Manchester City Pep Guardiola Bahas Potensi Kembali Tukangi Barcelona, Apakah Akan Terjadi?

  • Karier cemerlang Guardiola di Barcelona sebagai pemain dan pelatih

    Kisah Guardiola di Barcelona ditandai oleh dua babak luar biasa yang menyoroti pengaruhnya, baik sebagai pemain maupun pelatih. Sebagai pemain, ia merupakan lulusan La Masia dan menjadi gelandang kunci dalam Tim Impian Johan Cruyff. Bermain sebagai deep-lying playmaker, ia mengendalikan tempo, menjaga bola tetap bergerak dan memulai serangan dengan tenang dan cerdas. Ketajaman membaca permainan dan pemahamannya terhadap ruang menjadikannya pemain ideal untuk gaya bermain Cruyff. Selama bertahun-tahun di klub, ia memenangkan enam gelar La Liga, Piala Eropa 1992, dan beberapa trofi domestik.

    Ketika ia mengambil peran sebagai manajer tim utama pada tahun 2008, Guardiola membawa Barcelona ke level yang baru. Ia meningkatkan permainan posisional klub, menerapkan pressing ketat dan memindahkan Lionel Messi ke peran false nine, yang menciptakan sepakbola menyerang modern. Ia juga mempercayai para pemain muda, memberi kesempatan kepada Sergio Busquets dan Pedro yang menjadi bagian penting tim. Dalam empat musim, ia memenangkan 14 trofi, termasuk dua gelar Liga Champions dan tiga gelar La Liga, dan meninggalkan gaya sepakbola yang masih memandu Barcelona dan memengaruhi sepakbola dunia.

  • Iklan
  • Pep GuardiolaGetty Images

    Guardiola tidak menolak kemungkinan kembali ke Barcelona

    Dalam sebuah wawancara dengan media Spanyol RAC1, Guardiola menekankan bahwa klub telah memberikan segalanya kepadanya, baik sebagai pemain maupun sebagai pelatih, dan karena alasan ini ia menolak untuk menutup kemungkinan kembali ke Barcelona. "Saya tidak mengesampingkan Barca," katanya.

    Namun, ia juga mencatat bahwa ada pelatih-pelatih muda yang akan merasakan kegembiraan yang sama seperti yang pernah ia rasakan saat menerima pekerjaan tersebut. "Hidup itu tentang tahapan, dan saat ini pasti ada pelatih-pelatih muda yang memiliki kegembiraan yang sama seperti yang saya rasakan terhadap mereka saat itu," tambahnya.

  • Pergolakan Barca jelang pemilihan presiden klub

    Barcelona sedang menuju pemilihan presiden yang krusial pada tahun 2026, yang dijadwalkan berlangsung antara Maret dan Mei, dengan Joan Laporta siap mencalonkan diri kembali. Penantang utamanya adalah Victor Font, yang telah kembali ke dunia politik dengan kampanye yang diperbarui dan pesan reformasi yang kuat. Font telah mendapatkan momentum yang signifikan setelah menerima dukungan publik dari Xavi Hernandez. Mantan manajer Barcelona tersebut menghadiri peluncuran kampanye Font bersama beberapa petinggi klub dan mantan pemain, menandakan adanya perpecahan yang jelas dalam komunitas Barcelona.

    Fon secara terbuka mengkritik pemerintahan Laporta, menuduh klub menyembunyikan kerugian finansial sebesar €80 juta dan mempertanyakan transparansi keputusan dewan. Ia juga mengkritik penanganan Laporta atas renovasi Camp Nou, terutama keputusan untuk memberikan perpanjangan proyek kepada perusahaan Turki Limak, meskipun terdapat perselisihan internal yang kuat dan kekhawatiran yang diutarakan oleh anggota manajemen klub.

    Dengan Laporta yang mempertahankan warisannya dan Font memposisikan dirinya sebagai kandidat perubahan struktural, pemilihan presiden Barcelona 2026 tampaknya akan menjadi kontes yang dapat membentuk arah olahraga dan keuangan klub dalam jangka panjang.

    Guardiola menanggapi pemilihan tersebut dengan keyakinan bahwa penentangan terhadap Laporta menunjukkan sistem demokrasi yang kuat ketika ia berkata, "Itulah mengapa Barca adalah klub terbesar di dunia. Kita bisa melakukan ini di sini."

    Ia menambahkan, "Barca adalah klub yang hidup; semua orang berhak berpendapat. Semua orang ingin menjadi presidennya, bermain untuknya dan mengelolanya."

  • FBL-EUR-C1-BRUGGE-BARCELONAAFP

    Guardiola ukir sejarah 1000 pertandingan

    Sejak meninggalkan Barcelona, Guardiola kemudian melatih raksasa Jerman Bayern Munich dan klub Inggris City, tempat ia bertahan hingga saat ini. Kemenangan 3-0 City atas Liverpool menandai pertandingan ke-1000-nya sebagai manajer. Pria berusia 54 tahun itu telah memenangkan 716 pertandingan, mengumpulkan banyak penghargaan di setiap klub yang pernah dilatihnya.

    Ketika ditanya pertandingan mana yang paling diingatnya, Guardiola berkata: “Saya tidak tahu harus memilih yang mana... Dari masa saya di Barca, ada kemenangan 2-6 di Madrid di liga utama. Ada juga final Liga Champions kedua [kemenangan 3-1 vs Manchester United]."

    “Bersama City, saya akan memilih semi-final melawan Madrid di kandang, yang merupakan titik puncak dekade ini.”